6

1.4K 141 12
                                    

waktu menunjukkan pukul 3 pagi, 1 jam lebih freen mencari keberadaan becca di sekitar desa. kini berangsur warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing dan akan melanjutkan pencarian pada pagi hari.

dengan langkah gontai freen pun kembali ke rumah pho.

POV FREEN

baru selangkah aku melewati pagar rumah pho, mae berlari mendekati dan menekan bahu ku sangat kencang.

"dimana becca freen? apa kau menemukannya?" aku tidak tega menatap wajah wanita paruh baya di depanku ini, kondisinya sangat kacau.

aku hanya menggeleng lirih. tangisnya pecah, sedetik kemudian lututnya seperti tidak bisa menopang tubuhnya sendiri. hampir saja ia kembali tersungkur ke tanah aku dengan cepat menangkap tubuhnya dan menariknya ke dalam dekapan ku.

bahunya naik turun, efek dari tangisan. tubuhnya gemetar entah berapa lama dia sudah menangis. aku usap punggung mae perlahan, harapan ku sama. semoga becca baik-baik saja.

pho menarik tubuh mae perlahan dan membawanya masuk ke dalam rumah, seorang pria paruh baya yang tidak pernah aku temui sebelumnya mendekat ke arahku.

"minum ini dulu nak." aku menatap sekilas wajah pria itu, lalu aku ambil air mineral itu tanpa ada minat untuk meminumnya.

"jika besok pagi becca belum di temukan juga, kita akan lapor kepada polisi dengan bukti video itu." sesuatu terlintas di fikiran ku, begitu bodohnya aku sampai tidak terfikirkan akan hal itu.

jika pengaduan kasus orang hilang membutuhkan waktu 1x24 jam, akan tetapi untuk kasus penculikan tidak usah membutuhkan itu cukup dengan video bukti dari CCTV.

aku meremas rambutku sendiri, gusar karena merasa bodoh. "bodoh, kenapa aku membuang waktu!" umpatku pada diri sendiri.

"khun kita tidak perlu menunggu besok, kita ke kantor polisi sekarang dengan video CCTV itu."

"hah?" tanya pria itu kebingungan, pria itu adalah khun king.

aku menarik lengan pria di depanku dengan tergesa, aku tidak peduli siapa dia. yang jelas dia pasti orang terdekat pho karena hingga pukul segini ia masih berada di rumah pho, sedangkan warga yang lain sudah pulang ke rumah masing-masing.

aku dengan cepat naik ke atas motor, mengenakan helmku sekadarnya lalu menghidupkan motor. sekali lagi niatku hanya ingin segera menemukan becca.

"king helmnya!" pho berlari dari dalam rumah sambil membawa helm dan memberikannya pada pria yang saat ini sudah duduk di belakangku.

tidak ingin membuang waktu, setelah melihat pria bernama king itu meraih helm yang di berikan oleh pho aku pun langsung menancap gas. aku tidak tahu dan tidak peduli jika ia belum sempat memakainya. bukankah ia bisa memakainya dalam perjalanan?

selama perjalanan ia mengoceh, tangan besarnya mengenggam bahu ku sangat erat. sebenarnya risih, tapi apa boleh buat. motorku ini terlalu lambat berjalan! sehingga aku bersumpah akan menggantinya dengan cc yang lebih besar setelah menemukan becca.

"freen pelan freen astaga!" racau khun king saat aku memacu sepeda motorku melewati tikungan-tikungan khas jalan perbukitan.

seolah tuli, aku tidak sedikit pun menggubris perkataannya. "motor ini berjalan seperti siput!"  teriakku, menoleh sedikit ke arah khun king lalu kembali fokus ke depan. Hal itu membuat ia mempererat genggaman tangannya di bahuku.

---------- pov end

butuh waktu sekitar 20 menit, akhirnya mereka sampai juga di kantor polisi.

ACCIDENT [FREENBECKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang