ACCIDENT [FREENBECKY]

2

jam makan malam pun tiba, traffic di resto tempat freen bekerja pun sudah mulai rame. pengunjung dari kalangan elit bahkan biasa mulai memadati puluhan table yang tersedia di resto itu.

freen berdiri di salah satu meja, tengah menyapa salah satu orang terpandang di kota itu ia adalah khun teung kepala polisi di kota bangkok. ia sedang makan malam bersama istri dan 2 anak perempuan nya yang masing-masing masih duduk di sekolah menengah atas.

"freen aku tidak menyangka akan bertemu kau disini." pria paruh baya dengan style casualnya itu menyapa freen ramah.

seorang waiters sudah sigap membantu istri dari khun teung untuk memesan makanan lewat aplikasi.

"iya khun teung saya sudah 2 bulan ini bekerja disini." jelas freen tak kalah ramah.

mengapa mereka saling mengenal, itu tidak terlepas dari pekerjaan freen. posisinya sebagai assisten outlet menuntutnya untuk menyapa setiap tamu penting yang mengunjungi restonya. bahkan pertemuan pertama mereka juga karena khun teung sering makan di resto tempat freen bekerja dulu.

"tadi siang aku bertemu anak cantikku, katanya hari ini dia akan pulang kampung." freen yang mengerti arah pembicaraan ini pun tersenyum.

"iya dia libur 3 selama 3 hari kedepan khun, dan dia memutuskan untuk pulang kampung." waiters pun memberikan isyarat kepada freen bahwa semuanya sudah selesai.

"baik khun teung, pesanannya akan segera kami proses. saya permisi dulu." setelah membungkuk fren pun meninggalkan meja itu.

waktu sudah di penghujung shift, freen yang sudah selesai observasi pun memutuskan untuk duduk di kursi bar sambil membuka ponselnya. ia hanya menunggu beberapa pelanggan yang masih menikmati hidangan mereka.

senyum terkembang di bibir tebalnya, becca mengabarinya jika ia susdah sampai di rumah pho dengan selamat. freen pun menelfonnya untuk memastikan.

POV TELFON

"hallo phi, apakah sudah pulang?" pertanyaan becca menyambar, membuat freen gemas.

"belum becc, masih nunggu pelanggan. kok belum tidur? gak capek?" tanya freen penuh perhatian, saat ini jam menunjukkan pukul 23.15

"belum phi, aku nunggu telfon dari phi. jangan lupa aku udah bikin ayam saos teriyaki kesukaan phi di kulkas, kalau mau makan tinggal di masak aja." freen menahan senyumnya mendengar itu.

"tapi jangan lupa berbagi dengan irin." lanjut becca membuat freen mendengus.

"apakah aku harus berbagi dengan irin becc? aku ingin menghabiskan semuanya" pernyataannya membuat becca tertawa.

"aku membuatnya sangat banyak phi, jadi berbagilah dengan irin dan jangan lupa jaga dia baik-baik dari laki-laki yang selalu berdiri di depan gerbang. jika perlu phi freen usir dia dan jangan boleh datang lagi." freen pun tertawa.

dari sekian banyak penghuni kos hanya tatapan tajam freen yang bisa membuat pria itu lari pontang panting. entah apa yang membuatnya seperti itu, padahal jika di lihat wajah yang di miliki freen tak se seram itu bahkan kebalikannya ia sangat cantik.