Bab.2 keluarga

366 12 0
                                    

Memiliki keluarga bahagia bukankah itu impian setiap insan? Tapi banyak orang yang kurang beruntung dalam hal itu.

Keluarga adalah hal berharga tapi juga bisa menjadi hal yang paling menyakitkan.

Dan bersyukurnya sebuah pertemanan pun bisa menjadi keluarga yang paling mengerti, mungkin mereka tidak ada hubungan darah tapi hati, tujuan dan pikiran mereka searah.

Seperti mereka bertiga yang kini sedang berjalan mencari toko sepatu, atas permintaan anak tunggal pasangan itu.

" Nab ayo ke toko ini dulu lah" ajak Salma sambil merangkul Nabila untuk berjalan memasuki store sepatu N***.

Rony sebagai seorang lelaki sendiri diantara mereka bertiga hanya bisa pasrah dan mengikuti kedua perempuan didepannya ini.

"Nab warna yang biru itu bagus tuh" tunjuk salma.

" Ga dulu mih. Pengen warna putih "  jawab Nabila sambil mencari sepatu yang menurutnya cocok.

"Ini nab? " Dan hanya beri gelengan kepala, itu hijau lohh sal sal.

" Yang ini nab?" tanya Salma sambil menunjuk sepatu hitam.

" Bukan lohh! Putih mih putih" ujar Nabila kesal. Bagaimana tidak kesal sudah dibilang sepatu putih malah menunjukkan warna lain.

"Dari tadi nunjuknya warna lain mulu. Kesel lohh" seru Nabil sambil mencebikkan bibirnya.

Salma yang melihat itu hanya mengangkat bahunya, dan berjalan menuju kursi yang ditempati Rony.

Yah Rony sedari tadi hanya duduk dikursi yang disediakan dan memperhatikan kedua perempuan itu.

"Sayang, kamu aja tuh yang bantuin Nabila. Kesel aku salah mulu!!" Suruh Salma sambil memasang wajah cemberut. Dan menurut rony itu adalah hal yang lucu.

Rony yang gemas melihat wajah Salma hanya mampu mengusap lembut pipi gembul itu, soalnya kalau dicubit nanti ngamuk. Bahaya lohh tempat umum ini.

"Mana ada! Bohong itu. Babeh Mamih tuh ngeselin" adu Nabila yang terlanjur kesal. Mamihnya yang salah malah dirinya yang disalahkan.

"Udah, ngapain ribut mending cari makan " ajak Rony yang hanya diangguki Salma.

"Ga mau, mau sepatu dulu beh" ucap Nabila sambil melipat kedua tangannya didepan dada, tanda sedang merajuk.

"Iya iya ayo cari sepatu. Sayang kamu diem disini dulu ya" ucapan Rony membuat Nabila tersenyum, lain dengan Salma yang hanya memasang wajah melas.

"Ikutt" sahut Salma.

"Ga usah nanti ribut lagi! Berdua aja iya ga nab? "  Ucap Rony sambil menatap Nabila dan menaikan sebelah alisnya.

Nabila yang melihat itu pun tersenyum sambil memberikan jempol kanannya.

Mereka berdua pun berjalan menuju koleksi sepatu yang menjadi incaran Nabila, tapi karna banyak pilihannya mangkanya nabila bingung jadilah ia meminta saran dan meninggalkan salma sendiri.

Salma yang melihat mereka menjauh mulai menampakkan senyum bahagianya, yah ini yang dia maksud biarkan Rony ada waktu untuk Nabila.

Jika kalian bertanya kenapa harus Rony? Karna menurut Salma Rony adalah pasangannya dan dimana dia juga harus mau menerima Nabila sebagai adiknya, walaupun panggilan yang Nabila berikan aneh? Tapi dengan baikknya Rony menerima itu.

Awalnya Salma menegur Nabila yang memanggil Rony seperti babeh, karna siapa yang tidak kaget ketika pacar pertama kali datang kerumah dan malah dipanggil panggilan yang beda? Tentu saja Salma pun yang mendengarnya kaget dan memarahi Bocil satu itu.

Tapi Rony malah berbicara katanya 'gapapa salsa. Nab panggil kakak sesuka kamu ya' jika itu sudah keluar dari mulut Rony itu tandanya mutlak.

Salma yang mendengar itu awalnya kesal dan tak terima. Setelah Rony menjelaskan alasannya barulah Salma bisa mengerti.

"Mih aku udh dapat sepatunya. Yuk cari makan" ujar Nabila  sambil menunjuk sepatunya dengan senyum mengembang dan  entah sejak kapan mereka berdua ada didepan Salma.

"Let's go" ujar salma sambil menggandeng Nabila disebelah kanan dan Rony merangkul Salma disebelah kiri.

Jadilah mereka terlihat seperti keluarga utuh yang sedang mencari tempat makan.

"Mamih mau sushi" ucap Nabila melepaskan rangkulan itu dan berjalan lebih cepat ke arah restoran sushi.

"Iya pelan-pelan Nabila" ujar salma khawatir saat melihat Nabila berjalan tanpa melihat orang-orang disekitar nya.

"Iya hehe maaf mamih babeh" cicit Nabila setelah melihat tatapan Rony yang tajam dan tatapan galak Salma.

Nabila malah salfok dengan rangkulan erat itu, aduh jomblo bisa apa??





Malam Minggu enaknnya ngapain ya??? Soalnya kalau jomblo nafas aja salah kayaknya.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang