Seperginya ansel dan reyhan, anya memutuskan untuk bermalas-malasan di rumah, anya belum pernah merasa sesantai ini lagi. Ia membiarkan beberapa piring masih kotor dan mainan ansel masih berserakan, biarkan saja anya benar-benar ingin beristirahat hari ini, toh tidak ada jean.
Sebenarnya jean tidak masalah dan tidak pernah berkomentar apapun tentang apa yang anya lakukan, bahkan pria itu mengusulkan untuk mereka memiliki asisten rumah tangga dan pengasuh untuk ansel. Namun anya menolaknya, anya suka kesibukan meskipun terkadang ia kewalahan dan sakit tapi anya tetap menolak untuk dibantu asisten atau apapun itu.Anya berbaring di atas ranjang, menonton drama kesukaannya di televisi. Ia meraih handphonenya dan menelepon jean,sejak berangkat kemarin jean belum memberinya kabar lagi.
"Maaf aku belum sempat kasih kamu kabar." Ujar jean di sebrang sana setelah telepon mereka tersambung.
"Gapapa, kamu pasti sibuk. Gimana hasilnya? Berjalan dengan baik?"
"Sangat baik, aku usahakan buat secepatnya beresin pekerjaan disini dan pulang."
"Gapapa santai aja, hitung-hitung kamu liburan dulu disana."
"Ansel gimana?"
"Dia baru aja pergi sama reyhan tadi pagi, mau nginep dirumahnya."
"Kamu jadi mau pergi ke rumah fransisca?"
"Iya, nanti sore aku mau kerumahnya bareng sama hana."
"Oke, jalan-jalan atau pergi ke spa sana. Kapan lagi kamu bisa punya waktu luang."
Anya sedikit tertawa,ia mengangguk meskipun jean tidak bisa melihatnya."Ide bagus tuh,aku habisin uang kamu."
"Pakai sebanyak apapun yang kamu mau sayang, have fun ya. Aku baru selesai makan siang dan harus lanjut meeting."
"Jangan lupa minum vitamin kamu, dan istirahat."
"Oke, i love you.." ujar jean sebelum mematikan sambungan telepon mereka.
.....
Siang ini anya memutuskan untuk berbelanja sebelum ia pergi ke spa seperti saran dari sang suami, ia tengah memilih beberapa buah untuk ia bawa ke rumah fransisca nanti sore. Perhatiannya teralihkan ketika ia mendengar suara tawa yang sangat akrab di telinganya, anya menoleh mencari sumber suara itu dan benar saja tak jauh darinya ansel tengah tertawa bersama sepasang suami istri yang dapat anya kenali mereka adalah orangtua reyhan. Terlihat dari wanita yang cukup berumur itu sangat mirip dengan reyhan.
"Mama!!" Seru ansel ketika ia melihat anya, senyum anya langsung melebar ia melambaikan tangannya pada sang anak.
Pasangan itu mendorong troli mereka untuk mendekat pada anya, perempuan itu hanya tersenyum canggung.
"Kakek, nenek ini mama ansel. Cantik kan?" Ujar ansel, membuat ketiga orang tua itu tertawa.
"Sangat cantik, pantas saja ayah kamu jatuh cinta sama mama kamu dulu." Komentar candra
"Saya anya, ibunya ansel." Ucap anya sedikit membungkuk memperkenalkan diri.
"Aku winda, ini kakeknya ansel,candra. Reyhan sudah cerita banyak soal kamu." Ujar winda, anya hanya tersenyum. Ia tak tahu harus bersikap seperti apa sekarang.
"Tidak keberatan kalau kita belanja bersama,anya?" Tanya winda.
"Tentu nyonya, ayo. Kebetulan masih banyak yang harus saya beli."
Orang tua reyhan hanya bertanya soal kabar anya dan apa kesibukan yang anya lakukan belakangan ini, setelahnya mereka hanya asik mengobrolkan tentang ansel dan segudang tingkah lakunya yang lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us | Renjun Jeno
Fanfiction⚠️BUKAN cerita BxB!! Anya menerima konsekuensi atas kebodohan yang ia lakukan setelah mengetahui fakta bahwa kini ia tengah hamil. Di tengah kebingungannya yang tak sempat mengatakan kabar kehamilannya pada Reyhan yang sudah pergi ke luar negri,pri...