Chapter 21

568 8 0
                                    

"Siapa sih yang mau dateng ke sini? Kok kalian kayaknya siru bangettt"

"Sahabat mama sama papa mau kesini sama anaknya yang cantik. Mana tau, kamu suka sama anaknya"

"Berhenti berkata seperti itu ma, Bagas udah suka sama orang lain"

Setiap ada orang yang akan datang ke rumah nya apalagi membawa anak perempuan, ibunya pasti akan berkata seperti 'dia kesini sama anak perempuan nya yang cantik. Mana tau, kamu suka'

Kalimat yang paling ia benci selama ini. Apakah ibunya tidak bisa bersabar? Ia tahu, ayah dan ibunya menginginkan seorang cucu, tetapi Bagas ingin mereka bersabar karena pernikahan tidak bisa di lakukan sembarangan.

"Kamu ini selalu alasan menyukai orang lain. Sekali-kali, lihatlah perempuan yang ada di dekatmu"

"Enggak mauuuuuu"

"Sudahlah sayang, biarin aja sih Bagas" tegur sang suami

"Iya pa"

Memang ayahnya lah yang selalu bisa melepaskannya dari ibunya yang selalu memintanya menikah. Ayahnya yang terthe best pokoknya.

TING TONG

"Bagas, kamu bukain pintunya. Kayak nya temen mama udah sampai deh"

"Iya ma"

Bagas beranjak dari sofa empuknya lalu pergi ke pintu depan untuk membuka pintu. Begitu pintu di buka, ia sontak membelalakkan matanya terkejut karena melihat------Zeta.

"Kak Bagas" kejutnya

"Lo"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ilham, aku mau pulanggggg"

"Enggak usah, sama aku aja sayang. Jadi aku enggak usah terus-terusan kangen sama kamu"

Semenjak tadi siang, mereka langsung mengubah kosa kata mereka dengan 'aku dan kamu' ini semua adalah permintaan Ilham, tetapi Ilham kenapa sangat manja sekali sekarang? Benar-benar lucu dan menggemaskan sekali.

Bahkan saat Stella sudah pulang kerja, laki-laki itu sudah berada di depan perusahaannya untuk menjemputnya. Benar-benar sangat romantis sekali.

"Kamu kok manja banget sihhh"

"Enggak apa dong kalo aku manja sama pacar aku. Kamu pokoknya nginep di apartemen aku hari ini ya.  Enggak ada penolakan"

"Entar di liat tetangga Ham. Nanti kata tetangga apa? Mereka pasti mikir aneh-aneh"

"Bilang aja kita sepasang kekasih dan bakalan nikah bentar lagi"

"Entar-entar kamu enggak mau cepet-cepet nikah lagi. Entar kamu cuman omdo aja"

"Omdo itu apa?"

"Omong doang"

"Oh, kalo calon istrinya kamu, aku mau cepet-cepet nikah aja deh"

"Ihhh, mulut mu ini manis banget yaaaa"

"Sama kamu aja kok manisnya"

Stella hanya bisa tersenyum manis mendengar perkataan Ilham. Ia rasa, harinya akan semakin berwarna karena adanya Ilham di sampingnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Berbeda dengan Stella yang begitu bahagia, Vania jauh sekali dari kata bahagia. Ia sedang galau sekali karena masalah pernikahannya ini.

Vania saja baru sampai di rumah, ia pulang dengan menggunakan taksi. Tidak di jemput sama sekali oleh suaminya, benar-benar suami yang tidak romantis, tapi.....tadi Rayendra ingin menjemput Vania, tapi Vania menolak ajakan Rayendra. Jadi Vania tidak boleh menyalahkan Rayendra.

Once We Get Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang