Sungguh! Rasanya benar-benar sangat aneh. Padahal Devano baru saja pergi kemarin dan malamnya pun ia kembali ke rumah, tapi kenapa suasananya berbeda?
Apakah kedua orangtuanya bertengkar? Saat ia pergi? Mungkin saja kan.
"Ma, pa, kalian kenapa? Kalian ribut ya?"
"Tanya aja sama mama mu"
"Kenapa ma?"
"Bilang sama papa mu kalo dia itu gila, brengsek, nyebelin, enggak tegas lagi"
Dengan polosnya, anak itu menggangukkan kepalanya lalu menatap Rayendra dengan wajah lucu nya.
"Papa, kata mama papa itu gila, brengsek, nyebelin, enggak tegas"
"Mana ada! Bilang sama mama mu juga kalo mama mu itu orang gila dan istri durhaka"
"Hah?"
"Ayo bilang lah"
"Iya pa, mama kata papa, mama itu orang gila dan istri durhaka"
"Rayendra gila! Sinting!" Batin Vania kesal
"Rasain enggak tuh, gue ulti lagi lo!" Batin Rayendra
"Nak, bilang sama papa mu kalo papa mu itu jangan gatel sama perempuan lain"
"Iya ma, papa kata mama, papa jangan gatel sama perempuan lain"
"Mampus enggak tuh! Gue ulti kan" batin Vania puas
"Sialan! Padahal gue enggak ada niat sama sekali buat gatel sama cewek lain"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Coba lo pikirin deh Stel, baru aja kemarin dia bilang cinta sama gue. Ehhhh besoknya dia sama cewek lain. Kenapa enggak emosi gue?"
"Iya, gue tau kalo lo pasti emosi, tapi dengan tanda ini berarti udah fiks kan kalo perasaan lo ke dia itu emang nyata dan enggak untuk sesaat. Kalo cuman sesaat, enggak mungkin sampe gini"
"Iya juga sih, tapi buat apa kalo gue udah suka dia, tapi dianya malahan deket sama sih Lolly"
"Ini kesalahpahaman enggak sihhh? Mungkin lo salah paham sama dia begitupun sebaliknya"
"Enggak tau lah, bingung gue. Udah yakin sama perasaan sendiri ehhhh malahan gue jadi enggak ngerti sama niat dan perasaan dia. Huft"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Lo tau?! Bagas tuh kayak anjing bangettt. Emosi banget gue! Dia tuh harus nya enggak usah deketin Vania!"
"Tapi kan Bagas enggak tau kalo Vania istri lo"
"Aish, tapi kan dia tau kalo gue sama Vania itu musuhan. Harusnya enggak usah deketin juga"
Jujur saja, Ilham mulai pusing memikirkan permasalahan cinta Rayendra. Benar-benar sangat rumit dan penuh dengan gengsi sekaligus kesalahpahaman.
"Mana dia salah paham pula sama gue karena sih Lolly anjing! Tapi dia juga jalan sama Bagas. Mana gue udah liat itu dan sih Vania tau, tapi masih aja dia pergi jalan-jalan sama Bagas entah kemana"
"Udah deh Rayen, lo sama Vania jangan saling salah gitu. Apalagi kalo lo nyalahin Bagas, Bagas enggak tau apa-apa, dia taunya sih Vania itu single dan bukan nya udah jadi istri orang. Lo harus maklumin itu"
"Tentang cinta lo sama Vania, itu kalian urus masing-masing. Kalo kalian enggak ada kepercayaan dalam hubungan, ya hubungan kalian enggak bakalan langgeng"
"Tapi....gimana caranya gue buat dia percaya sama gue dan gue percaya sama dia?"
"Ya, caranya dengan komunikasi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Once We Get Married
Krótkie OpowiadaniaBagaimana jika kamu menikah kontrak dengan musuh mu sendiri? Itu semua terjadi pada Vania Xaviera Veronica dan Rayendra Adelio. Siapa sangka, pernikahan ini membawa mereka bertemu takdir Sampul: google