3

984 61 0
                                    

Typo berterbangan‼️



HAPPY READING GUYSS!!
°
°
°

[sekarang panggil Zellyn jadi Vellyne yaa]

Hari ini adalah hari terakhir Vellyne berada di rumah sakit, karna ia memaksa sang ibu untuk membawanya pulang, Lagipula kondisi fisiknya sudah stabil jadi untuk apa berlama lama di rumah sakit.

"Ini beneran? gue hidup part dua" Vellyne bermonolog di dalam hati.

Kini Vellyne sedang bersender di atas brankar sembari menunggu sang ibu yang sedang membeli makanan di kantin rumah sakit.

Saat Vellyne sedang berperang dengan pikirannya, Pintu ruangan terbuka dengan sedikit keras menampilkan seorang pemuda yang memakai baju seragam SMA.

Pemuda itu terlihat senang saat melihat seorang gadis yang ia tunggu tunggu sudah sadar dari tidur lamanya.

"Akhirnya kamu sadar vell, abang kangennn" ucap pemuda yang memiliki manik mata berwarna grey dan langsung memeluk Vellyne dengan erat, Membuat orang yang berada dalam peluka pemuda itu sulit untuk bernafas.

"S-sesek" 

pemuda itu langsung melepaskan pelukannya, ia merasa bersalah melihat Vellyne yang menghirup rakus pasokan udara.

"Maaf maaf abang gak sengaja" Arsen menampilkan deretan giginya.

Vellyne yang masih mencerna kejadian di depannya hanya bisa terdiam, 'Abang? ah, jadi dia kakaknya Vellyne. Ishh kalo bukan kakak si Vellyne udah gue pacarin tuh, Ganteng banget loh, eh pacaran ama Abang sendiri boleh gak yaa' ucap Vellyne panjang lebar dalam hati.

"Kenapa diem aja, hm?" tanya Arsen.

Vellyne yang tersadar dari lamunannya, kini ia menatap orang yang bertanya padanya dan menggeleng pelan.

Tak lama setelah itu, pintu ruangan terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang membawa beberapa makanan.

"Eh kamu udah disini, nah Vell ini kakak kamu" ucap Seina sambil menaruh makanan yang ia bawa tadi

Vellyne hanya memangut mangut ucapan mama nya tanda mengerti.

Pemuda yang berstatus kakak dari Vellyne itu menatap sang ibu dengan tanda tanya.

"Adek kamu amnesia" ucap Seina lirih.

Kakak Vellyne menatap tidak percaya, dan ia menahan amarah, akan ia pastikan orang yang membuat adik kesayangannya amnesia habis di tangannya.

"Tapi tenang aja, kata dokter amnesia yang di alami Vellyne hanya sementara, Vellyne bisa sembuh seiring berjalannya waktu, kita bantu Vellyne biar cepet sembuh tapi jangan terlalu di paksa" Seina menatap putrinya dengan senyuman hangat.

"Iya ma" ucap Arsen dengan anggukan kepalanya.


✩✩✩


Di sebuah ruangan terdapat seorang gadis yang sedang meluapkan kekesalannya.

BRAK

"Kenapa tuh cewe masih hidup sih, harusnya dia mati anjing!" ucap seseorang di ruangan gelap dan memancarkan aura buruk.

"Tapi gapapa, gue pastiin dia mati di tangan gw sendiri, let's play to the game Vellyne Xaveira Prameswari" lanjutnya dengan senyum smirk yang tercetak jelas pada bibirnya.


✩✩✩


Kini keluarga Prameswari sedang menghabiskan waktu di ruang keluarga kecuali sang kepala keluarga, mereka menceritakan tentang keluarga Prameswari kepada Vellyne agar ingatan anak bungsu mereka kembali walaupun sedikit demi sedikit.

"Mah, apa aku besok bisa mulai bersekolah kembali?" Vellyne bertanya kepada sang ibu.

"Tidak, sebelum kamu sembuh" ucap pria paruh baya yang berada di ambang pintu.

Vellyne menatap pria itu dan mengerutkan alisnya, pasalnya ia tidak tahu siapa dia, dan kenapa dia melarang seenak jidatnya so asik banget!.

"Itu papa kamu sayang" Seina melihat raut wajah sang putri yang nampak kebingungan.

Sang papa yang sudah mengetahui bahwa putri kecilnya mengalami amnesia tentu saja membuatnya sedih, namun ia berusaha tetap tegar dan menerima yang sudah terjadi.

"Apakah kamu tidak rindu papa, sayang?" ucap Arga dengan senyum hangatnya.

Arga merentangkan kedua tangannya, Vellyne yang mengerti hal itu ia langsung memeluk sang papa.

Seina yang melihat itu hatinya menghangat, ia berharap keluarganya tidak dalam masalah dan terus tetap bersama.


✩✩✩


Kini jam sudah menunjukkan jam 19.03 saatnya makan malam, saat ini keluarga Prameswari tengah melakukan rutinitas seperti biasanya yaitu makan malam bersama.

"Mah,pah aku besok mau sekolah ya, please" Vellyne terus merengek kepada kedua orang tuanya.

"Jangan dulu vell" bukan orang tuanya yang menjawab, melainkan Arsen.

"Aku gak nanya sama abang ya!" ucap Vellyne dengan tatapan sinis, tapi bukannya terlihat menakutkan malah terlihat lucu di mata mereka.

'lucu banget adek gue' batin Arsen dengan menggigit pipi bagian dalamnya.

Vellyne kembali membujuk kedua orang tuanya agar keinginannya di penuhi, toh dia sudah sembuh daripada mati karna bosan.

"Ayolah mah pah lagian kan aku udah sembuh, siapa tau dengan aku kembali sekolah mungkin ingatan aku juga sedikit demi sedikit kembali" rayu Vellyne dengan menampilkan puppy eyes.

Sang papa yang mendengar perkataan putrinya itu tampak berfikir, ucapan Vellyne ada benarnya juga. Dengan berat hati mereka menyetujui permintaan sang bungsu.

"Yasudah, kamu boleh sekolah asalkan kalau ada apa-apa lapor kepada bang Arsen, dan ingat untuk selalu menjaga kesehatan kamu sayang" ucap sang ibu mengingatkan.

Vellyne yang mendengar itu terlihat senang dan memberikan senyum kemenangan kepada Arsen, sedangkan Arsen mendelikkan matanya saat melihat senyuman menjengkelkan Vellyne.

"Kamu boleh sekolah tapi nanti hari senin aja, besok hari Jum'at, kamu harus gunain hari ini sampai minggu untuk istirahat" ucap Arga.

Vellyne mengangguk sebagai jawaban, tak apalah jika harus menunggu beberapa hari, yang penting ia sekolah karna ia sudah tak sabar menonton drama secara langsung dan jangan lupakan, gratis.

✩✩✩


V

ellyne memasuki kamarnya, ia beranjak menaiki kasur king size milik Vellyne asli.

Empuk dan nyaman, sensasi yang Vellyne rasakan saat sudah merebahkan tubuhnya.

Sebelum menutup kedua matanya, gadis itu mengkhayalkan keromantisan dirinya dan para pacar fiksinya.

"Semoga jadi beneran ya tuhan" kedua mata sayu itu mulai menutup, kegelapan mulai menyelimuti pandangnya, dengkuran halus mulai terdengar menandakan ia sudah mulai tertidur.

Dahlah segitu dulu..  byee.

TINGGALKAN JEJAK STAR!!🌟🌟

Aku Bukan Vellyne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang