Seiring berjalannya waktu, tidak terasa sudah di pehujung semester 1. Khusus untuk kelas 3, diadakan study tour ke Bandung, untuk merefreshkan fikiran sebelum menghadapi ujian nasional.
"Wuiihhhh, senangnya bisa liburan" kata Zahra.
"Iyaa Ra iyaa, kamu udah boleh nyusun acara selama disana" Kia mulai menggoda.
"Maksud kamu menyusun acara apa? Aku gak ada acara apa apa disana" Kata Zahra tak mengerti apa yang dikatakan Kia.
"Aduhhh, kamu ini gimana sih. Nanti kan kamu punya kesempatan untuk lebih dekat dengan Zayyan. Nanti di mall, foto berdua. Lagi main di taman, foto berdua. Terus nanti setelah habis bermain di Time Zone,kalian janjian di belakang untuk lebih akrab berdua" godaan Kia semakin menjadi jadi.
"Astaghrafilullahhal adzim, Kia. Apa yang telah kamu katakan. Kita itu gak boleh berduaan sama yang bukan muhrim. Untuk apa aku berfoto sama Zayyan. Dia aja gk perduliin aku. Dan aku gk menaruh harap kepadanya lagi, dan aku harap kamu bisa membantu aku untuk bisa move on" Zahra menjelaskan untuk tidak mengejeknya lagi.
"Iya Kia, bantuin dong Zahra untuk bisa move on, jangan buat dia ingat lagi kepada Zayyan" pinta Harum kepada Kia.
"Yaudah deh, Zayyan nya untuk aku aja ya" Kata Kia seperti tak berdosa.
"Ambil aja" kata Zahra tak memperdulikan Kia.
"Hahahha, aku cuman bercanda kok" kata Kia.
"Terserah" sahut Zahra.
"Enak ya kalian bisa pergi" kata harum.
"Lohh, kamu enggak pergi, Rum?" tanya Zahra.
"Iya, Ra. Orang tua aku lagi gak ada uang. Aku disuruh milih antara pergi study tour atau perpisahan, jadi aku milih perpisahan aja, karna untuk jahit baju juga perlu uang." jawab harum.
"Aku paham, Rum. Ihhh aku sedih kamu gak ikut, Rum. Nanti di Bus aku duduk sama siapa? Terus disana aku main sama siapa?" Zahra mulai galau.
"Aduhhh Zahraa. Kan masih ada Kia" kata Harum
"Kia? Aku lagi gak mood sama Kia, huhh" gerutu Zahra di hadapan Kia.
"Ihhh Zahra, masa kamu gitu sama aku" kata Kia.
"Kamu sihh, kamu selalu buat aku kesal sama kamu" kata Zahra.
"Yaudah deh, aku minta maaf ya. Kita baikan oke" Kia meminta maaf.
"Tapi kamu jangan ejek aku lagi ya" kata Zahra.
"Siap bos"
***
Hari keberangkatan pun tiba. Karena kelas mereka berbeda, jadi Zahra dan Zayyan berada pada bus yang berbeda. Bus Zayyan tepat berada di depan bus Zahra. Zahra dan Kia memilih duduk dibelakang supir.
"Kira kira Zayyan lihat gak ya aku duduk disini?" Zahra bertanya tanya dalam hati.
Seketika Zahra merasa ia mulai khilaf kembali.
"Ya Allah, apa yang sedang aku fikirkan? Tolong jauh kan fikiran fikiran itu, Ya Allah, Tolong."***
Dalam perjalanan, bus yang ditumpangi oleh kelas Zahra sangat heboh. Mereka karaoke sepanjang jalan. Itu membuat Zahra sedikit lebih tenang. Lalu setelah setengah perjalanan, mereka mulai lelah. Akhirnya mereka tertidur lelap. Tanpa mereka sadari mereka sudah sampai tempat tujuan.
"Akhirnya sampai juga, aduhh lelahnya" kata Kia.
"Wahhh tempatnya indah sekali ya, Kia. Yuk kita foto foto dulu" ajak Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYAN
Teen FictionSuka dan Cinta itu fitrah. Setiap manusia pasti memilikinya. Namun bagaimana jika cinta itu terjadi dengan tetangga sendiri? Inilah kisah cinta Zahra kepada Zayyan Written by rzqmaulidarahmi Cover by alwanisfey