12

10 3 0
                                    

   Anya terjaga sepanjang malam sampai pagi menjelang, tak satu menit pun ia memejamkan matanya. Anya masih mengenakan dress satin biru muda nya, tanpa pikir panjang begitu di luar mulai terang anya segera bergegas pergi.
Mengirim pesan pada reyhan supaya mengantar ansel sekolah dan meminta pria itu untuk segera ke rumah karena ansel ia tinggalkan sendirian.

Dengan matanya yang bengkak karena hampir semalaman menangis anya mengambil kadonya untuk jean, juga surat perceraiannya yang ternyata entah sejak kapan sudah mahendra simpan tepat di depan pintu rumahnya. Anya memutuskan untuk pergi ke rumah kayla.

...

   Kening kayla mengernyit, ia masih agak pening karena semalam ia terlalu banyak minum. Dan sekarang ada seseorang yang menekan bell nya dengan tak sabaran, kayla melirik jam dinding sebentar masih jam setengah 6 pagi siapa gerangan yang datang bertamu sepagi ini dengan tak sopan begitu?

Kayla segera bangun dari ranjangnya, melirik ke sampingnya sebentar dimana jean masih terlelap disana. Kayla mengambil handuknya untuk menutupi tubuh telanjangnya dan segera bergegas ke pintu, ia akan memarahi orang tak sopan yang mengganggunya sepagi ini.

"Tidakkah kamu punya sopan santun untuk tidak mengganggu sepa-" ucapan kayla terhenti begitu ia melihat siapa yang membunyikan bellnya puluhan kali dengan tak sabaran tadi, anya berdiri di depan pintunya dengan mata sembab memandang kayla yang tampak seperti orang bodoh berdiri mematung disana.
Tubuh kayla sedikit bergetar, jelas sekali kepanikan melanda dirinya sekarang.

"Jean ada di dalam kan? Mobilnya terparkir di depan." Ucap anya

"Anya aku.. maafkan aku.." kayla langsung menjatuhkan lututnya bersimpuh di kaki anya meminta maaf dan mulai menangis.

"Tak apa kayla bangunlah, aku datang kesini hanya untuk berbicara sama kamu. Kamu punya waktu sebentar kan, jangan sampai jean tau biarkan dia." Jawab anya

"Tapi anya. Aku-"

"Aku gak peduli sama alasan kamu kayla, jangan buang waktuku. Aku meninggalkan ansel di rumah sendirian, ayo bicara sebentar di mobilmu."

   Kayla yang masih kebingungan dan kaget setuju, kepalanya masih sedikit pening. Kini keduanya duduk di dalam mobil kayla.

"Ceritakan padaku semuanya, aku sudah tahu sejak lama aku hanya mau mendengar dari sudut pandang kamu." Ujar anya dengan tenang.

   Kayla mulai menceritakan semuanya, dari mulai jean yang menidurinya saat di luar kota sampai perselingkuhan yang mereka lakukan berlanjut sampai semalam.

"Kamu tenang saja, aku sudah mengurus surat cerai dengan jean. Dia pasti akan bertanggung jawab sama kamu."

"Tapi anya aku-"

"Jangan pedulikan aku, jangan pikirkan soal ansel juga dia masih punya reyhan. Terimakasih kamu sudah mau jujur kayla, jangan sampai jean tau aku kesini jangan katakan apapun sama dia. Kalau begitu aku permisi." Ucap anya, ia sedikit memaksakan senyum tipis sebelum pergi dari mobil kayla menuju ke mobilnya dan pergi begitu saja.
Sementara kayla masih termenung di dalam mobilnya sendiri.

.....

    Anya kembali menangis ketika mulai melajukan mobilnya, jean mulai berselingkuh ketika ia juga mulai hamil. Kepalanya berat rasanya karena ia menangis hebat dari semalam juga karena ia kurang tidur, ditambah semua beban pikiran yang terus membebaninya karena jean belakangan ini benar-benar membuat kepala anya hampir meledak sekarang.

Di tengah rasa pusing dan tangisannya yang tak mau kunjung berhenti anya merasakan sakit yang luar biasa di perutnya. Ia sempat kehilangan kendali atas mobilnya tapi terus memaksakan untuk pulang ke rumah, beruntung jalanan masih lenggang sepagi ini.

Between Us | Renjun JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang