10

1.5K 150 14
                                    

kesedihan menyelimuti ruangan itu, dokter erika mengusap dengan kasar air matanya yang sempat lolos. begitu pun juga dengan dokter dan suster lain yang melihat mereka dari balik kaca ruangan itu.


mendengar kepiluan itu freen yang hendak memberikan pelukan penenang kepada becca di buat terkejut karena ia hendak turun dari brangkarnya.

"aawww" pekik becca sambil memegang daerah sensitivenya.


"becc, kamu mau kemana?" tanya freen ia berusaha menahan becca agar tidak turun dari brangkar.


"pergi phi, aku tidak mau kau melihatku dalam kondisi seperti ini." becca menangkis tangan freen.


freen pun membulatkan matanya ia merubah posisinya menjadi berdiri di hadapan becca sambil memegang bahunya, becca pun harus mengurungkan niat nya untuk turun walaupun ia sudah berada di pinggir brangkar dengan kedua kaki yang menggantung.



becca terus menunduk tak mau menatap ke arah freen, ia mengusap air matanya dengan kasar.

"becc, becca tunggu becc." freen mencoba menenangkan becca yang mulai memberontak.


"lepaskan phi." tak mau membuang waktu freen pun menarik becca ke dalam pelukannya.


"lepaskan! lepaskan!" freen semakin mendekap kepala becca dan mempererat pelukannya saat becca berusaha sangat keras lepas dari pelukan freen dengan memukulnya.


dokter erika pun mendekat untuk melerai mereka, namun langkahnya terhenti saat becca mulai melemahkan pukulannya dan menangis kencang.

"aku sudah memanggil namamu berulang kali, ta- tapi kau tak kunjung datang menjemputku!" walaupun pukulan becca saat ini pelan di dada freen namun rasanya pukulan itu menghancurkan hati freen.


freen memejamkan matanya, air matanya menetes. dadanya sesak, ingin sekali ia mengulang waktu namun nyatanya tidak hal itu tidak akan mungkin.


Flashback----------

"apakah sakit?" freen meniup luka yang ada di lutut becca. berharap bisa meredakan perih yang di akibatkan dari luka benturan itu.


becca yang baru saja keluar dari kamar kosnya sambil membawa tas bekal, menoleh saat beberapa orang yang berada di dapur umum kos menyapa freen.

"pagi phi, sudah mau berangkat?" sapa mereka.


"pagi, iya hari ini masuk pagi. aku duluan yah." freen pun bergegas menuruni anak tangga sambil memeriksa ponselnya. ia masih memiliki cukup waktu, dan ia berniat untuk mengabari becca.


becca yang melihat itu ia pun bergegas menyusul freen sambil berlari, "phi! phi freen tunggu!" tas bekal yang di bawa becca bergoyang seiring tangannya menstabilkan gerakan lari.


beberapa orang di dapur umum pun terkejut mendengar teriakan itu, "pagi semuanya." becca pun bergegas menuruni anak tangga dengan cepat tak peduli bahaya yang mengancamnya.


"phi freen, phi freen!" freen yang mendengar itu ia menghentikan langkahnya tepat di penghubung antar anak tangga dan menoleh ke atas.

ACCIDENT [FREENBECKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang