Hari demi hari telah terlewati, tak sadar di bulan Mei ini, Javas sudah bekerja di Thailand selama 1 bulan. Dan tepat di hari ini juga, paket yang 3 minggu dia kirimkan ke Indonesia akan sampai di tangan Bulan.
Pria ini ikut tak sabar melihat reaksi yang nanti Bulan berikan saat membuka paket darinya. Tentunya untuk mendapatkan momen itu, Barra sudah bekerja sama dengan Ibunda Bulan.
Sekarang jam masih menunjukan jam kerja bagi Barra, Namun karena jobdesh-jobdeshnya telah selesai, Barra memilih untuk mengirim pesan pada Bulan. Untungnya sekarang Bulan juga sedang online.
Bulan
Bul
udah pulang sekolah?
1 menit sampai 5 menit telah berlalu, namun ternyata belum ada balasan juga dari Bulan. Sontak Barra mengernyit bingung. Tak biasanya Bulan slow respon pada pesannya saat online, apalagi sampai tak memebalas seperti sekarang.
"Ah enggak, paling dia lagi scroll tiktok sambil split layar wa karena nimbrung grup OSIS," batin Barra berusaha berpikir positif.
"Gue chat lagi aja barang kali tenggelam," lanjut Barra lalu kembali mengetik sebuah pesan di room chat mereka berdua.
Bulan
P
P
Cill
P
Akhirnya setelah menunggu, gadis remaja itu membaca pesannya. Sudut bibirnya tertarik ke atas saat melihat Bulan mulai mengetikkan balasan untuknya.
Bulan
eh sorry kak
gue gak liat, tadi keasikan nimbrung grup OSIS
Jawaban Bulan seketika berhasil menghilangkan pikiran negatif Barra tadi. Senyumnya semakin mengembang sembari menatap layar ponselnya.
Bulan
oalah
gue udah pulang kok
anyway kok udah main hp kak?
kerjaan gue udah beres, jadi boleh
aalah
Di waktu yang sama tiba-tiba bel rumah Bulan berbunyi
2 kali.Bulan
eh kak kayaknya ini ada tamu deh, gue buka pintu dulu
yaMelihat pesan yang baru saja masuk di ponselnya, senyum Barra semakin mengembang. Dia yakin, yang memencet bel dirumah Bulan adalah kurir penghantar paketnya.
Di sisi lain, sekarang Bulan tengaha berjalan menuju pintu utama rumahnya. Gadis ini mengernyit bingung saat mendapati seorang kurir kantor pos sedang membawa satu besar.
"Permisi mbak, silahkan tanda tangani ini, dan ini paketnya mbak," ujar kurir itu sembari menyerahkan kotak tersebut ke tangan Bulan.
Bulan hanya mengangguk dan memandang bingung ke arah kotak itu. Perasaan dia Minggu ini tidak memesan apapun dari online shop.
"Kalo boleh tau dari siapa ya pak?" tanya Bulan.
"Eum kurang tau mbak, tapi namanya bisa di lihat di situ mbak," ujar kurir itu menunjuk sebuah resi yang tertempel di kotak itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Ocean & Engines (END)
ChickLit"Damn! I hate you, but I can't ignoring you" Iya, dia lah Barra. Pria matang yang malah jatuh hati dengan bocah ingusan yang baru duduk di bangku SMA. Terdengar gila. Namun ini lah nyatanya. Mari simak kisah dua orang yang belum tentu menjadi sepasa...