Kamu tidak harus bisa untuk memulai, tetapi memulai untuk menjadi bisa
-Hilda Humaira Az-Zahra
_happy reading
___________________
Hilda menghela nafasnya, rasa canggung menyelimuti ke tiga orang ini, Hilda, Fira, dan Sherin, mereka merasa sedih karena Hilda akan pergi pesantren esok, dan artinya Hilda akan jauh dari mereka.
Fira dan Sherin selalu berfikir jika Hilda sudah pergi apa pertemanan mereka akan tetap bertahan? Apa mereka pasti saling kenal? Takut, mereka melupakan satu sama lain.
Tetapi, Fira dan Sherin tidak bisa menghentikan Hilda untuk pergi apa lagi Hilda pergi untuk menuntut ilmu, harusnya mereka mendukung.
"Yang betah di sana" ucap Sherin pelan, matanya sudah terkaca-kaca, ingin sekali ia menangis.
"In syaa allah Hilda pasti betah di sana"
"Enggak, jangan betah, cepetan pulang" celetuk Sherin
"SHERIN!"
"Hehe.."
"Pasti ada waktu pulangnya kok, tunggu gue ya..! Tenang aja gue pasti inget kalian kok, ntar kita telponan aja kalo gitu!" kata Hilda menenangkan kedua temannya ini.
"Jangan kangen gue, gue emang ngangenin" celetuk Hilda di iringi dengan kekehan kecil
"Jangan sampe ilang itu liontin, awas!" Ucap Fira, Hilda tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Kalo ilang, gue bikin Lo mampus!" Lanjutnya
"Iya Fira sayang.. atututu.. udah deh mending kita jajan seblak, kita belum coba seblak teh Ita, kata orang-orang enak loh, pesen yuk!"
***
"Haris tolong jadi supir"
"Iya Abi" jawab Haris, Haris mengambil kuncinya lalu bergegas masuk ke dalam mobil untuk menyalakannya, di luar pula sudah ada Hilda, Uma, Abi, dan ustadz Ridwan yang menunggu, begitu mobil siap merekapun langsung menaiki mobil.
"Barang-barangnya sudah semua?" Tanya ustadz Ridwan, Uma mengangguk.
"Kira-kira sudah"
Hari ini adalah hari di mana Hilda akan berada di lingkungan baru, tempat tidur baru, teman baru, ya.. Hilda masuk pesantren! Hilda masih tidak menyangka akan tinggal jauh dari keluarga
"Uma, Hilda pasti kangen!" Hilda memeluk Uma dengan erat
"Uma juga pasti kangen sama kamu, Hilda, maaf Uma gak akan datang jenguk kamu selama 40 hari ini, Uma pasti jenguk kamu seminggu sekali tetapi untuk satu bulan sekarang, Uma gak akan jenguk kamu, Uma pengen kamu betah dulu" Uma mengusap lembut kepala Hilda
"Apa gue sanggup?"
sanggup tidak sanggup Hilda harus menjalaninya, Hilda yakin dia bakalan betah, apa lagi Hilda itu orangnya cepat akrab, Hilda pasti dapet banyak temen
"Hilda kamu jaga sikap di sana, jangan banyak ulah, pemimpin pesantren sana adalah temannya kakek, jangan buat malu" ucap ustadz Ridwan
"Iya kek.. Hilda faham"
"Ingat ya tujuan kamu ke sana mencari ilmu, niatkan karena Allah" tambah Abi
Tidak mencapai dua jam mobil pun berhenti karena tujuan yang di tuju telah sampai, mereka semua turun dari mobil, dari sini lah Hilda mulai merasa tidak enak, entah mengapa tapi perasaannya tidak enak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Allah
Random"takdir Allah sudah pasti baik, meski terkadang perlu air mata untuk menjalani nya"