5 tahun kemudian....
"Ansel sayang,tunggu sebentar jangan lari!" Ibu muda itu tampak kewalahan mengejar putranya yang berusia hampir 4 tahun itu dengan beberapa tas belanjaan di kedua tangannya,pasalnya anak itu sangat aktif berlari kesana kemari tanpa mendengarkan sang ibu ketika sampai di taman bermain tadi.
"Aahh.." bocah itu meringis ketika ia terjatuh duduk ke belakang setelah baru saja ia menabrak seseorang.
"Ya ampun,kamu baik-baik saja?" Tanya pria yang baru saja ansel tabrak.
"Iya paman,saya baik-baik saja." Bocah kecil itu bediri di bantu oleh pria tadi. Pria itu sedikit kaget,menatap dengan lamat wajah bocah di hadapannya. Bagaimana bisa anak ini sangat mirip seperti dirinya? Ia seolah melihat sosok dirinya sendiri saat masih kecil.
"Siapa namamu?"
"Ansel,paman."
"Kan,sudah berapa kali mama bilang di tempat umum jangan lari-lari ansel." Anya mulai mengomel sembari tergesa-gesa menghampiri mereka.
"Cepat minta maaf." Ujarnya,lantas ansel kecil membungkuk.
"Maafkan ansel ya paman." Ucapnya dengan lucu,pria itu tersenyum dan mengangguk.
Anya diam membeku,kaget menatap sosok pria yang baru saja di tabrak anaknya itu. Mereka berdua saling bertatapan dalam diam cukup lama.
Sampai seorang perempuan dengan berpenampilan anggun menghampiri pria itu,menggandeng lengannya sebelum sama-sama terdiam menatap anya dan ansel."Mama,ayo.." ansel kecil mengguncang lengan anya,lantas anya tersadar dari lamunannya.
"Baiklah sayang,ayo pulang." Jawabnya,meraih tangan sang anak untuk segera cepat pergi dari sana.
"Anya.. tunggu sebentar!" Panggilan reyhan sukses menghentikan langkah anya,namun perempuan itu berusaha mengabaikannya.
"Anya,kita harus bicara." Reyhan mengejarnya,meraih tangan anya.
"Paman dan mama saling kenal?" Tanya ansel menatap kedua orang dewasa itu bergantian.
"Iya sayang,mama kamu teman sekolah paman dulu. Ansel mau ikut beli ice cream sama paman dan ajak mama kamu?" Ujar reyhan,bocah kecil itu mengangguk dengan antusias dan menatap sang mama.
"Mama ayo,paman itu mau belikan kita ice cream."
"Iya sayang ayo."
Anya tidak bisa menghindar, meskipun enggan mau tak mau ia menuruti permintaan anaknya tersebut. Perasaannya tak karuan sekarang,melihat sosok reyhan lagi di hadapannya bersama perempuan lain. Pria yang sudah memberinya luka yang luar biasa menyakitkan. Pria yang sudah membayangi hidup anya untuk beberapa tahun kebelakang.Bukan karena ia masih mencintai pria itu,tapi karena ia tahu reyhan akan menyadari satu hal. Bahwa ansel sangat mirip dengannya. Anya selalu berpikir bahwa saat-saat seperti ini pasti akan terjadi,bahwa suatu saat nanti reyhan dan ansel akan bertemu hanya saja anya tidak menyangka pertemuan itu terjadi sekarang.
"Ansel tunggu bersama bibi disini sebentar ya,paman mau bicara sama mama kamu." Ucap reyhan sembari meletakan semangkuk ice cream di hadapan ansel setelah membayarnya,anak itu mengangguk patuh. Setelahnya reyhan menghampiri anya,yang berdiri cukup jauh dari mereka.
"Anya apa kabar?" Sapa reyhan,ia tidak tahu harus memulainya dari mana. Jadi ia putuskan untuk sedikit berbasa basi.
"Baik." Jawab perempuan itu singkat memaksakan untuk sedikit tersenyum,ia tampak sedikit tidak nyaman dan gelisah.
"Ansel-"
"Anakku sama jean,aku menikah sama jean seperginya kamu ke china." Anya memotong ucapan reyhan dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us | Renjun Jeno
Fanfiction⚠️BUKAN cerita BxB!! Anya menerima konsekuensi atas kebodohan yang ia lakukan setelah mengetahui fakta bahwa kini ia tengah hamil. Di tengah kebingungannya yang tak sempat mengatakan kabar kehamilannya pada Reyhan yang sudah pergi ke luar negri,pri...