bab 114

458 24 0
                                    

Sunoo beranjak dari ruang itu mencari udah segar, ia mengeluarkan sebatang rokok dari saku nya dan langsung membakar nya

Ia merasakan ada tangan di pundak nya, sunoo langsung berbalik melihat kebelakang, ia melihat diva di sana, sunoo langsung mematikan rokok nya dan membuang nya

Diva duduk di bangku yang ada di sana dan ikuti oleh sunoo, mereka berada di taman belakang sekolah itu sekarang, Lean dan Leona sudah kembali ke kelas mereka

"Maaf ya, karna masa lalu aku dampak nya sampai ke masa depan" ucap diva menatap ke depan, sunoo melirik ke arah diva dan memutar kepala diva agar melirik ke arah nya

"Kamu enggak pernah salah, jadi jangan ngomong gini lagi, emang dasar nya aja itu anak nya yang stres, aku enggak suka kalau kamu nyalahin diri kamu sendiri va" jelas sunoo dan di angguki oleh diva

"Anak² pasti nanti pada kepo di rumah itu"

"Ya kita bilang aja yang, lagian mereka udah enggak kecil lagi, liat umur kita aja udah pasti mereka ngeh kalau kita nikah muda dulu"

"Kalau nurutin ego ya kak, Lean kayak nya enggak ada sekarang, untung aja enggak please"

"Jangan bahas itu" sunoo sedikit sensitif kalau cerita yang di bawa soal pas ngandung Lean


"Darel pinjam penghapus" ucap Mayra, darel langsung memberikan penghapus itu pada Mayra

"Kalian kok pada bisa gambar sih arghhh" kesal leona karna pasti aja dia enggak bakal bisa kalau soal di suruh gambar

"Makanya belajar" ledek darel

"Lu ngegambar doang yang lebih ya njing jangan sok iye" balas Leona kesal

"Mayra bikinin punya gw ya please" lanjut Leona sedikit merengek

"Enggak malas" balas Mayra

"Darel lu ganteng deh rel" Leona berdiri di depan darel, darel tau maksud leona sekarang apa

"Enggak gw jelek" balas darel

"Pelit anying kalian berdua"

"Mayra bikinin dong ahh, nnti gw beliin Boba deh lu" lanjut Leona

"Enggak minat"

"Yaudh Boneka gede deh"

"Gw bisa minta ke om sunoo tanpa lakuin apapun jadi enggak minat juga" Mayra sedikit tersenyum ke arah Leona

"Rel, tolong ya, nnti gw traktir" bujuk Leona lagi

"Enggak mau, tugas gw aja belum tentu kelar hari ini gimana coba gw bikin punya lu juga, bukan nya gw enggak mau, ini aja paling di rumah gw minta tolong bunda juga nnti" Mayra mengangguk setuju dengan kata darel

"Aaaaa" rengek Leona berhasil menyuri perhatian anak² kelas tertuju kepada nya

"Leona jangan ganggu teman kamu" Tegur guru seni di depan sana

"Maaf buk" balas Leona

"Lagian noh liat kelas Abang lu lagi olahraga" ucap Mayra menunjuk ke arah lapangan

"Ya apa hubungannya?"

"Bang Lean kan bisa ngegambar ogeb" celetuk darel melirik ke arah diva

"Ahh pintar juga lu berdua, dari pada kertas gw ga ada isi nya bisa kena hukum gw nnti" gumam Leona

"Buk izin bentar ya buk" Leona memasukan kertas dan pensil nya kedalam baju nya agar tidak ketahuan

"Iya silahkan" balas sang guru Leona langsung berlari ke arah lapangan

Ia melihat satu persatu murid di sana mencari keberadaan Lean, ia melihat Lean tengah duduk di tengah² murid cowok lain nya mereka tengah istirahat abis main sepak bola kayak nya

"Eh eh ada adek kelas tuh" tunjuk seseorang disana, Lean tidak tertarik sama sekali mendengar kata adek kelas

"Cakep bangat woii, fiks ehh itu Leona bangsat adek lean" balas teman nya

"H? Kok beda real sama di akun bapak nya?"

