11

1.5K 157 9
                                    

usaha freen membuahkan hasil, becca mau berbicara dengan mae. saat ini becca dan mae berada di dalam ruangan rawat inap. sudah dari beberapa hari yang lalu becca di pindahkan ke ruang rawat inap, namun hal itu tidak melonggarkan peraturan kunjungannya.


freen pun duduk di ruang tunggu bersama yang lain, "apa dia sudah lebih baik freen?" pertanyaan pho memecah keheningan, iya bertanya tanpa menatap freen. pandangannya kosong lurus ke depan.


"huh? i- iya pho dia sudah jauh lebih baik." jelas freen singkat, ia tau bahwa saat ini mungkin pho sangat ingin bertemu dengan becca namun hal itu tidak mungkin.


"tinggal di bangkok? itu tidak mungkin." phi jack menundukkan kepala, memijat keningnya yang terasa berat.


freen pun juga berfikir begitu, apa lagi pelaku masih dalam pencarian hingga saat ini.

"pho tidak akan membiarkan itu terjadi, pho rela keluar dari rumah demi membuat becca nyaman." freen pun emngangguk, keputusan pho benar menurutnya.


"bagaimana dengan bayi yang kemungkinan akan tumbuh di rahim becca?" pertanyaan itu membuat phi kristal menjadi pusat perhatian, semua menatapnya dengan sorot mata tajam.


"teerak, apa maksudmu?" tanya phi jack sambil mengedipkan matanya beberapa kali, seolah ia tidak ingin freen mengetahuinya.


kristal yang sadar telah melakukan kesalahan, ia pun meminta maaf sudah berbicara melantur "hahaha apa yang aku bicarakan? sungguh tidak masuk akal"


freen pun diam, walaupun ia sebenarnya sudah tau hal itu. ia merasa hal ini bukan ranahnya untuk ikut campur. walaupun ia sudah dianggap sebagai anak di keluarga ini, tapi ia juga harus tau batasan-batasannya.


dering ponsel pho memecah suasana canggung diantara kami, ia terkejut bahkan sampai berdiri setelah melihat notifikasi panggilan di ponselnya.

"da- dari kepolisian." ucapnya gemetar.


"angkatlah pho." suruh phi jack yang langsung di iyakan oleh pho.


freen dan kristal pun sampai ikut berdiri menanti kabar yang disampaikan oleh pihak kepolisian.

"se-selamat malam." sapa pho.


"aktifkan pengeras suaranya." phi jack meraih ponsel pho dan mengaktifkan pengeras suara, membuat freen dan kristal otomatis lebih mendekat.


"selamat malam khun aree, kami dari pihak kepolisian ingin memberitahukan bahwa tersangka kasus penculikan yang menimpa putri anda sudah di tangkap dan saat ini tersangka berada di kantor polisi pattaya untuk di mintai keterangan." seketika pho pun duduk di kursinya kembali, nafasnya ter engah. phi kristal dengan sigap meraih bahu mertuanya itu sambil menuntunnya untuk bernafas normal.


melihat pho aree syok, khun jack mengambil alih telfon itu.

"te- terus bagaimana?" tanya phi jack, dengan sorot mata penuh amarah. freen pun mendengarkan telfon itu dengan seksama.


"kami akan menjalankan proses hukum, dan pihak keluarga di minta untuk menunggu karena sampai saat ini dokter yang menangani khun becca masih belum memberikan izin terkait wawancara dengan korban."

ACCIDENT [FREENBECKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang