12

1.5K 156 10
                                    

becca pun tertidur pulas setelah pergelutan panjang yang baru saja terjadi, freen dengan lembut mengusap ujung rambut becca. sorot matanya lekat menatap wajah teduhnya.


perasaannya campur aduk, ia tidak bisa memutuskan langkah apa yang bisa dia ambil. dering ponselnya menariknya kembali ke dunia nyata. dengan cepat ia mengusap air mata yang sempat menetes dan meraih ponsel yang berada di saku kemejanya.


"khun saint!"  ucapnya lirih, ia langsung berdiri dan mengusap tangan becca sesaat lalu pergi meninggalkan ruangan.


sesaat freen melihat kearah khun jack dan pho yang saat ini sedang duduk di depan ruangan becca, freen menunduk memberikan salam dan berjalan sedikit menjauh dengan ponsel yang sudah berada di telinganya.

"sawatdii kha khun saint." sapa freen ramah, freen berhenti tepat di ujung lorong. ia teringat bahwa ia sudah lama absen dari tempat kerja. sudah hampir 3 minggu lamanya.


"sawatdii kha freen, freen bagaimana keadaan becca?" tanya khun saint membuat freen merasa tidak enak karena sudah lama absen.


"becc- becca sudah jauh lebih baik khun, eehhhmmm khun saya minta maaf karena sudah lama absen. tapi saya juga tidak bisa masuk kerja sampai saat ini." jelas freen mendahului karena ia tahu maksud atasannya tersebut menghubungi karena masalah pekerjaan.


"freen sebenarnya saya juga tahu dan turut prihatin dengan apa yang menimpa becca. namun saya harus menyampaikan keputusan manajemen." freen sekilas memejamkan matanya sambil tertunduk, ia tahu bahwa hal ini akan terjadi.


"tidak apa-apa khun saint saya mengerti, saya juga baru saja bekerja di resto itu tapi sudah absen selama berminggu-minggu." tawa canggung freen memenuhi saluran telfon.


"sebenarnya kerja kamu bagus dan saya suka, tapi saya sudah tidak bisa berbuat banyak saat ini karena manajemen sudah memutuskan." prihatin khun saint.


freen pun mengangguk walaupun khun saint tidak tau, beberapa tahun di dunia profesional membuat freen sangat hafal akan situasi seperti ini. "terima kasih banyak bimbingannya selama ini khun."


"aku juga terima kasih karena kamu sudah berdedikasi banyak terhadap resto, jika kau siap kerja lagi hubungi aku." hibur khun saint namun tak sedikit pun bisa membuat freen tersenyum.


Bugh!

freen mendengar suara barang jatuh, ia menoleh ke arah belakang namun ia tidak melihat apa-apa.


"baiklah freen selamat malam, selamat beristirahat." pamit khun saint


"sekali lagi terima kasih khun, selamat malam."


tutt tutt tutt...............


panggilan telfon itu terputus.


freen menyandarkan punggungnya di dinding, ia mentap langit-langit rumah sakit yang serba putih dengan mendekap erat ponselnya di dada.

"bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan? bahkan saat ini aku sudah tidak memiliki pekerjaan lagi." muncul nama jaja di fikiran freen.


ACCIDENT [FREENBECKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang