08

217 18 0
                                    

"Senja memiliki keindahannya tersendiri, begitu juga denganmu."

-M.Haris al-Fatih

_happy reading

__________________


"A ini uang buat siwak yang tadi malem" ucap Hilda memberikan selembaran uang pada Haris

Ziarah baru saja selesai, ustadz Ridwan sudah pergi duluan, dan hanya tertinggal santri darul ta'zim yang sedang membereskan tikar dan segala macam.

Hilda yang merasa ini adalah kesempatan pun langsung memberikan uang pada Haris, Hilda tidak enak saja sudah di belikan siwak, mana siwaknya dua, jadi dia berniat untuk memberikan uang ganti pada Haris.

"Eh gak usah Hilda.. saya ikhlas ko" tolak Haris, dia memang ikhlas membelikan Hilda siwak

"Gak papa A, Hilda tidak enak" kata Hilda terus menyodorkan uang itu pada Haris

"Tidak apa Hilda, simpan saja uangnya, kebetulan saya juga ada dikit rezeki, jadi beliin kamu siwak"

"Tapi tetep aja Hilda gak enak, apa lagi siwaknya dua"

"Udah gak usah"

"Beneran?"

"Iya Hildaa.." meski begitu Hilda tetap merasa tidak enak, Hilda siapanya? Kenapa haris membelikannya? Sungguh, hati Hilda tetap merasa tidak enak.

"Beneran kan?"

"Iya Hilda, saya ikhlas kok beliin kamu siwak"

"APA?! SI HARIS BELIIN HILDA SIWAK?!"

"WOW! FENOMENA!"

"SO SWEET!!"

"HATI PARA KAUM JOMBLO BERGEJOLAK!"

"BENERAN?!"

"GAK SALAH DENGER?!"

"TUNGGU?!! CURIGA!!!"

Teriak santri laki-laki, Hilda yang sadar jika mereka sedang di perhatikan langsung berjalan kembali ke kerumunan santriwati karena malu.

Dasar, santri laki-laki suka gitu, candanya kebangetan

"Ada apa Hilda?" Tanya Fira, Hilda cepat menggeleng

"Gak!" Hilda sudah terlanjur kesal, dia lebih memilih untuk mengambil sapunya lalu pergi

"Eh teh Hilda mau kemana?" Tanya Zahra

"Pulang!" Mendengar Hilda yang akan pulang, mereka pun langsung memutuskan untuk pergi pulang saja.

Malu, itu yang Hilda rasakan, mengapa para santri melihatnya tadi? Dan malah mendengarkan perkataan mereka, bagaimana jika mereka mengira Haris dan Hilda berpacaran? Tidak! Hilda gak mau! kenapa akhir-akhir ini dia selalu di kaitkan dengan Haris? Huh. Membuat Hilda kesal saja

"Uma? Abi mau kemana?" Tanya Hilda melihat Abi yang pergi menaiki motor bersama salah satu santri darul ta'zim

"Mau cek pesantren kamu nanti"

Takdir Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang