PART 24

16 2 0
                                    

Seperti yang dikatakan oleh Zahra, hari ini merupakan hari pertama latihan lomba cerdas cermat. Zahra bergegas dari kelasnya menuju ruang latihan dan melewati kelas Zayyan,

"Ra, tungguin" tiba - tiba terdengar suara Zayyan yang memanggil dirinya.

Zahra hanya menggangguk sembari menunggu Zayyan. Jangan ada yang bertanya bagaimana keadaan jantung Zahra sekarang. Karena berdegup tidak karuan.

"Yuk bareng" ajak Zayyan kemudian yang kembali dari kelasnya dengan membawa beberapa buku.

"Yuk" sahut Zahra.

Untungnya saat itu sedang jam pelajaran, jadi tak ada yang melihat Zahra berjalan berdua bersama Zayyan. Jika tidak, akan ada mulut-mulut manusia yang mengejek mereka, Zahra sangat tau kalau Zayyan tidak menyukai ejekan mereka.

Tidak jauh dari kelas mereka, akhirnya mereka sampai di ruang latihan. Sesampai mereka diruang latihan, sudah terlihat beberapa adik kelas mereka yang juga mengikuti lomba tersebut. 

"Bu Bunga belum sampai?" tanya Zahra kepada Ika.

"Belum kak" sahut Ika.

Lalu Zahra segera megambil tempat duduk di seberang Ika, sedangkan Zayyan mengambil duduk disebelah Zahra.

"Ra, yakin Zayyan yang disuruh ikut? Kayak ga yakin deh" tanya Zayyan seperti tidak percaya diri.

"Iya. Udah yakin aja dengan kemampuan kita" ucap Zahra menyemangati Zayyan.

Kemudian Bu Bunga datang dan memberi arahan terkait perlombaan cerdas cermat ini.

"Jadi perlombaan ini kita membawa 2 tim dari sekolah. Ibu sudah membagi timnya. untuk tim 1 Zahra, Zayyan, dan Ika. Sedangkan tim 2 Sarah, Gia, dan Ani" ucap Bu Bunga.

"Whattt?? Setim sama Zayyan?" ucap Zahra dalam hati dengan sedikit terkejut.

"Untuk tim 1 juru bicaranya Ika, untuk tim 2 juru bicaranya Sarah, jadi silahkan kalian duduk sesuai tim" lanjut Bu Bunga.

Lalu mereka semua bergegas duduk sesuai tim. Kemudian Bu Bunga menghampiri tim Zahra.

"Tim 1 ini Zahra kuasai pelajaran Matematika, Ika Biologi, Zayyan Fisika. Untuk pelajaran kimia dan pengetahuan umum kalian kuasai bersama, ya" Bu Bunga memberikan pembagian mata pelajaran yang harus mereka kuasai.

"Baik Bu" ucap Zahra, Zayyan, dan Ika bersamaan.

"Kak Zahra, Bang Zayyan, mohon bimbingannya ya" ucap ika membuka pembicaraan mereka.

"Lahh, kok minta bimbingan sama kami? kami juga butuh bimbingan karena engga tau apa-apa" sahut Zayyan.

"Ada-ada saja Ika ini" sambung Zahra, lalu mereka tertawa.

***

Akhirnya latihan selesai saat jam pulang sekolah. Karena kelas Zahra dan Zayyan bersebelahan, mereka berjalan bersama menuju kelas untuk mengambil tas mereka yang masih tertinggal di kelas.

"Ra, pulang sama siapa?" tanya Zayyan.

"Kak Nita" sahut Zahra.

Tiba-tiba Zahra teringat sesuatu.

"Ahhh iyaaa, Kak Nita hari ini temanin mama kondangan. Jadi tadi Zahra disuruh pulang sendiri" sambung Zahra lagi.

"Bareng Zayyan aja" Zayyan menawarkan diri untuk pulang bersama.

"Emang boleh?" tanya Zahra untuk meyakinkan.

"Boleh lah, kan searah, sejalan, dan rumah kita bersebalahan" sahut Zayyan.

Lalu Zahra dan Zayyan tertawa bersama. Zahra tidak pernah membayangkan momen ini sebelumnya. Semua terasa seperti mimpi baginya.

Setelah Zahra dan Zayyan mengambil tas, mereka bertemu lagi di teras kelas.

RAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang