PART 17

69 9 3
                                    

Zayyan sudah mulai kembali ke sekolah seperti biasa. Wajah Zahra sudah berseri seri kembali. 

"Zahra, mengapa sedari tadi berdiri dipintu?" tanya Intan yang tiba tiba datang mengangetkan Zahra.

"Hah? gak kok cuman lagi bosan aja didalam" sahut Zahra.

"Terus kenapa atuh senyum senyum sendiri?" tanya Intan lagi.

"Gak kok" jawab Zahra bohong.

Lalu Intan melihat ke arah yang dilihat oleh mata Zahra. 

"Ohhhhh.... aku sudah tau sekarang, sedari tadi kamu perhatikan Zayyan kan? hmmm dasar Zahra" akhirnya Intan mempergoki Zahra. 

Zahra hanya terdiam.

"Ohiya, aku udah lama loh gak ngeliat Zayyan. Dia kemana aja ya?" tanya Intan kembali.

"Dia sakit, ntan" jawab Zahra.

"Ohh sakit. hmmm kok kamu tau sih, Ra?"

"Disosmed udah jadi trending kali" ucap Zahra ngasal yang tak ingin lagi diganggu oleh Intan, lalu Zahra pergi meninggalkan Intan.

"Hah? Trending? kok bisa? Zayyan sakit jadi trending? hmmm deh Zahra, kalo jawab suka ngasal. Bilang aja kepoin apa susah sih" umpat Intan.

***

Sepulang sekolah Zahra, merebahkan tubuhnya keatas tempat tidur. Ia lelah. Namun ia tidak bisa tertidur. Entah mengapa difikirannya terdapat sebuah ide yang sangat cemerlang.

"Bagaimana kalau aku prank Zayyan? kayaknya seru nih" seru Zahra bicara sesendiri.

Lalu Zahra mengambil handphone nya.

"Zayyan" tulis Zahra mengawali pesannya.

Tak lama kemudian Zayyan membalasnya.

"Iya, Ra"

"Zayyan, Zahra boleh curhat gak?"

"Boleh"

"Jadi gini, Zahra lagi suka sama seseorang"

"Ohhh, siapa Ra?"

"Pokoknya adalah manusia"

"Ya iyalah manusia, kan gak mungkin Zahra suka sama selain manusia"

"Iya juga ya, haha. sebenarnya Zahra udah lama suka sama orang ini, Zahra pengen lebih akrab sama dia"

"Emang siapa yang Zahra suka?"

"Gak mau kasih tau, Zahra malu"

"Orang disekolah kita?"

"Hmmm, gak tau"

"Ilham?" Zayyan mulai menebak.

"Bukan"

"Kevin?"

"Bukan"

"Inisialnya aja juga boleh, Ra" Zayyan semakin kepo.

Zahra terkekeh sesendiri karena Zayyan semakin kepo.

"A-Z" jawab Zahra.

"Itu mah bukan inisial, Zahra" tukas Zayyan.

"Hmm, okelah inisialnya aja ya" 

"IYA" 

"Inisialnya Z" Zahra memberikan inisialnya.

Zayyan sudah membacanya. Namun ia tak membalasnya. 

RAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang