Bab.8 Pasar Malam

216 8 0
                                    

Rony menjalankan mobilnya membelah jalan dikota ini, ternyata pemandangan di malam hari itu lebih indah.

"sayang kita mau kemana sih?" Tanya Salma yang masih kebingungan karna sedari tadi Rony tidak memberitahunya.

"Ada deh. Tapi, Yang pasti Aku pengen punya waktu berdua sama kamu" jawab Rony sambil menatap Salma.

Setelah kejadian tadi dan berakhir dengan Rony yang menangis dipeluknya, membuat Salma aga sedikit canggung namun ia berusaha untuk biasa saja.

"Pantesan aja kamu sampai titipin Bocil satu itu ke paul! Padahalkan kalau kita kemana-mana pasti Nabila ikut" ucap Salma sambil melipat tanganya didepan dada dan memasang wajah cemberut.

Rony yang melihat Salma memanyunkan bibirnya membuat ia gemas sendiri.

"Kenapa sih manyun gitu? Mau aku kiss?" Tawar Rony yang langsung mendapat geplakan kecil dari sang kekasih.

"Apaansih ngeselin" ucap Salma sambil memalingkan wajahnya kesamping.

"Mukanya merah tuh. Kamu pakai Blush on nya tebel banget" goda Rony sambil tersenyum karna dia melihat ada rona merah diwajah Salma.

Sungguh jika boleh jujur Rony gemas sekali dengan kekasihnya itu, buktinya saja dia tersenyum sejak tadi bahkan senyumnya semakin mengembang.

"Rony udah ihh aku maluu" ucap Salma sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

"Iya iya engga tuh aku diem" jawab Rony tapi senyuman itu tidak pudar malah semakin mengembang.

***
Setelah lama menempuh perjalanan, lebih tepatnya Rony bingung ingin mengajak kekasihnya kemana dan pada akhirnya ia memilih mengajak Salma ke pasar malam.

"Nah sampai deh" ucap Rony yang telah memarkirkan mobilnya.

"Wah pasar malam, udah lama banget aku ga ke pasar malam" ucap Salma.

Salma dan Rony pun turun dari mobil. Mereka pun berjalan memasuki pasar malam itu tentu dengan tangan yang saling menggenggam.

"Aku mau ke situ, mau ke rumah hantu. Abis itu naik Komidi putar, Boleh??" Tanya Salma sambil menatap Rony dengan semangat tak lupa dengan wajah yang menggemaskan seperti anak kecil.

"Boleh dong. Ayo kita kesana" jawab Rony dengan menganggukan kepalanya dan menuntun Salma menuju wahana yang dituju.

Mereka pun ikut antrian rumah hantu dan sudah urutan yang ke lima tandanya sebentar lagi mereka masuk.

Tapi Rony merasa bingung Salma yang tadi sangat semangat tiba-tiba diam saja, sepertinya ada yang salah.

"Kamu kenapa?" Tanya Rony hanya dijawab gelengan kepala.

Rony yang tidak percaya pun menangkup wajah salma dengan tanganya dan menatap tepat dimatanya.

"Kenapa hm?" Tanya Rony lembut.

"Takuttt.. banyak yang teriak pasti hantunya serem.. " jawab Salma dengan wajah yang aga sedikit pucat.

"Ganti wahana aja yuk?" Tawar Rony yang dijawab gelengan.

"Ga mauuu. pengen masuk rumah hantu" jawab Salma dengan manja.

Mendengar itu Rony hanya mampu menghela nafas, sabarrr.

"Okeyy. Gini aja, Gimana kalau nanti kamu peluk aku aja, jadi ga usah liat hantunya" ucap Rony dan diangguki Salma.

Dan sekarang adalah giliran mereka, karna rumah hantu ini sistemnya jalan dan melewati beberapa ruang membuat Salma semakin deg-degan.

Kalau kalian tidak percaya lihat saja tangan Salma yang berkeringat bahkan sekarang tanganya sudah dingin.

"Sayang tangan kamu dingin banget" ucap Rony yang malah dibalas tatapan melas.

Jujur saja Rony sangat tidak suka ketika melihat Salma seperti ini, ia sangat khawatir. Tapi bagaimana lagi Salma sendiri yang ingin memasuki wahana ini.

"Tenang ya, ga usah takut. Ada aku" ucap Rony sambil memeluk Salma.

Mereka pun berjalan melewati beberapa ruangan yang tentu saja dengan Salma yang tak pernah lepas dari pelukannya dan sesekali berteriak takut.

"Aaaa Rony itu pocong. Aaaaaa" teriak Salma ketika ia mengintip dan ternyata berpaspasan dengan penampakan pocong dihadapannya.

Salma sangat lemas saat ini sangking kagetnya dan sepertinya dia sudah sulit berjalan lantaran lemas.

Mendengar teriakan Salma dengan sigap Rony menggendong Salma dengan spontan Salma mengalungkan tangannya dileher Rony dengan wajah yang ia sembunyikan di dada Rony.

Rony berjalan lebih cepat melewati wahana ini, sungguh diluar ekspektasi.

Setelah sampai diluar wahana Rony menurunkan Salma secara perlahan.

"Udah takutnya hm?" Tanya Rony sambil menatap salma, membuat Salma malu sendiri.

"Gimana ga takut coba! Tadi pocongnya ngeliat aku! Mana gini liatnya" Seru Salma sambil memperagakan tatapan pocong tadi.

Rony yang melihat wajah Salma gemas sendiri jadilah mencubit pipi Salma pelan.

"Gemes banget sih kamuu" sahut Rony dan berakhir mengusap pipi Salma.

"Apasih Ronyy.." jawab Salma sambil menatap ke arah lain, salting ceritanya.

"Tapi sumpah Ron, hantunya beneran seremm" ucap mengalihkan rasa saltingnya.

"Iya serem banget ya, sampai ada yang teriak mana tangannya dingin banget" jawab Rony sambil tertawa kecil.

"Kan kagett itu ronyy ihh " jelas Salma yang kepalang malu dan kesal, Rony yang mendengar itu hanya bisa mengangguk lucu.

"Iya sayangku cintaku" ucap rony.

"Mau jajan ga? Ada gulali loh tadi!" Tanya Rony dan membuat Salma menatap dengan binar.

"Mauuu gulali! Ayo kita beli gulali" seru Salma sambil menarik tangan Rony agar menuju tempat gulali.

Mereka berdua pun berjalan menuju tempat gulali dengan tangan yang terus bergandengan.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang