Bab.18 Firasat

175 13 0
                                    

Hari ini mereka kembali ke aktivitas biasanya  dan untuk hukuman kemarin itu Salma hanya bercanda saja.Tentu saja hal itu membuat Rony dan Paul kesal. Sedangkan nabila, ia malah tersenyum kesenangan, katanya buat kenang-kenangan.

Senin pagi di mulai dengan aktivitas yang lumayan padat, ditambah Salma dan Rony yang sedang sibuk menyiapkan ujian yang akan dilaksanakan Minggu depan, begitu juga dengan Nabila.

Mereka bertiga berencana belajar bersama, tentu saja ditempat Salma yang begitu nyaman. Rumah kecil yang mempunyai banyak sekali kenangan dan kehangatan, juga tempat pulang Salma dan Nabila dikala anak rantau.

Di sofa Rony sedang sibuk membaca beberapa materi yang pasti akan keluar saat ujian, Nabila yang duduk dilantai beralaskan karpet dengan serius membaca buku pelajaran yang ada di atas meja.

Sedangkan Salma sedang menyiapkan cemilan dan juga minuman agar mereka nyaman belajarnya.

Salma duduk di karpet tepat disebelah Nabila dengan Rony ada ditengah mereka namun ia memilih duduk disofa.

Mereka bertiga terlihat sangat fokus belajar sesekali baik Nabila atau Salma menanyakan beberapa materi yang kurang mereka pahami.

Ting..

Terdengar suara notifikasi, Salma mencari handphone nya sedangkan Nabila dan Rony masih fokus dengan buku mereka. Ternyata suara itu bukan berasal dari handphone nya.

Ting..

"Nab hp mu bunyi tuh!" Ucap Salma membuat nabila langsung mengecek handphonenya.

"Bukan hp aku mih" ucap Nabila tak lama terdengar kembali suara notifikasi, membuat Salma dan Nabila menoleh ke arah Rony. "Babeh tuh yang bunyi hpnya" tunjuk Nabila.

Ting..

Ting..

"Ron itu hpnya berisik, coba dicek dulu. Siapa tau ada yang penting" ucap Salma yang dengan ogah-ogahan Rony membuka handphonenya.

Ketika Rony membuka handphonenya banyak sekali chat dari beberapa orang yang ia kenal, chat yang membuat wajah Rony sedikit panik bahkan ketakutan.

Rony melirik ke arah Salma dan Nabila pelan, merasa bahwa Salma dan Nabila tidak meliriknya Rony menghela nafas pelan. Ia merasa sedikit aman.

Sedangkan yang Rony tidak ketahui dimeja itu terdapat cermin yang tidak terlalu kecil, yang sempat dipakai Nabila untuk membenarkan kerudungnya. Dari cermin itu Salma dapat melihat mimik wajah Rony, banyak prasangka buruk yang salma pikirkan.

Salma tetap berusaha berpikir positif, ia memilih diam dan tersenyum seperti biasa.

"Sayang, kamu sama Nabila lanjut belajarnya ya. Kayaknya aku harus ke cafe, ada job dadakan sayang" ujar Rony membuat Salma keheranan, Rony kemudian bangkit dari duduknya.

"Loh ko tumben, emang bang ragi kemana?" Tanya Salma dengan memasang wajah heran.

"Em i-itu apa namanya? Hm nganterin iya nganterin istrinya check&up ke dokter" jawab Rony sedikit terbata.

" Oke deh sayang, kamu hati-hati ya!" ucap Salma sambil mengangguk kepala tanda mengerti dengan alasan Rony.

"Udah ya aku berangkat sayang, dadah nab" pamit Rony pada Salma dan Nabila, sebelum pergi Rony menyempatkan  mengusap kepala Salma dengan sayang.

"dadah babeh hati-hati" seru nabila.

Setelah Rony keluar dari pintu rumahnya Salma melirik Nabila yang kembali asik dengan bukunya.

"Nab, kak Salma kamu beli telur gulung yang di SD heroik dulu ya. Kamu mau nitip?" Ucap Salma sambil menawarkan kepada nabila.

"Mau es teler Bu Imah ya mih" sahut Nabila dengan semangat. " Oke deh siap" jawab Salma.

Salma pun berjalan untuk keluar, tapi sebelum itu ia mengintip dari jendela apakah Rony sudah jalan atau belum, ternyata masih ada didepan sedang menyalakan mobilnya.

"Mih ngapain ngintip gitu? Ada apaan emang?" Tanya Nabila yang menyadari gerak gerik aneh Salma.

"Ah itu lupa kunci motor nab. Dimana ya nyimpennya? Lupa lagi " ngeles Salma sambil pura-pura mencari keberadaan kunci motor.

"Lah itu apa mih? Kan biasanya emang ditaruh dimeja kan?" Ucap Nabila sambil menunjuk keberadaan kunci yang ternyata memang ada ditempat biasanya, di atas nakas.

"Astaghfirullah iya lupa hahaha" sahut Salma dengan tawa kakunya.

***

Kini Salma mengendarai motor kesayangannya untuk mengikuti Rony yang entah memiliki tujuan kemana.

Selama diperjalanan Salma terus memikirkan hal-hal yang belum tentu benar atau bahkan terjadi.

Setelah lama mengikuti akhirnya mobil Rony berhenti disebuah boutique, dan hal itu membuat Salma tercengang.

Masalah besarnya adalah boutique ini menyewakan dan menjual baju dan aksesoris pengantin. Dan hal tersebut menjadi tanda tanya besar untuk Salma.

Melihat Rony yang turun dari mobil dan berjalan masuk, membuat Salma bersembunyi dibelakang mobil hitam yang ada didepannya agar tidak ketahuan.

Salma memarkirkan motornya tepat didepan kedai eskrim xiuxiu, lalu berjalan memasuki boutique.

"Anjir kenapa firasat gua ga enak ya" lirihnya.










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang