05

224 17 0
                                    

فاجواغ حجراه:حب شخص لا يحبك هو فن جميل جدٓاللجروه

"Mencintai Orang Yang Tidak Mencintaimu Adalah Seni Luka Yang Sangat Indah"

-Hilda Humaira Az-Zahra

_happy reading

_________________


"Hilda mau apa lagi?" Tanya Uma, bagi para anak mungkin inilah saatnya mereka memboros, tetapi tidak dengan Hilda, Hilda tau bagaimana ekonomi keluarganya jadi Hilda tidak akan meminta banyak

"Udah ini aja"

2 novel menurut Hilda sudah cukup banyak, 1 novel saya membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya apa lagi dua?

"Ya udah Uma bayar dulu ya" Uma mengambil bukunya dari tangan Hilda untuk dia bayar

"Dari Abi mau hadiah apa?"

"Gak usah Abi.. ini aja udah cukup kok"

"Dari Abi masa gak ada sih?? Nanti kita mampir dulu ke mall sana ya.. kita beli pakaian buat Hilda" Abi ini, Hilda sudah bilang cukup tapi dia tetap kekeh ingin membelikan hadiah untuk Hilda

"Abi, Hilda udah bilang, cukup!"

"Gak papa Hilda.. Abi lagi seneng nih, ayo ke mall nya sekarang"

"Abi..!"

"Hilda!!"

Hilda menghela nafas panjang sambil menganggukkan kepalanya, Abi tersenyum kemudian menggandeng tangan Hilda dan mulai melangkahkan kakinya

"Ayo Uma" kata Abi mengulurkan tangannya, Uma seketika tersenyum

Hilda berdehem.

"Uma bisa sendiri, gak perlu di gandeng" pipi Uma terlihat memerah, belum pernah Hilda melihat umanya salting begini

"Takut cemburu"

"Astaghfirullah"

Ingin sekali Hilda tertawa melihat tingkah lucu orang tuanya tetapi menertawakan orang tua itu tidak sopan, jadi lebih baik Hilda ganti tawanya itu dengan senyuman.

Merekapun melanjutkan perjalanannya menuju mall, tidak di sangka di perjalanan menuju mall Uma dan Abi menyapa seorang kiai yang di mana kiai itu adalah kiai pesantren al-muslimun, tidak hanya kiai saja, beliau di temani dengan santri lainnya yang salah satunya adalah Hasbi.

Mengapa akhir-akhir ini Hilda sering bertemu dengan Hasbi? Apa ini yang namanya jodoh? Atau hanya kebetulan?

"Mau kemana kiai?"

"Ini saya mau beli kitab kuning"

"Oh udah ada yang tamat ya kitabnya"

"Iya, kamu mau kemana?"

"Jalan-jalan aja.."

"Itu anak kamu ya?" Abi tersenyum sambil mengangguk

Takdir Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang