Chapter 13

745 14 2
                                    

Di ruangan yang benar-benar sangat mewah, terlihat seorang laki-laki tampan yang tengah duduk sambil menatap berkas berisi data diri seseorang dengan seksama.

"Apakah ini benar?"

"Tentu tuan, saya benar-benar sudah memastikannya. Anak bernama Devano ini memang tumbuh dari keluarga yang terpecah berai. Ayahnya sering memukuli ibunya sejak dulu"

"Usianya sekarang 7 tahun. Chen, saya minta kamu cari SD terbaik di kota ini dan daftarkan Devano disana"

"Baik tuan. Ada lagi yang bisa saya bantu?"

"Ada, kamu cari taman bermain yang bagus untuk siang ini"

"Baik tuan, ada lagi tuan?"

"Siang nanti jam 1, kamu handle semua pekerjaan saya sekaligus dengan meeting-meeting yang ada karena saya akan pergi"

"Baik tuan"

"Kalo begitu, kamu boleh pergi"

"Baik tuan, saya permisi"

Siang ini, Rayendra akan pergi ke taman bermain bersama Vania dan juga anaknya Devano.

Tiba-tiba, Rayendra terpikirkan suatu hal yang memang cukup menggangu pikirannya. "Bagas suka dengan Vania kah?"

"Bentar-bentar, Bagas suka sama Vania? Berarti dia pasti bakalan deketin Vania dong dan gimana kalo Vania kepincut?"

"Wah, ini enggak bisa di biarin sih"

"Eh, eh, eh, kenapa gue pikirin sih? Enggak ada gunanya juga mikirin itu. Kami kan cuman nikah kontrak"

"Rayen, lo sekarang fokus kerja. Oke?" Ujarnya kepada dirinya sendiri

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di tempat lain, seorang anak laki-laki tengah menatap ibunya pusing karena melihat ibunya yang membongkar banyak sekali pakaian.

"Ma, kamu udah milih baju hampir setengah jam"

"Mama rasa, baju-baju mama udah keliatan buruk deh. Apa kita pergi ke mall dulu buat beli baju mama?"

"Enggak usah ma, nurut Vano baju mama bagus-bagus semua. Baju mama Vano dulu, enggak sebagus ini"

"Oh ya?"

"Iya, kami hanya keluarga sederhana. Jadi baju nya juga sederhana"

"Begitu, kapan-kapan kita kunjungi makam mama Vano lagi ya"

"Iya ma"

"Kalo gitu, sekarang Vano bantu mama nyari baju ya"

"Apa?!"

"Vano enggak mau? Ya udah dehhhh"

"Mau-mau ma"

Devano beranjak dari tempat tidur Vania dan melihat-lihat lemari Vania yang berisi banyak sekali pakaian-pakaian yang bagus.

Dan pandangan Devano tertuju kepada dress berwarna biru laut yang menurut Devano benar-benar indah. Tangan mungil anak itu mengambil dress itu dan memberikannya kepada Vania.

"Pakai ini aja ma"

"Oke, karena ini pilihan anak mama, mama mau. Sekarang Vano keluar dulu ya, mama mau ganti baju sama dandan dikit"

"Ganti baju aja ma, enggak usah dandan juga enggak masalah. Mama tetap cantik kok"

"Kecil-kecil udah bisa gombal ya" ujar Vania lalu mencubit pipi Devano gemas

"Bukan gombal ma, ini fakta"

"Udah, kamu keluar dulu. Kalo papa mu udah dateng, suruh dia nunggu dulu ya"

Once We Get Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang