PART 18

47 5 0
                                    

Keesokan harinya, Zahra bersekolah seperti biasa. Disaat Zahra sedang bercengkrama bersama Zahwa, tiba tiba datang seorang adik kelas.

"Kak Zahra, dipanggil sama Bu Bunga dikantor" kata adik kelas tersebut.

"Oke" sahut Zahra.

"Aku pergi dulu ya sebentar" pamit Zahra kepada Zahwa.

"Iya, Ra"

Sesampainya dikantor

"Ibu, tadi ibu panggil Zahra, ya bu?" tanya Zahra.

"Iya, Zahra. Jadi gini, bulan depan ada lomba olimpiade Matematika, jadi bapak kepala sekolah menyuruh ibu untuk mencari peserta. Jadi ibu kan tidak mengajar dikelas 2, ibu lagi mencari peserta cowok dari kelas 2, menurut Zahra siapa yang cocok untuk ibu pilih?" tanya Bu Bunga.

Zahra berfikir sejenak. 

"Zahra juga gak tau Bu siapa yang cocok" Jawab Zahra.

"Yasudah, kalau begitu coba Zahra cari yang cocok ya, besok kasih tau ibu" 

"oke, Bu"

"Siapa ya kira kira?" tanya Zahra didalam hati sambil berjalan ke arah kelas. Zahra terus berfikir tanpa henti.

***

"Ma, Zahra kan tadi dipilih jadi peserta olimpiade" kata Zahra kepada Mamanya saat sampai rumah.

"Ohiya, bagus dong" sahut Mama.

"Tapi Ma, tadi Bu Bunga suruh Zahra nyari teman cowok yang juga jago Matematika, Zahra bingung harus pilih siapa" Curhat Zahra kepada Mamanya.

"Zayyan" sahut Mama cepat.

"Haaa, kok aku gak kepikiran dia ya" ucap Zahra didalam hati.

"Kok Mama bisa sebut dia sih?" tanya Zahra penasaran.

"Kemarin kan dia menang lomba berhitung cepat, jadi dia juga jago tuh matematikanya" Mama memberi penjelasannya.

"Hmmm, okedeh, nanti Zahra saranin ke Bu Bunga"

***
Keesokan harinya Zahra menjumpai Bu Bunga di Kantor.

"Bu, Zahra sudah dapat orang nya bu" Kata Zahra kepada Bu Bunga.

"Ohiya, siapa?"

"Zayyan, Bu"

"Zayyan? yang mana ya orangnya? Bisa tolong panggilin dia?" Pinta Bu Bunga.

"Panggilin dia? Mampus aku" umpat Zahra didalam hati.

"Se...seekarang Bu?" tanya Zahra terbata bata.

"Iya Zahra"

"Oke Bu"

Lalu Zahra beranjak untuk menemui Zayyan. Saat Zahra ingin menemui Zayyan, ia melihat Zayyan sudah berlalu di depannya.

"Zayyan" panggil Zahra.

Namun Zayyan tak mendengarnya.

"Zayyan" panggil Zahra lagi.

Lagi dan lagi Zayyan tak mendengarnya.

Kemudian Zahwa datang dan membantu Zahra memanggil Zayyan.

"Zayyannn" teriak Zahwa.

Lalu Zahra mengedipkan mata kepada Zahwa. Pertanda sebagai pengganti ucapan terima kasih.

Kemudian Zayyan membalik badan.

"Zayyan, tadi Bu Bunga panggil Zayyan ke kantor" kata Zahra.

"Ada apa?" tanya Zayyan heran.

"Gak tau, pergi aja dulu"

RAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang