"Hai Lan," sapa Javas untuk mengawali perbincangan antara keduanya.
"Hai," balas Bulan lesu.
"Kenapa lesu gitu?" tanya Javas heran.
"Lo telat lagi ya?" tanya Javas yang beberapa hari ini selalu mendengarkan cerita Bulan ketika telat dan dihukum.
"Iya, gue telat dan di hukum lagi," lirih Bulan malah membuat Javas terkekeh.
"Kok malah ketawa sih?!" kesal Bulan mendengar suara kekehan Javas.
"Hahaha elo sih gak tobat-tobat," ujar Javas semakin membuat Bulan kesal.
Saking kesalnya gadis ini langsung memutuskan panggilanya. Sangat implusif bukan?
"Tu orang nyebelin banget sih, gak bisa banget di ajak curhat," gerutu Bulan melempar ponselnya diatas kasur.
"Emang paling bener cuman Kak Barra," gumam Bulan sembari menatap langit-langit kamarnya.
Karena rasa lelah yang sangat mendominasi ditubuhnya, beberapa menit kemudian rasa kantuk mulai menghampirinya.
Namun belum sempat memejamkan matanya, tiba-tiba ingatan mengenai ungkapan Barra kembali hinggap dipikirannya.
Gadis ini kembali mengacak rambutnya frustasi saat mengingat ucapan Barra semalam. Jujur dia salam ini dekat dengan Barra hanya karena Barra bisa memahaminya bukan karena dia suka dengan pria dewasa itu.
Namun disisi lain dia juga merasa segan karena selama ini Barra telah banyak membantu dan memperlakukannnya dengan baik.
Bulan menghela napas lelah. Dia tidak bisa hidup seperti ini. Dia harus jujur dengan dirinya sendiri.
Tak apa jika dijauhi Barra, yang penting pria itu tetap berhubungan baik dengan mamahnya. Dia tidak ingin membuat mamahnya itu sedih.
Di tengah-tengah lamunannya, tiba-tiba suara notifikasi chat berhasil menganggunya. Dengan malas Bulan meraih ponselnya yang tergeletak di samping tubuhnya.
Matanya melotot daat melihat Barra lah yang mengiriminya pesan. Gadis ini menjadi semakin gelisah.
Namun karena tidak ingin membuat Barra mencurigainya lagi, Bulan bergegas menjawab pesan Barra.
Kak Barra
udah pulang sekolah Bul?
eh iya kak, udah nih
udah makan?
belum kak
yaudah sana makan dulu.
apa perlu gue gofood-in?
oh gak perlu kak, mamah udah masak, kasian kalo gak kemakan
wah!!!! masak apa itu???
pap dong pap
KAMU SEDANG MEMBACA
Ocean & Engines (END)
ChickLit"Damn! I hate you, but I can't ignoring you" Iya, dia lah Barra. Pria matang yang malah jatuh hati dengan bocah ingusan yang baru duduk di bangku SMA. Terdengar gila. Namun ini lah nyatanya. Mari simak kisah dua orang yang belum tentu menjadi sepasa...