Segera setelah pertolongan tiba Sujin dibawa pergi dengan ambulan lalu diserahkan ke unit gawat darurat. Luka yang didapatnya cukup parah, setibanya di rumah sakit Sujin telah benar-benar hilang kesadaran. Minji masih belum tahu detailnya, namun yang terpenting sekarang Sujin selamat. Nasib Jungkook juga serupa, pria itu kelelahan dengan bagian perutnya yang terluka, Jungkook berada di UGD, lukanya sedang dijahit sekarang.
Sepanjang waktu penantiannya Minji menunggu di lobi, ia duduk di kursi yang keras sambil mengigit-gigit kuku jari. Setelah berpikir cukup panjang, ia mengumpulkan keberanian untuk menghubungi ibu Sujin. Minji tidak bisa berkomentar apa-apa ketika ibu Sujin terdengar biasa saja mendengar kabar putrinya, luar biasa sekali wanita itu, putrinya sedang sakit tetapi apa yang dikatannya cukup membuat Minji memberengut kesal, "Oh tunggulah, aku harus merias wajah sebelum ke sana." Minji tidak percaya ada ibu yang seperti itu.
Waktu berjalan lambat bagi Minji, ia menyingkirkan kekesalannya sebelum dirinya sempat pergi ke kantor polisi untuk bersaksi. Para perampok itu telah ditempatkan di satu sel sementara, menunggu proses hukum sesuai prosedur. Sekembalinya dari sana, dilihatnya tirai Jungkook tersibak, Minji mendatanginya dengan wajah lega, syukurlah sepupu laki-lakinya baik-baik saja.
"Bagaimana kondisimu?"
"Yah, lukaku sudah dijahit. Semuanya beres." Jungkook sempat meringis perih sebelum akhirnya pria itu menata bantal di belakang punggung untuk bersandar. "Tapi, aku belum tau kabar Sujin."
Minji murung seketika, ia kuyu dan khawatir sama seperti Jungkook. Siapa yang mengira kalau hari ini Sujin sedang sial, hari ini ia bahkan tidak memiliki firasat buruk, ia senang ketika Jungkook berkunjung ke rumahnya dan tanpa rencana mengajak pria itu ikut menjemput Sujin. Mereka tahu bantuan mereka datang terlambat, seandainya mereka datang lebih cepat, mungkin keadaannya akan berbeda.
"Kita akan segera melihatnya." Minji mengusap otot bisep Jungkook untuk menenangkan pria itu.
"Harusnya aku membunuh mereka." Jungkook nyaris mengumpat, ia mengetatkan rahang sebab masih menyimpan dendam. Kelopak matanya kemudian memejam untuk menyembunyikan kemarahannya di dalam sana.
Minji tahu Jungkook sedang menyalahkan dirinya sendiri, tetapi dengan tegas Minji menepis. "Itu bukan salahmu, Jung. Lawanmu tidak sebanding."
"Yeah, aku memalukan."
Minji buang napas letih. "Yang membuatmu merasa malu bukan karena kau kalah, tetapi karena kau gagal melindungi Sujin."
Jungkook menertawai dirinya sendiri, sebab kalimat sepupunya itu tepat sasaran.
"Jika terjadi sesuatu pada Sujin, itu artinya akulah yang payah." Sepanjang waktu wajah
kesakitan Sujin membakas di kepalanya, ia merasa bersalah, harusnya waktu itu sebagai pria ia bisa melakukan lebih—setidaknya demi wanita yang dicintainya, ia merasa bodoh kala itu ia membiarkan rasa takut menggerogotinya, ketakutan membuatnya lemah, membuatnya ragu-ragu menerjang kumpulan iblis itu, dan itulah yang membuatnya merasa menjadi seorang pengecut dan penuh menyesalan.Sementara ia merenung seorang perawat membuka tirai yang mengelilingi brangkar Sujin, di sanalah keadaan mereka terpecah. Tanpa memperdulikan rasa sakitnya, Jungkook melompat dari tempat tidur dan melangkah panjang ke tempat Sujin, Minji sekoyong-koyong meremas telapak tangan Sujin, sayangnya meski perawat bilang Sujin telah lebih stabil wanita Liu itu belum juga bangun.
Ibu Sujin datang bertepatan saat dokter mengunjungi mereka, kedatangan Jang Mihae mencuri perhatian beberapa pasang mata, pasalnya wanita itu terlalu segar dan cantik untuk ukuran seorang ibu yang putrinya sedang kena musibah. Minji berdecih, melihat pakaian Jang Mihae serta riasannya yang tebal ia bisa menebak betapa hati-hatinya wanita itu menata diri. Demi Tuhan! Ini bukan waktunya untuk wanita itu memarkan penampilan, gerutu Minji dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/354286579-288-k418129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senoparty
FanfictionPada pertemuan pertama mereka Sujin langsung mengerti bahwa Kang Taehyung tertarik padanya, hal demikian juga dirasakannya. Tetapi sayangnya Sujin masih terlalu awam untuk tahu siapa pria itu, tanpa sadar keterlibatannya dengan Taehyung membuat Suji...