PART 19

49 7 0
                                    

Zahra dan Zayyan menuju lantai atas dimana tempat mereka belajar.

"Sebentar ya, Zahra mau ambil buku dulu di kamar" kata Zahra.

Zayyan hanya mengangguk. Setelah Zahra kembali, Zahra melihat Zayyan sedang asik dengan handphonenya.

"Yuk kita mulai belajarnya" ucap Zahra.

"Ohh. Yuk" sahut Zayyan.

Zahra mulai mengerjakan soal soal yang ada dibukunya. Kali ini Zahra sudah bisa fokus dengan pembelajarannya tanpa memperdulikan Zayyan yang tepat berada di depannya.

"Zahra" panggil Zayyan.

Namun Zahra tak menyahutnya. Zahra terlalu fokus dengan soalnya.

"Zahraaa" panggil Zayyan agak keras.

"Ehh iya, kenapa?" jawab Zahra kaget.

"Ini Zayyan mau nanya. Yang ini kok bisa gini ya caranya?" tanya Zayyan.

"Ohh ini gini.." Zahra menjelaskan.

"Ohh gitu, makasih"

Mereka terus belajar. Sampai Zayyan mulai terasa bosan.

"Ra" panggil Zayyan.

"Iya, kenapa?" sahut Zahra.

"Semester kemarin Zahra rangking berapa?"

"2"

"Ihh kok samaan ya?"

"Haha, Zahra gak tau"

"Waktu kelas 1 rangking berapa?"

"Dua juga"

"Ihh kok samaan lagi?"

"Kebetulan aja kali"

"Hahha"

"Btw, tanpa kita sadari, kita itu banyak kesamaannya. Tau gak?" Kata Zahra.

"Ohh iya??" tanya Zayyan heran.

"Iya, kita itu sama sama engga lulus di SMA yang di Bandung itu, terus kita samaan juga rangking 2 berturut turut, wahh kebetulan yang tak terduga" ungkap Zahra.

"Ehh iya ya"

Mereka terua berbincang tanpa henti dan mereka tak menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.

"Wahh seru sekali ya kalian" kata bang Rio yang tiba tiba datang.

"Hehhe iya bang. Sedari tadi belajar terus, jadi bosan" kata Zayyan.

"Kamu itu.. Ahh sudahlah. Ehh sudah jam 10 ini. Tidur gih sana. Besok telat kesekolah" suruh bang Rio.

"Ahh iya sudah jam 10. Zahra masuk duluan ya" sahut Zahra dan bergegas menuju ke kamar.

"Iya Ra" sahut Zayyan.

"Kok kamu masih disini? Tidur juga sanaa" usir bang Rio.

"Ahh si abang, cerewet banget sihhh" tukas Zayyan.

Kemudian mata bang Rio terbelalak dan Zayyan lari terbirit birit ke kamarnya.

***
Keesokan harinya, Zahra sudah berada di dapur lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Lohh kok Zahra yang nyiapin makanannya?" tanya Bunda yang tiba tiba datang.

"Ahh gak kok bunda, Zahra cuma mau bantu Bi Yanti kok, biar cepat, heheh" sahut Zahra.

Lalu bang Rio turun dari kamarnya.

"Cepat banget sih Ra siapnya?" tanya bang Rio.

"Kan mau sekolah, harus cepat biar gak telat" tukas Zahra.

RAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang