Hari yang paling berbahagia adalah hari dimana siswa dan siswi diliburkan karena ada rapat para guru. Namun hari tak bahagia bagi Zahra.
"Kak, temanin Riya ke SMP yuk" ajak Riya.
"Ngapain?" tanya Zahra.
"Riya mau ngambil ijazah, boleh ya kak" mohon Riya.
"Oke"
Didalam perjalanan entah mengapa Zahra asik mengkepoin Riya dan Zayyan.
"Ehh, semalam ada chat dengan Zayyan gak?" tanya Zahra.
"Ada kak" sahut Riya.
"Ohh" jawab Zahra yang semakin terbakar api cemburu.
"Kak, habis ini temanin Riya ke tempat sevis motor ya kak" pinta Riya lagi.
"Oke" jawab Zahra pasrah. "Hmmm... banyak banget apanya" gerutu Zahra dalam hati.
Riya dan Zahra menunggu motornya Riya selesai di servis.
Lagi dan lagi Zahra bercerita kembali tentang Zayyan.
"Kakak sebenarnya udah lelah banget, pengen banget move on. Tapi sulit" kata Zahra.
"Hmm sulit sih kak, orang abangnya di sebelah rumah kakak" sahut Riya.
Zahra hanya terdiam.
"Btw, Riya gimana sih bisa kenalan sama Zayyan?" tanya Zahra kemudian.
"Oh itu bang Didi, temanya bang Zayyan. Riya udah lama kenalan sama bang Didi sejak Riya SMP. Terus bang Didi kayak ceritain Riya ke bang Zayyan. Terus bang Zayyan minta nomor Riya" jelas Riya.
"Ohh gitu. Riyaa, kakak sebenarnya pengen banget Zayyan chat ke kakak seperti dia chat ke Riya. Kakak sedih kalau ngechat dia harus kakak yang duluan" curhat Zahra.
"Hmmm gimana ya kak. Nanti coba Riya bantuin kakak dekat dengan bang Zayyan ya" kata Riya untuk menyenangkan hati Zahra.
"Hah? Hmmm terserah Riya aja deh" sahut Zahra.
Tak lama kemudian motor Riya sudah selesai di servis. Kemudian mereka pulang ke rumah Zahra.
Setelah sampai di rumah, Zahra melihat Riya sedang asyik dengan handphone nya.
"Asik banget sih Riya dengan Hp nya, lagi chat sama Zayyan ya?" sindir Zahra.
"Hah? Iya kak" sahut Riya.
"Ohh, emang lagi ngechat tentang apa kalian?" kepo Zahra.
"Hah, gak ada kak" jawab Riya.
Lalu Zahra mengintip percakapan mereka.
"Hmmmm, Riya enak ya bisa chat gituan sama dia" kata Zahra dengan nada cemburu.
"Ihhh kakak, jangan begitu, Riya jadinya gak enak hati dengan kakak. Hmmm, ini Riya bilangin ke bang Zayyan ya" kata Riya.
"Terserah kamu aja" sahut Zahra yang tak suka lagi dengan Riya.
Zahra tak lagi merespon Riya yang tengah asyik dengan Handphone nya. Zahra memilih menonton televisi, entah apa yang sedang dikatakan oleh Riya dengan Zayyan.
"Udah Riya bilang sama bang Zayyan kak" kata Riya kemudian yang mengagetkan Zahra.
"Emang apa yang kamu bilang?" tanya Zahra.
Riya terdiam.
"Kak, Riya pulang ya. Udah kelamaan banget disini, takut dicariin mama" pamit Riya yang tak mau memberi tau apa yang dikatakan olehnya kepada Zayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYAN
Teen FictionSuka dan Cinta itu fitrah. Setiap manusia pasti memilikinya. Namun bagaimana jika cinta itu terjadi dengan tetangga sendiri? Inilah kisah cinta Zahra kepada Zayyan Written by rzqmaulidarahmi Cover by alwanisfey