Lean berusah membuka mata nya, lalu menyentuh kepala nya yang sedikit sakit, ia melirik ke atas ternyata dahi nya sudah di perban, lalu ia melihat ke arah samping nya melihat diva yang bersandar ke pundak sunoo tertidur dengan mata bengkak seperti orang setelah menangis, sunoo juga sama dia tertidur saat duduk, dan tangan diva setia memegang tangan Lean dari semalam
"Mommy" Lean sedikit menggoyangkan tangan diva, diva langsung melirik ke arah Lean yang sudah sadar sekarang
"Alhamdulillah ya Allah" ucap diva kembali menetes kan air mata nya, sana memeluk Lean, ia mengecup pipi Lean berkali kali, sunoo ikut terbangun dan melirik ke arah Lean, ia beranjak dari sana mengelus rambut Lean lalu mengecup dahi nya
"Kak panggil dokter" ucap diva melirik sunoo, sunoo memencet tombol yang berada di dekat Lean untuk memanggil suster, tapi nihil ga ada yang datang masih tidur kali tapi ini udah subuh apa lagi makah ya, pikir sunoo
"Yaudh aku turun bentar nyari dokter nya mungkin lagi pada istirahat orang nya" balas sunoo
"Enggak usah sun biar papi aja" ucap Tawan yang sudah bangun sekarang ia sedikit mengecup dahi Lean
"Kuat ya cucu kakek ini" bangga Tawan dan langsung beranjak ke bawah untuk mencari dokter
Beberapa menit kemudian Tawan kembali dengan seorang suster disana untuk memeriksa Lean
"Gimana rasa nya dek?" Tanya sang suster berdiri di samping Lean
"Masih pusing, sama sakit kepala"
"Nafas nya gimana? Udah lancar atau ngerasa masih sesak?"
"Lancar"
"Yaudah pak buk, kita tunggu dokter nya masuk dulu ya buk sekitar jam delapan nnti, Lean belum boleh minum atau makan ya buk, kita harus tunggu dokter dulu buk" jelas sang suster dan di angguki oleh diva, dan ia langsung beranjak dari sana
Karna melihat Lean sudah siuman jadi yang tinggal di rumah sakit cuma diva, sunoo, dan Leona yang masih tertidur di sana
"Adek mana dad?" Tanya Lean melirik ke arah sunoo
"Masih tidur, mau di bangunin?" Tawar sunoo, Lean menggeleng dengan cepat
"Enggak biarin aja dia tidur dulu" jawab Lean
Selang beberapa lama leona bangun dari tidur nya dan ia sudah melihat Lean sadar di sana
"Morning" sapa Lean seperti biasa dan sedikit tersenyum ke arah Leona
"Morning apanya" Leona langsung memeluk Lean dan menangis sejadi jadi nya
"Lu gatau kan gimana perasaan gw semalam ha? Lu di operasi mommy pingsan gw capek tau ga nahan nangis gara² lu" omel leona, diva mengelus punggung Leona menenangkan nya
"Udah lu lu lu ga sopan dek" ucap diva disana
"Udah jangan nangis lagi, nnti cantik nya hilang" ucap diva menghapus air mata Leona, diva menuntut Leona duduk di sofa sana, Leona langsung memeluk diva enggan untuk melepaskan nya
Lean menatap ke arah leona pikiran nya kembali berkecamuk, "mommy pingsan?" Pikir nya dan membuat kepala nya sakit kembali
"Dad kepala Lean sakit" ucap Lean memegang tangan sunoo
"Bentar daddy coba panggil dokter nya dulu ya?" Lean mengangguk, belum sempat sunoo keluar dari sana dokter nya udah masuk
"Panjang umur ya dok" ucap sunoo melirik ke arah sang dokter
"Kenapa ya pak?" Tanya sang dokter yang tidak tahu apa²
"Barusan saya mau panggil dokter nya udah nongol aja" jawab sunoo dan dokter itu sedikit terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TEACHER||•KIM SUNOO
Fiksi Remajakisah seorang murid yang di jodohkan dengan guru nya sendiri, sedikit gila bukan? "APA?? EMANG NYA INI MASIH ZAMAN PURBA?" CERITA DEWASA 21++