Keesokan hari nya adalah hari dibuka pendaftaran di SMA 1 Jakarta. Zahra pergi ke sekolah tersebut bersama Mamanya.
"Zahra, daftar terus ya, Mama tungguin di bawah pohon itu" Kata Mama memberi perintah kepada Zahra untuk mendaftar sendiri agar ia mempunyai keberanian.
"Zahra gak berani, Ma"
"Ayolah Zahra, kamu harus berani, semua data yang di perlukan sudah ada di dalam map itu. Zahra tinggal memberikannya kepada panitia disana" kata Mama.
"Ihh Mama. Anak anak lain semua di daftarin sama mama atau ayahnya, masa Zahra harus daftar sendiri" rengek Zahra.
"Zahra harus berani. Daftar terus, Nak. Kalau Zahra gak mau daftar sendiri, kita pulang" kata mama dengan memberikan sedikit ancaman.
"Oke oke" akhirnya Zahra memberanikan diri untuk mendaftar.
Ketika mendaftar Zahra mendapat urutan no 3. Kemudian pengisian formulir bisa di bawa pulang. Namun alangkah sayangnya, formulir tersebut dikembalikan 2 hari kemudian, dan Zahra mendapat no ujian tes no 199.
"Yaa, kemarin waktu pendaftaran no 3, sekarang udah no 199. Nihh gara gara Mama sih telat banget balikin formulirnya" kata Zahra yang tidak terima nomor tes nya sudah mendekati no 200.
"Kok salahin Mama sih. Mama kan enggak tau" kata Mama yang tak ingin disalahkan.
"Hmmm yaudah deh, terima aja" akhirnya Zahra menerima kenyataannya.
***
Keesokan harinya adalah hari tes di SMA 1 Jakarta. Zahra datang 30 menit setelah tes berlangsung. Zahra masih tidak tau dimana ruang tesnya.
"Kok telat nak?" kata seorang guru yang sedang mengawas di salah satu ruang.
"Gak buk, saya pikir jam 9 mulainya" jawab Zahra.
"oalah, tesnya sudah dimulai sejak 30 menit yang lalu" kata guru tersebut.
"oiya, kamu sedang mencari ruang?" tanya guru itu lagi."Iya buk, no 199 diruang mana ya buk?" tanya Zahra.
"ohh 199 itu sudah di ruang 5. Ruang itu ada di depan di dekat gerbang" kata guru tersebut menjelaskan.
"Ohh gitu buk, makasih banyak ya buk" kata Zahra.
Lalu Zahra berlari dengan sekencangnya. Ia sangat sial hari ini. Sudah telat kemudian diliatin oleh semua peserta tes di dalam ruang kelas tadi. Ia sangat malu. Ketika ia sudah sampai di ruang 5, ia melihat namanya sudah tertera di depan pintu. Lalu Zahra masuk.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab guru pengawas yang berada di ruang tersebut.
"Berapa nomor ujian kamu?" tanya guru tersebut."199 buk" Jawab Zahra.
"Kamu duduk di pojok depan sana"
"Terima Kasih buk"
Lalu Zahra mulai duduk. Ia sangat malu diliatin oleh semua orang. Kemudian Zahra tak sengaja satu ruangan dengan temannya yang di SMP dulu. Namanya Puput.
"Zahra" panggil Puput.
"Ehh Puput"
"Kenapa kamu terlambat?" tanya Puput.
"Panjang ceritanya. Nanti ya di ceritain" jawab Zahra.
"Oke"
***
Tes pun selesai. Zahra dan Puput mulai keluar ruangan menuju kantin. Saat Zahra dan Puput sedang berjalan menuju kantin, Zahra berpapasan dengan Zayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYAN
Teen FictionSuka dan Cinta itu fitrah. Setiap manusia pasti memilikinya. Namun bagaimana jika cinta itu terjadi dengan tetangga sendiri? Inilah kisah cinta Zahra kepada Zayyan Written by rzqmaulidarahmi Cover by alwanisfey