Bab. 3 kaos kaki

288 11 0
                                    

Hari ini adalah hari Senin dimana semua orang melakukan aktivitas pagi yang lumayan padat, setelah kemarin mereka merasakan libur.

Upacara adalah hal menyebalkan bagi murid tapi jika dipikir ini adalah bentuk tanda kita menghormati jasa pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa.

Sebenarnya yang menjadi masalah bukan upacara nya tapi amanat dari pembina upacara yang terkadang terkesan berbelit dan hanya itu-itu saja.

Salma sedang disibukan dengan menyiapkan sarapan, dan Nabila sedang disibukan dengan kaos kaki yang bisa-bisanya tidak ada sebelah.

"Nab sarapan dulu" panggil salma sambil menaruh nasi goreng dipiting Nabil dan piring dirinya.

"Bentar mih, kaos kaki Nabila ga ketemu" sahutnya sambil merengek.

Mendengar itu salma menghampiri kamar nabila dan melihat seperti ada kapal dan pecah, yah kapal pecah.

"Ya Allah nabillaa! Kau nih berantakin aja kerjaannya" marah salma.

Kemarin itu kamar masih bersih dan rapih, sekarang coba kalian lihat! Berantakan.

"Maaf mih, tapi urgent kaos kaki ilang satu" ucap Nabila sambil menunduk tapi setelah itu kembali menatap Salma sambil memperlihatkan sebelah kaos kakinya.

"Jangan marah dulu mih, kaos kaki aku hilang loh"

"Ini apa Nabila taqiyyah?" Tanya salma dengan suara yang menunjukkan bahwa dirinya kesal. Apalagi Salma menyebutkan nama panjang Nabila yang artinya Salma beneran marah.

"Loh ko ada. Tadi beneran deh sumpah mih ga ada tapi ko tiba-tiba ada dilaci" tanya Nabila dengan heran dan sambil mencari pembelaan karna melihat tatapan maut Salma.

"Sulap itu nab namanya" ujar salma datar.

"Ouh sulap pantesan tadi ga ada"

"Ya Allah nab pusing kali pala aku, ini dari tadi ada dilaci. Kau nih cari yang benar dulu jangan langsung diberantakin. Kalau udah gini siapa yang mau beresin" ucap Salma dengan panjang kali lebar sambil memijit kepalanya yang sudah tidak kuat melihat kamar ini.

" Ehm mih aku laper, duluan yah" ucapb Nabila setelah mengambil sebelah kaos kakinya yang ada ditangan salma dan kemudian berlari menuju meja makan.

Kalau gak kabur bahaya bisa ada singa yang ngamuk, walau Salma sebenarnya putri duyung tapi bisa berubah menjadi singa.

Kok putri duyung? Gapapa lucu aja kalau Salma jadi mermaid.

***

"Mih ayo berangkat" ajak Nabila yang berjalan lebih dulu.

Salma hanya diam tanpa suara sambil berjalan menuju mobil berwarna putih, mobil siapa lagi kalau bukan punya Rony.

"Loh kenapa diem aja" tanya Rony saat melihat kedua orang yang biasanya berisik kini saling diam.

Salma mendengar itu hanya memalingkan wajahnya.

"Kenapa nab?" Tanya Rony yang membuat Nabila menunduk.

"Nabila gak sengaja berantakin kamar, tapi nanti Nabila beresin kok. Beneran janji!" jelas Nabila pada Rony yang membuat Rony mengangguk mengerti.

" Udah yah ga usah marah. Denger anaknya tadi bilang apa? Dia udh janji loh jangan marah lagi yah" rayu Rony sambil menarik kepala Salma agar menyandar padanya dan mengusap pelan.

Salma menghela nafas pelan dan hanya bisa mengangguk.

" Nab minta maaf dulu" suruh Rony yang diangguki Nabila.

"Mih, Nabila minta maaf ya! Nabila janji nanti pulang sekolah Nabila bakal beresin kamar dan gak akan berantakin kamar lagi. Janji!!" Seru Nabila sambil mengangkat kelingking kanan nya mengajak Salma untuk mengikuti dirinya.

Salma mendengar itu tersenyum tipis, lalu melepaskan rangkulannya dan membuat jarinya seperti nabil.

"Janji loh yah!" Ujar salma sambil tersenyum dan diangguki semangat oleh Nabila.

"Ayo ketawa" ajak Rony.

Merek pun tertawa bersama, cringe banget yah ketiga orang itu. Tidak ada yang lucu tapi tertawa.

Padahal kan yang lucu semesta setelah mempertemukan lalu memisahkan.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang