Chapter 10

40 1 0
                                    

Pagi ini cuaca di Thailand tidak secerah biasanya, awan gelap tampak berkumpul di langit ibu kota Bangkok.

Barra berdecak pelan melihat tanda-tanda hujan yang akan segera turun itu. Dengan malas pria ini mengambil sebuah payung yang ada di pojok apartementnya.

Untung saja taksi yang dipesannya sudah datang, jadi dia tidak perlu menunggu hingga kedinginan di depan gedung apartementnya.

Di perjalanan menuju kantornya, Barra memilih melupakan sejenak semua masalahnya. Apalagi kalau bukan tentang fakta semalam.

Namun sepertinya semesta seolah tidak mengizinkan pria ini untuk santai sejenak. Sekarang Barra dikejutkan dengan fakta baru saat membuka ig sahabat lamanya.

Matanya membola saat melihat, akun Instagram Bulan dan sahabat lamanya saling mengikuti.

Bagaimana mereka bisa kenal? Padahal Barra tidak pernah memperkenalkan teman-temannya ke gadis itu.

Tidak mau berburuk sangka, Barra memilih untuk bertanya kepada sahabat lamanya itu.

Javas

Vas
gue mau nanya

Barra berdecak lagi saat melihat chat yang dikirimnya hanya bercentang satu. Yang artinya sahabatnya itu sedang tidak aktif.

"Permisi, ini sudah sampai Mr." cletuk sopir taksi ini membuat Barra melihat sekelilingnya.

"Oh iya, terimakasih pak," ucap Barra lalu keluar dari taksi setelah memperlihatkan bukti pembayaran di e-walletnya.

Sesampainya dia di kubikelnya, pria ini langsung fokus dengan ponselnya lagi. Pria ini memandangi kontak Javas selama beberapa saat.

Dan akhirnya, setelah menunggu sekitar 9 menit, akhirnya pesannya telah dibaca oleh Javas.

Javas

wihhh sohib guee nih
mau tanya apa?

Melihat balasan Javas, pria ini tersenyum senang. Dia sudah tidak sabar ingin mengetahui alasannya.

Javas

lo kenal Bulan gak?

kenal lah, cewek imuttt gituu

sontak, emosi Barra tersulut saat mendengar pujian Javas untuk Bulan.

Javas

lo kok bisa kenal dari mana?

pas jalan di Mall, terus gue nemenin dia beli makeup gitu hehehe

Rahang Barra semakin mengeras saat mengetahui fakta ini. Tidak mau memperlihatkan sisi marahnya, Barra mencoba untuk menahan emosinya.

Javas

anyway lo kok bisa kenal dia Barr?

dari kerjaan

wihhh emang sekarang kerjaan lo ada hubungannya sama dia?

udah enggak

berhubung lo dah tau, gue mau cerita nih

gue 1 bulan terakhir ini lagi deket-deket nya sama dia hehehe

dia lucu bangettttt, rasanya pengen gue karungin hahahaha

Semoga gue bisa cepet jadian deh sama dia, doain ya

Ocean & Engines (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang