_happy reading
_______________
Sore telah tiba, sekitar jam 3 setelah ngaji Dzuhur Hilda dan santri lainnya pergi ke makam ustadz Yusuf, beliau adalah ustadz besar di desanya ini, dan hari ini tepat 8 tahun kematiannya, santri Darul ta'zim ingin melakukan ziarah ke makam nya
Makam ustadz Yusuf dekat jadi mereka berjalan kaki
Hilda begitu bersemangat untuk pergi ziarah tetapi ada yang membuatnya malas yaitu mereka harus melewati pesantren al-muslimun yang di mana itu adalah pesantren Hasbi, dan di jam-jam sekarang ini para santri biasanya sedang tidak belajar, biasanya mereka selalu nongkrong di dekat gerbang
"Hilda..!" Panggil Fira
"Kenapa?"
Tapi bukannya menjawab Fira malah langsung menggandeng Hilda "gak, mau gandeng aja" ucap Fira tersenyum lebar
Entah mengapa hati Hilda merasa gelisah saat akan melewati pesantren al-muslimun, lalu tiba-tiba ada seseorang keluar dari dalam gerbang
"Eh itu Siva.. yang temennya Sherin, gue juga kenal sama dia, malah kita bisa di bilang keluarga" ucap Fira menunjuk pada santriwati yang baru saja keluar tadi
"Kalian keluarga??" Fira mengangguk
"Kakaknya Siva nikah sama Abang gue jadi ya bisa di bilang kita keluarga"
"Ooh, tapi dia mau kemana emangnya di perbolehkan keluar pesantren?" Fira mengangkat bahunya tanda jika dia tidak tahu
"Siva!" Teriak Fira
Siva yang merasa dirinya di panggil pun menengok dan tersenyum
"Mau kemana?" Tanya Siva
"ziarah ke makam almarhum ustadz Yusuf" jawab Fira
"Oh kita juga udah ke sana tadi pagi jam 8"
"Eh btw mau ke mana nih? Emang boleh keluar?" Kata Fira bertanya kembali
"Ini mau belanja buat makan, Eh ini Hilda ya??"
Hilda tersenyum sembari menganggukkan kepalanya "iya"
"Hasbi lagi latihan Hadroh di dalem tuh" pantas saja dari tadi Hilda mendengar suara Hadroh ternyata santrinya lagi latihan, mungkin mereka latihan untuk ntar nikahan kakaknya Sherin
"Si Hasbi penasaran banget sama mukanya kamu Hilda"
Pipi Hilda langsung memerah, dia sudah amat salting dengan yang tadi pagi
"Dia udah tau kok sama muka Hilda" tapi bukannya Hilda yang menjawab malah Fira yang langsung sewot
"Hah?? Kalian udah saling ketemu?!" Kaget Siva
Hilda menggeleng, padahal mereka memang sudah bertemu, meski tidak bertatap muka
"Enggak"
"Alah.. terus yang tadi pagi apa??"
"Kebetulan aja.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Allah
Diversos"takdir Allah sudah pasti baik, meski terkadang perlu air mata untuk menjalani nya"