"Beda apanya?"

"Cantikan real nya wkwkw"

"Kalau gw teman dekat Lean ya, udah gw pepet adek nya"

"Benar gw juga" Lean memukul kepala bara dan regen yang tengah membahas tentang adek nya

"Gw makan pala lu berdua" Lean langsung beranjak dari sana menuju ke arah Leona yang berdiri menunggu nya di sana

"Kenapa?" Tanya Lean melirik Leona

"Bikinin gambar ya?, isi dikit aja gambar nya tentang apa ya bebas sih tema nya, boleh di lanjutin di rumah tapi harus di buat dulu di sekolah kalau enggak nnti kena hukum" jelas Leona menatap Lean penuh harap

"Enggak ahh, kan tugas lu bukan gw" balas Lean sama sekali tidak sesuai dengan harapan Leona

"Bantuin dong ahh, lagian bikin gambar doang pelit bangat tadi di kelas juga pada enggak mau bantu, sekarang Abang juga enggak mau bantu apa, nnti ini kertas enggak isi apa² adek kena hukum tau ga" omel leona

"Yo itu sih nasib anda ya bukan sa..."

"Sini na Abang yang bikinin" ucap kajev sahabat Lean yang langsung memotong perkataan Lean tadi

"Apaan maksud lu begitu?" Ucap Lean menatap kajev

"Ya kan lu gamau bantu, ya gw mau bantu doang"

"Tau tuh pelit, ayok bang bikinin" Leona memberikan pensil dan kertas nya ke kajev namun lebih dulu di ambil oleh Lean

"Biar gw aja, modus lu aja yang banyak bangsat, orang lu enggak bisa ngegambar kok" kesal Lean melihat kajev yang masih berusah mendekati Leona, kajev menggaruk kepala nya yang tidak gatal

"Bisa kok bikin gunung"

"Lu bikin gunung lancip dua buah, itu mah segitiga bukan gunung" ejek Lean dan duduk di bangku panjang di pojok lapangan, Leona langsung menuju arah Lean dan duduk menempel dengan Lean melihat apa yang akan di gambar Lean, kajev mengikuti Leona dan berakhir duduk di samping Lean jadi posisi nya Lean jadi di tengah

"Ngejek jangan segitu nya juga kali"

"Kan emang" Lean mulai mencoret² di kertas itu sambil berfikir apa yang akan di buat nya dan akhirnya dia membuat karakter kartun Spongebob Squarepants 😭😭

"Lah? Kok bikini bottom?" Tanya Leona heran

"Ya yang penting kan ada" balas Lean

"Iya juga, gapapa deh dari pada adek yang buat"

Kajev hanya melirik ke arah Leona, dan ia terus mendapat pukulan di paha nya oleh Lean

"Anjg udah kek sakit sial" kesal kajev melirik ke arah Lean

"Makanya mata lu jangan gatal" balas Lean

"Ehh iya btw bang kajev gunting rambut ya?" Tanya Leona melirik ke arah kajev

"Iya, kenapa emang? Aneh ya?" Tanya kajev

"Enggak kok bagus malah" puji Leona

"Beneran?" Tanya kajev kesenangan

"Lebay" ledek Lean

"Biarin"

"Ehh bukan nya lu piket ya?" Tanya Lean melirik kajev

"Ehh iya anjirt" kajev langsung berlari masuk ke lapangan lagi

"Ehh iya bang, adek anak nya Daddy kan ya?" Tanya Leona tiba² membuat Lean bingung

"Bukan anak pungut" jawab Lean bercanda

"Yang benar? Tadi itu ob bilang gini kalau bukan karna sunoo, lu jadi anak gw tau ga gitu" jelas Leona

"Paan anak Daddy lah, tapi waktu hamil kamu Abang kan juga masih kecil, yakali kita bukan anak Daddy orang Abang ngerasa mirip Daddy kok" Leona hanya mengangguk, sebenarnya hati nya kurang yakin sekarang dia takut kalau dia bukan anak Daddy nya



Happy reading...

MY TEACHER||•KIM SUNOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang