03

25 4 0
                                    

   Candra dan winda saling bertatapan setelah melihat ansel secara langsung,anak itu benar-benar mirip reyhan. Bahkan mereka merasa seperti melihat reyhan saat masih kecil dulu,tidak di ragukan sedikitpun mereka percaya bahwa bocah 4 tahun itu benar-benar cucu mereka.

"Sayang,kenalkan ini kakek dan nenek baru kamu." Ujar reyhan,winda berjongkok untuk menatap ansel lebih dekat. Tangannya mengulur,menyentuh pipi ansel.

"Halo,nenek." Sapa ansel sembari tersenyum,winda hampir menangis dibuatnya. Anak ini benar-benar reyhan versi lebih kecil,lihat senyum manisnya tadi benar-benar mengingatkannya pada reyhan ketika anak itu masih kecil.

"Tapi ayah,dia benar nenek ansel?" Si kecil ansel bertanya,mendongak menatap reyhan.

"Tentu saja sayang,kenapa?"

"Tidak,nenek hanya sangat cantik." Jawabnya

"Ya ampun bocah,masih kecil seleramu sudah bagus. Kamu tahu mana yang cantik ya." Ujar candra sembari tertawa

"Nah,jadi siapa namamu?" Candra ikut berjongkok di depan ansel.

"Sean ansel ardana."

"Wah nama yang keren,tapi akan lebih keren kalau nama kamu sama kaya kakek dan ayah. Sekarang nama kamu sean ansel aditama,oke?"
Ansel mengangguk setuju.

"Oke,keren juga kok." Jawabnya,membuat reyhan dan candra sedikit tertawa.

"Ansel mau lihat anjing? Kakek punya anjing,ada kolam ikan juga di belakang. Ansel mau lihat?"

"Mau.." ansel berseru dengan semangat,lantas kakek dan cucu itu segera berlalu ke belakang. Tidak butuh waktu lama bagi ansel diterima dalam keluarga aditama. Bahkan dalam satu menit ansel dan candra sudah terlihat sangat akrab.

"Lalu,ibunya ansel sekarang bagaimana?" Tanya winda yang tengah memperhatikan suami dan cucunya yang tengah berusaha menangkap ikan dengan jaring kecil. Pemandangan itu masih terasa seperti mimpi baginya,tiba-tiba ia punya cucu.

"Dia udah nikah,sama jean temen aku." Jawab reyhan

"Lalu hak asuh ansel?"

"Ansel tetap sama ibunya,kita bisa ambil dia bawa main dia kapanpun. Mereka ngebolehin kok."

"Kamu gak mau tinggal sama ansel?"

"Bukan aku gak mau bu,mereka gak akan kasih ansel gitu aja. Biar ansel yang memutuskan sendiri kalau sudah besar nanti."

"Ibu mau ketemu sama ibunya ansel,kapan-kapan." Ucap winda,reyhan hanya mengangguk. Entahlah,dia tidak yakin anya mau bertemu dengan ibunya dan jean mungkin tidak akan mengijinkannya.

=====

Semenjak kemunculan ansel,sasya dibuat gelisah dan tidak tenang tanpa sebab. Semalam gadis itu menangis sendirian,menerima kekecewaan yang amat besar yang ia rasakan.
Ia tidak menyangka reyhan ternyata sudah punya anak,fakta yang begitu tiba-tiba ia ketahui itu membuat sasya kacau.

Hubungannya bersama reyhan baik-baik saja selama hampir 3 tahun,bahkan reyhan tidak terlihat seperti pria bajingan yang akan menghamili wanita saking baiknya ia. Reyhan tidak pernah berbuat macam-macam pada sasya,bahkan untuk menciumnya pun reyhan selalu meminta ijin sasya terlebih dahulu.
Lalu sekarang di saat pernikahan mereka hampir di laksanakan tiba-tiba muncul fakta yang tak bisa sasya terima begitu saja.

Jauh dalam hati sasya ia kecewa dan tidak bisa menerimanya,kehadiran ansel dalam hidup reyhan yang datang tiba-tiba itu. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis sendirian,sasya sudah sangat mencintai reyhan.

Bahkan sekarang,reyhan tidak menghubunginya sejak pagi. Jadi sasya memutuskan untuk datang ke rumah reyhan,dan seperti yang ia duga ansel sedang berada disana.
Bahkan yang mengejutkan,anak itu tampak sangat akrab bersama candra.

Between Us | Renjun JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang