19

250 15 0
                                    

Siang telah berganti menjadi malam, kini bulan yang mengambil alih untuk menerangi sebagian bumi sebagaimana ruas takdirnya.

"Selamat malam wahai makhluk bumi" teriakan membahana menggelegar berasal dari arah tangga.

Vellyne selaku pelaku tersenyum tanpa dosa melihat orang-orang disana yang mengusap dada mereka dengan sabar.

"Selamat malam sayang, ayo makan malam bersama" ajak Seina

Gadis itu melangkahkan kakinya menghampiri Seina yang tengah meletakkan lauk pauk pada atas meja. Arga hanya memandang istrinya dengan pandangan penuh puja, sedangkan Arsen sedang memakan buah anggur yang tersaji disana.

"Sini duduk" ajak Arsen menepuk kursi di sampingnya.

Vellyne mengangguk patuh dan mendaratkan bokongnya pada kursi di samping pemuda tampan yang berstatus abangnya itu.

"Gimana kondisi kamu? udah baikan?" tanya Arsen.

"Lumayan lah gak sesakit waktu siang, tapi masih agak pegel pegel dikit"

Arsen mengangguk, mereka melanjutkan perbincangan ringan sebelum makan malam dimulai.

"Makanan siap, ayo makan dulu nanti dilanjut ngobrolnya"

Mereka pun melahap makan malam dengan khidmat dan menikmati sensasi setiap rasa lezat yang menyalur pada indra perasa. Masakan seorang ibu memang yang terbaik.

--

Makan malam telah selesai. Anggota keluarga Prameswari tengah bersantai di ruang keluarga, itu sudah menjadi rutinitas mereka jika sudah makan malam bersantai di ruang keluarga untuk sekedar menceritakan hari yang panjang.

"Gimana sekolah kalian, lancar lancar aja kan?" tanya Seina memulai pembicaraan.

"Selagi uang saku ngalir, semua lancar dan aman terkendali"

Jawaban Arsen mengundang gelak tawa dari ketiga orang disana. Obrolan pun berlanjut Vellyne hanya menjawab saat ditanya dan menimpali saat obrolan itu menarik baginya.

Tak terasa 50 menit mereka habiskan dengan mengobrol bersama. Kini saatnya mereka beranjak pergi menuju kamarnya masing-masing. Setelah mengucapkan selamat beristirahat, Vellyne bergegas menuju tempat favoritnya, disana sudah ada kasur empuk yang setia menunggu.

Sebelum pergi menuju alam mimpi gadis cantik itu masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka dan kedua kakinya, itu adalah rutinitas baru dirinya sebelum tidur.

Setelah keluar dari kamar mandi, ia beranjak naik keatas kasur dan dengan senang hati menghempaskan tubuhnya yang lelah pada benda besar dan sangat empuk itu. Namun belum sempat ia menutup mata, suara notifikasi handphone mengalihkan perhatiannya.

Mengambil benda pipih yang berada di atas nakas lalu membaca chat yang mengambang pada lockscreen layar handphone-nya. Senyuman terbit pada bibir-nya yang ranum.

Xavier🌹

|Hallo sayang
|Aku kangen
|Kamu kemanaaaa
|Sayang?
|Tolongg aku kangen banget banget
|Hallo cantiknya err

Hallo tampan|
Wahh ada yang kangen|
katanya
Maaf yah, tadi kanjeng ratu|
lupa ngabarin

|Hai cantik
|Udah makan malam?

Sudahh, kamu?|

|Udah
|Tidur gih udah malem, nanti besok pagi err jemput okey?

Siap kapten🫡|

Aku Bukan Vellyne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang