"Sungguh lelah lelahh lelahhhh" teriak Zahra didalam kamarnya.
"Lelah raga, lelah jiwa, lelah hati. Hufttt" sambungnya lagi.
Ting..tong..ting..tong...
Tiba tiba terdengar bunyi bell.
"Siapa lagi ituhh?? Gak tau apa aku lelah" ngomel Zahra.
Lalu Zahra bergegas kebawah membuka pintu.
Ting... Tong.. Ting.. Tong.. Tingg.. Tong
Kali ini bell dipencet berkali kali.
"Iya sebentarrr, gak sabaran banget sihh" ucap Zahra.
Ketika Zahra membuka pintu..
"Kakakkk" teriak Zahra.
"Lama yaa buka pintunya" gerutu kak Nita.
"Kok cepat banget sih baliknya, katanya nanti malam" kata Zahra.
"Karena pesawatnya gak deadline dan jalanan gak macet, jadi nya cepat deh" jawab bang Riko yang tiba tiba muncul.
"Ehh ada abang"
"Udah ahh tanya tanya nya, kami mau masuk dulu, capek tau" ketus kak Nita.
"Ehh lupa Zahra. Silakan masuk Mas, Mbak" gurau Zahra.
"Bawakan koper saya ya, mbak" suruh kak Nita.
"Ogahhh. Emang gue pembantu loe apa" ketus Zahra, kemudian ia berlalu ke kamarnya.
Bang Riko hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah laku adik adiknya itu.
***
Saat memasuki kamar, kak Nita terkejut melihat kamar yang berantakan."Ya ampunn Zahraaaaa, sudah berapa lama kamu tidak membersihkan kamar ini??" omel kak Nita.
Zahra tak menyahutnya. Ia memilih tidur dibandingkan harus mendengar omelan kakaknya.
"Zahraaa, kalau kakak tanya itu nyahut dongg" ketus kak Nita.
Tak ada sahutan dari Zahra.
"Zahraaaaaaa" bentak kak Nita.
"Apaan sih kak, cerewet mulu. Zahra gak sempat beresin tauu. Kemarin itu sebelum pergi ke Bali, Acha main di kamar ini, terus mama nyuruh Zahra cepat beresin baju untuk nginap di rumah Zayyan. Makanya Zahra gak sempat beresin" perjelas Zahra.
"Hah? Jadi selama mama dan ayah pergi, kamu nginap di rumah Zayyan?" tanya Kak Nita heran.
"Iya Kakak sayang" sahut Zahra.
"Jadi gimana kalian sekarang?"
"Ohhiya Zahra belom cerita ke kakak ya?"
"Hmm, kamu mana mau cerita kalo belom kakak pancing"
"Heheh, jadi kak kami sekarang udah baikan, dia orangnya perhatian dan dia engga sedingin dulu" curhat Zahra.
"Cailaahh, terus gimana lagi?"
"Ya gitu, Zahra udah seringan bicara sama dia, bisa dibilang udah dekat. Malahan kami sekarang dipilih sama bu Bunga di olimpiade matematika"
"Wahhh"
"Apanya yang wahh?? Sekarang Zahra lagi badmood"
"Kok badmood sihh? Kan udah bahagia dianya udah peka"
"Apanya yang bahagia? Dia cuman nganggep Zahra sebagai kakak sepupunya aja"
"Uhh kasian banget cihhh"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYAN
Teen FictionSuka dan Cinta itu fitrah. Setiap manusia pasti memilikinya. Namun bagaimana jika cinta itu terjadi dengan tetangga sendiri? Inilah kisah cinta Zahra kepada Zayyan Written by rzqmaulidarahmi Cover by alwanisfey