05

21 4 0
                                    

   Sasya hanya menunduk menatap lantai untuk beberapa saat,lalu ia mengangguk. Sebenarnya hatinya sedikit sakit ketika mendengar reyhan meminta menunda pernikahan mereka,persiapannya sudah sejauh ini dan tiba-tiba reyhan ingin menunda pernikahan mereka begitu saja.

"Gapapa kan sa? Aku mau fokus dan lebih akrab sama ansel dulu,supaya dia mau tinggal sama kita setelah kita nikah nanti." Ujar reyhan

"Iya gapapa,aku berusaha ngerti kok. Tapi tolong jangan terlalu lama." Jawab sasya

"Iya aku janji sa,kasih aku waktu satu bulan ya."

"Mau beberapa bulan pun gapapa,tapi kita langsung nikah aja gak perlu pesta juga gak masalah." Ujar sasya,membuat reyhan terdiam. Sebenarnya ia bukan tidak ingin menikahi sasya,ia hanya merasa tiba-tiba belum siap untuk semua itu.

"Akan aku pikirkan dulu sa." Jawab reyhan akhirnya,bukan jawaban itu yang sasya inginkan.
Sasya ingin reyhan langsung meng iyakan ajakannya menikah tadi dengan senyum atau antusias bukan jawaban ragu-ragu,buka respon itu yang sasya inginkan. Tapi lagi-lagi sasya hanya mengangguk,menelan pil pahit atas kekecewaan nya sendiri.

=====

"Besok aku harus berangkat ke luar kota,gak lama kok paling cuma 5 hari." Ujar jean setelah menelan suapan terakhir makan malamnya.

"Loh ansel mau nginep di rumah reyhan besok,dia juga udah setuju." Jawab anya sembari membereskan piring mereka.

"Kok tiba-tiba?"

"Kan kemarin kamu yang nyuruh ansel buat nginep di rumah reyhan atau mama,dan mama lagi gak enak badan jadi aku minta tolong ke reyhan dengan alasan mau jagain mama yang sakit. Reyhan setuju,dia mau jemput ansel besok siang."

"Suruh jemput sekarang aja,aku telepon reyhan nya." Ujar jean

"Ini udah malam jean.." sahut anya

"Dia pasti mau mau aja kok di suruh jemput ansel kapan pun."

"Iya,tapi ansel gak boleh keluar malam."

"Kamu sih gak bilang-bilang." Ujar jean,anya hanya tertawa.

"Yah aku gak tau kamu harus pergi besok,makannya kalau ada kerjaan keluar bilang ke aku minimal 3 hari sebelumnya bukan pas mau berangkat baru bilang." Omel anya

"Yah aku lupa,terus kamu sendirian di rumah dong besok?"

"Iya,mau batalin ansel nginep di rumah reyhan tapi anaknya udah seneng banget kasihan."

"Gimana dong?" Jena kembali bertanya

"Aku nginep di rumah mama aja,atau di rumah fransisca nemenin dia jaga bayi. Hana sama jeevan juga mau nginep disana katanya." Cerita anya,jean menatap istrinya itu curiga.

"Beneran nih? Awas jangan macem-macem selama aku gak ada."

"Kamu gak percaya sama aku?" Anya balik bertanya dengan tatapan galaknya membuat jean tertawa.

"Percaya kok sayang." Jawabnya

=====

Jean menatap pantulan dirinya di cermin,membenahi kerah bajunya sebelum ia keluar dari kamar hotelnya. Setelah meeting tadi siang mitra bisnis nya mengajak jean untuk makan malam bersama,dan demi keberlangsungan hubungan baik bisnisnya jean tidak bisa menolak ajakan itu.

Pria yang sudah cukup berumur itu menyambut jean dan kayla dengan senyuman,mempersilahkan keduanya untuk duduk setelah tiba di restoran.

"Tuan jean masih sangat muda,tapi sudah se sukses dan sehebat ini." Ujarnya,jean hanya bisa tersenyum dan berterima kasih atas pujian itu.

Between Us | Renjun JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang