7

1.4K 156 13
                                    

saat ini di dalam ruangan ICU, 1 dokter wanita dan 2 orang suster sedang mengecek kondisi becca. hari ini adalah hari percobaan pertama, dimana becca tidak akan di suntik obat penenang sebelum memulai pemeriksaan, karena sebelumnya jika becca tidak disuntik obat penenang ia akan memberontak dan berteriak histeris saat para suster dan dokter mendekatinya.


sejauh ini, situasi pagi ini masih baik-baik saja karena becca masih terlelap.

"hasil visumnya bagaimana sus?" tanya dokter wanita itu kepada suster yang tengah mengecek layar monitor becca.


"hari ini keluar dok." dokter wanita itu mengangguk, "pastikan jamnya dan hubungi pihak kepolisian. agar kita bisa membacanya bersama."


"baik dok." suster itu keluar dari ruangan becca, bersamaan dengan itu masuk seorang dokter wanita tanpa memakai jas dokternya. ia hanya menggunakan kemeja lengan panjang yang di tekuk se siku dan celana formal.


"selamat pagi." sapa dokter wanita yang baru datang itu, ia memencet botol pembersih tangan yang berada di ujung brangkar lalu mengambil tempat di samping dokter wanita yang sudah lebih dulu ada di sana.


"kebiasaan deh, atasa ganti dulu kek bajunya." tegur dokter yang lebih dulu datang.


"gak keburu kalau aku harus ganti dulu erika. gimana hasil visumnya? harusnya udah keluar kan?" dokter atasa melihat ke arah wajah becca yang tengah terlelap.


"ini gak di suntik obat penenangkan?" dokter atasa yang akan membuka selimut becca memastikan itu dan di balas anggukan oleh dokter erika.


dokter erika dan dokter atasa adalah dokter yang menangani kasus becca. sebenarnya masih ada beberapa dokter lagi, dan semuanya dokter wanita.


dokter atasa pun menarik nafas dalam-dalam, karena saat ini ia akan memeriksan luka yang ada di bagian sensitive becca. hal itu akan memicu traumanya.


saat dokter atasa baru saja membuka selimut bagian bawah becca, becca pun membuka matanya lebar-lebar. "apa yang kau lakukan?" teriak becca, ia yang hendak duduk langsung di tahan oleh suster dan dokter erika.


kakinya beberapa kali berhasil menendang dokter atasa yang tepat berada di bawah sana. "nona rebecca, tenang lah! nona, nona rebecca!." ucap dokter erika. namun hal itu tidak berhasil membuatnya tenang, malah menjadi.


"suster! suster! bawakan obat penenangnya!" mendengar teriakan dari dokter atasa, suster jaga yang berada di luar ruangan becca bergegas mengambil obat penenang dan berlari memasuki ruangan.


"ini dokter." tanpa menunggu lama setelah mengecek dosis dan kelancaran suntikan dokter atasa langsung menyuntikkan obat penenang itu di lengan becca.


dengan nafas yang terengah mereka melepaskan genggamannya dari tubuh becca secara perlahan. lama-kelamaan tubuh itu melemah dan becca kembali terlelap.


dokter erika dan dokter atasa pun saling menatap lalu menggelengkan kepala secara bersamaan, itu artinya hingga saat ini becca masih belum bisa menerima kunjungan dari siapapun kecuali suster dan dokter yang menanganinya.

ACCIDENT [FREENBECKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang