Quality Time

4.5K 440 123
                                    

Hari ini menjadi hari pertama bagi Trisha untuk menikmati masa cutinya. Entah sejak kapan jam tidur Trisha benar-benar normal. Tidak hanya tidur ayam atau tidur dengan hanya memakan waktu empat jam. Gadis itu kini terbangun saat alarmnya mulai mengeluarkan suara.

Pukul lima. Trisha bangun lalu membersihkan diri untuk kemudian melakukan aktivitasnya hari ini. Kalau pagi, Trisha tidak akan bertahan lama untuk mandi, kecuali ketika malam hari. Saat tubuhnya sangat lelah karena bekerja, ia akan berendam lama dalam air yang tercampur dengan aromaterapi untuk memberi ketenangan. Biasanya hampir dua jam ia akan melakukan ritual itu sebelum tidur.

Selesai mandi, Trisha segera menuju dapur. Seperti biasa, menyajikan kopi yang entah kali ini akan diminum siapa. Harusnya Kailash sudah ada di sana biar laki-laki itu saja yang meminumnya. Tapi kalau melihat jam yang baru menunjuk angka 5.48, menurut Kailash masih sangat pagi, sudah pasti ia masih terlelap dalam mimpi.

Tidak akan Trisha biarkan.

Ditangannya sudah ada ponsel yang terus mengeluarkan bunyi seolah tersambung dengan tujuannya. Tetapi, beberapa kali tersambung, tidak ada satupun yang terhubung. Trisha meletakkan ponselnya di atas meja dan memilih melanjutkan kegiatannya.

Kali ini ia akan menyajikan kopi dengan metode penyajian paling mudah menurutnya.

"Vietnam Drip." Gadis itu mengambil Dripper yang sudah lama ia beli dan gelas khas dari Vietnam Drip.

Gadis itu dengan lihai mengambil biji kopi pada tempatnya, lalu bergumam,

"Robusta Toraja. Oleh-oleh dari Olan Alfaro, mantan yang nggak pernah menjanjikan masa depan tapi sangat perhatian." Ucap Trisha mengingat laki-laki yang sengaja membeli kopi Robusta Toraja karena tahu kalau Trisha sangat suka dengan berbagai macam kopi.

Pertama, Trisha timbang biji kopi hingga mencapai angka 15gr. Memasukkan biji kopi itu kedalam coffee grinder untuk dihaluskan menjadi bubuk, cukup kasar agar tidak menyumbat pada penyaring saat melakukan ekstraksi.

"SKM 40 mili aja kali ya? Kailash nggak suka kalo pait." Trisha meletakkan gelas diatas timbangan lalu menuangkan susu kental manis kedalamnya.

Sembari menunggu biji kopi yang sedang digiling, gadis itu membuka ponselnya. Satu pesan masuk dari Kailash yang sudah pasti akan segera ia balas.

Mas Kailash💍

Kenapa sayang? Jam segini telfon, butuh sesuatu?

Butuh kamu, cepet ke rumah.

Nggak dulu kalo cuma buat minum kopi.

Nanti aku kasih lebih.

Hah?

Mau nggak?

Ngaco kalo ngomong.

Kok ngaco? Nanti aku kasih lebih, ada sarapan, cemilan, kalo perlu alat lukis juga deh aku siapin, biar kamu minum kopi sambil melukis.

Oh kirain

Ihhhh emang kamu mikir apa??

Mikir jorok ya?

Sabar ya 14 hari lagi🤪

Trisha gila.

WKWKWK.

Aku siap-siap dulu.

Oke sayang.

Karena tahu Kailash akan segera datang, Trisha tidak langsung menuangkan airnya. Ia hanya meletakkan gelas berisi SKM 40 ml, di atas gelas itu ada dripper yang sudah berisi bubuk kopi. Ia tutup lebih dahulu sembari menunggu kekasihnya.

Kopi TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang