Chapter 33

417 6 0
                                    

Hari ini dan malam ini. Bagas gagal mengajak Acha untuk berpacaran dengannya. Kenapa ia bisa tiba-tiba gugup seperti ini? Sialan!

Saat ini, Bagas sedang bersantai bersama kedua sahabatnya. Tidak hanya kedua sahabatnya saja, tetapi Ilham juga mengajak kekasihnya Stella.

"Gas, bener kan kalo Acha itu emang gebetan lo dan hubungan lo sama dia renggang?" Tanya Ilham

"Bener kok Ham, thankyou Ham, lo udah buat hubungan gue dan Acha jadi baik lagi"

"Yaaaa, kamu denger kan sayang kalo aku itu cuman bantu Bagas. Bukannya aku itu suka sama Acha"

"Iya-iya, maaf udah curigain kamu"

"Enggak apa"

Ia hanya melihat interaksi Ilham dan Stella. Andai saja, masalah tidak menimpa dirinya dan Vania. Pasti mereka sedang dalam posisi seperti itu.

"Gue hari ini seneng banget" ujarnya untuk memecahkan keromantisan Ilham dan Stella

"Kenapa?"

"Saham perusahaan gue naik drastis"

"Demi apa?! Kok bisa?! Perasaan banyak orang yang enggak mau menjadi pemegang saham perusahaan lo"

"Entahlah, mungkin gue lagi beruntung"

"Rayen, lo liat Bagas, kok dia melamun terus yaaaa?" Bisiknya

Rayendra langsung melihat Bagas. Seperti yang di katakan oleh Ilham tadi, Bagas memang sedang melamun atau bisa di sebut juga sedang merenung.

"Lo kenapa Gas? Kok bengong?" Tanya Ilham

"Gue bego banget tau! Padahal dia udah balik lagi ke gue dan minta maaf bahkan dia juga udah jelasin siapa cowok yang ada sama dia! Tapi gue dengan gobloknya enggak nembak dia!"

"Itu namanya emang lo goblok Gas" jawab Stella

"Gue tauuuu, tapi gue grogi mau nyatain cinta gue ke dia. Gimana ya?"

"Emm, ajak dia makan malam kayak yang gue lakuin waktu nembak Vania"

"No! Gue enggak mau mirip-mirip kayak lo!"

"Ya udah, serah lo aja!"

"Lo tanya cewek gue yang cantik ini ajaaaa. Dia pasti bakalan tau jawabannya. Iya kan sayang?"

"Iyaaaaa"

"Lo enggak usah pamer kemesraan ya Ilham!"

"Iya-iya"

"Jadi......"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Lo cowok yang mau di jodohin sama gue?!"

"Iyaaaaa, kenalin nama gue Mario"

"Oh"

"Nama lo siapa?"

"Vania"

Sekarang Vania sedang berada di restoran bersama laki-laki yang ingin di jodohkan ibunya dengan dirinya dan ia hanya berdua saja dengan laki-laki bernama Mario itu.

Benar-benar menyebalkan!

"Lo tau tentang gue yang udah punya suami?"

"Tau"

"Kalau begitu, lo kenapa masih mau nerima perjodohan ini?! Gue enggak mau!"

"Gue tau tentang pernikahan lo itu, tapi lo itu cantik banget dan gue enggak bisa melewatkan elo"

"Dih! Playboy lo!"

"Emanggg"

"Gue enggak mau punya suami playboy! Gue mau nya suami yang setia-setia ajaaaa"

Once We Get Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang