5

742 50 0
                                    

Typo berterbangan ‼️



HAPPY READING GUYSS!!
°
°
°

Hari ini adalah hari pertama seorang gadis asing akan mencari ilmu di dunia barunya. Ada perasaan sedikit perasaan yang mengganjal di dalam hatinya, ia tidak bisa menebak karna apa dan kenapa.

Ya, hari ini adalah hari pertama Zellyn bersekolah di dunia asing dan berperan menjadi Vellyne xaveira prameswari.

Sudah cukup lama ia memandang pantulan dirinya yang sudah terbalut seragam putih abu. Ia merasa kagum akan paras Vellyne asli.

Bagaimana tidak? bibir pink alami dan bulu mata yang amat lentik dan matanya yang berwarna brown yang menambah kesempurnaan parasnya.

Tok Tok Tok

Terdengar suara ketukan pintu yang membuatnya tersadar dari kegiatan memandang paras barunya.

"Dek, udah siap belum? semuanya udah nunggu di bawah, ayo sarapan!" ucap sang mama dengan suara yang sedikit di keraskan.

"Udah mah, ini lagi masukin buku ke dalam tas" Vellyne menjawabnya tak kalah keras.

Setelah mendengar jawaban sang anak, Seina kembali turun menuju meja makan. Disana sudah terdapat para anggota keluarga yang siap untuk sarapan pagi, namun mereka masih menunggu satu orang yang masih di dalam kamarnya.

Tak Tak Tak

Suara sepatu bersahutan dari tangga mengalihkan atensi semua orang. Seorang gadis cantik berpakaian putih abu berjalan mendekati meja di hadapannya.

"Cie yang udah bisa masuk sekolah, semangat bener" ledek Arsen yang sudah duduk santai di kursi.

Vellyne hanya menampilkan deretan giginya, ia segera duduk di kursi sebelah Arsen.

"Sayang, kamu mau makan apa? biar mama siapin" sang ibu mendekati putrinya dan bersiap mengambil lauk pauk yang tersedia di atas meja.

"Aku mau nasi goreng sama telur ceplok dan susu coklat aja, mah"

Seina mengangguk paham, ia lantas menuangkan nasi goreng dan telur ceplok yang di minta oleh Vellyne dan menyuruh salah satu maid untuk membuat susu coklat panas.

Kini keluarga Prameswari sedang makan tanpa mengeluarkan sepatah kata, karna itu merupakan tata krama yang di ajarkan turun temurun dari keluarganya.

"Aku sudah selesai. Mah,pah aku berangkat sekolah sekarang ya. Bang Arsen cepetan udah mau siang!" Vellyne menyalami tangan kedua orang tua nya secara bergantian.

"Tunggu dek! mah, pah Arsen juga sudah selesai. Arsen pamit" Arsen buru buru menyalami tangan kedua orang disana, mereka geleng geleng kepala melihat tingkah pemuda itu.

"Hati-hati, jangan ngebut kak!" teriak Seina dengan nada cemprengnya.

✩✩✩

Kini Vellyne sudah berada di dalam mobil, ia duduk di kursi sebelah Arsen yang sedang mengemudi.

"Bang nanti temenin sampe kelas aku yah" seru Vellyne.

Arsen hanya berdehem sebagai sahutan adiknya.

Setelah itu, mobil mereka mulai melaju membelah jalanan ibu kota di pagi hari.

LIBERTY HIGH SCHOOL. Tulisan besar itu terpampang gagah di atas gerbang sebuah bangunan sekolah berlantai empat. Sekolah itu terkenal dengan berbagai prestasi yang diraih oleh para siswa/i nya. Biaya sekolah disini terbilang cukup mahal dari sekolah lainnya.

Aku Bukan Vellyne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang