Bab.15 Nabila dan Paul??

224 15 4
                                    

Sepertinya minggu ini sampai satu Minggu kedepan akan menjadi Minggu paling padat, karna di Minggu ini sepasang sejoli itu disibukan dengan wish list mereka.

Dengan sumringah nya Rony sudah lebih dulu menulis wish list yang akan mereka lakukan dan Salma melihatnya hanya menggelengkan kepala tidak percaya, sudahlah Rony kan memang begitu jika pada dirinya.

"Udah nulisnya?" Tanya Salma yang diangguki semangat oleh Rony.

Kini mereka sedang ada di ruang tamu rumah Salma tentunya, jika bertanya kemana Nabila? Kebetulan hari ini Nabila sedang ngumpul santai dengan temannya, kalau kata Nabila mau jadi  The Nurul's dulu.

"Ron banyak banget" ucap Salma membuat Rony mengangkat sedikit bahunya. "Ga tau" jawab Rony singkat sambil memasang wajah tanpa bersalah.

"Ini mah wish list setahun Ronn" ucap Salma dengan kesal, Rony nih kalau dikasih hati pasti minta jantung.

Soalnya kalau minta Salma temboknya tinggi.

"Tapi ini beda sama 3 syarat waktu itu ya sal." Ucap Rony dan diangguki pasrah.

Jika sudah menyangkut permintaan Rony yang selagi tidak aneh Salma  pasti akan pasrah, karna kalau tidak bisa-bisa tantrum ini si Rony Parulian.

"Oke berarti dari sini ya sal" ucap Rony dan diangguki sang empu.

"Jadi kamu mau dipanggil apa?" Tanya Salma.

"Ya terserah kamu, pokoknya panggilan khusus buat aku"

"Beneran terserah ya??" Tanya Salma meyakinkan.

"Iya Salsaaa"

"Oke si pelupa" ucap Salma, karna Rony nih  memang sering sekali lupa dengan barang yang baru dia simpan.

"Dih kok gitu" sahutnya tidak terima.

"Katanya bebas. Dari pada tukang tidur" ucap Salma.

"Oke si angkuh" jawab Rony santai membuat Salma malah tidak terima mendengarnya.

"Loh kok gitu si Ron" ucap Salma kesal.

"Terserah aku lah" kata Rony dengan wajah songong.

"Yaudah iya iya si pelupa" ucap Salma yang sudah pasrah.

"Nah gitu dong si angkuh"

"Hahaha prik banget sumpah" ucap Salma sambil tertawa bahkan tawanya menular.

"Iya juga hahaha tapi lucu " ucap Rony dengan tawanya yang candu.

"Udah ah, sekarang mending kita sushi date aja sekalian nonton jadi bisa ngejar wish list yang lain Ron" ajak Salma sambil bangkit dari duduknya dan hendak berjalan menuju kamar, tapi sebelum itu Rony sudah lebih dulu menyela.

"Siap ibunda ratu. Eh kamu mau kemana?"ucap Rony diakhiri Tanya, dengan wajah bingung memandang Salma.

"Siap-siaplah Ron, mau berangkat kan." Jawab Salma.

"Ga usah sal kamu masih cantik" ucap Rony sambil menaik turunkan sebelah alisnya.

"Yaudah kalau gitu, lagian aku mager. Masih rapih juga sih"

"Yaudah ayo kita ke mobil. "

***

Kini Salma dan Rony sedang berkencan disebuah mall besar dikota ini, lebih tepatnya di restoran sushi.

"Ron nih Aaaaa" ucap Salma sambil menyuapi salah satu sushi ke arah Rony.

Dengan senang hatinya Rony menerima suapan itu sambil tersenyum senang.

"Enak sushinya adekk?" Tanya Salma dengan nada meledek, Rony tidak menghiraukan ledekan itu ia malah menjawab dengan anggukan kepala dengan mulut yang terus mengunyah.

"Nih lagi" ucap Salma sambil kembali menyuapi Rony.

"Ron ko kamu lahap banget" tanya Salma dengan heran, dengan cepat Rony berusaha menelan makanan yang masih ada di mulutnya.

"Gimana ya, disuapin kamu itu rasanya 100 kali lipat lebih enak" ucap Rony membuat Salma menepuk pelan bahu Rony.

"Gembel banget Ron"ucapan Salma membuat Rony mengernyitkan dahi bingung.

"Itu gombal salsa" sahut Rony setelah ngeh dengan apa yang diucapkan Salma.

Salma hanya tersenyum kecil mereka pun melanjutkan acara makan itu atau bisa dibilang sushi date.

Setelah lebih dari 30 menit berada di restorant sushi untuk memenuhi wish list, akhirnya mereka melanjutkan menuju tempat bioskop.

Dengan berjalan sambil bergandengan tangan dan tentu sambil menatap ke atas sekeliling.

"Hallo kak, mau nonton film apa?" Tanya pegawai bioskop.

"Emm pasutri gaje aja kak" ucap Salma yang asal sebut, sebenarnya tadi Salma sangat salah fokus dengan poster film itu karna pemainnya yang sangat-sangat keren.

Setelah memesan tiket bioskop mereka juga tidak lupa membeli popcorn dan minuman.

Mereka memasuki studio 2 dan duduk dibagian kursi atas karna tadi yang tersisa hanya kursi bagian atas ditambah sisa kursi yang hanya ada 2 jadi Salma setuju saja.

Tak lama film pun diputar dan banyak sekali adegan yang membuat mereka tertawa.

Setelah film selesai ternyata semua yang ada di studio itu mendapat kejutan, dimana adanya para pemain difilm itu sendiri.

Tentu saja mereka heboh dan banyak yang berteriak histeris, kalau Salma mah kalem soalnya pawangnya kalau ngambek bahaya.

"Ron liat itu deh" suruh Salma sambil menunjuk pada bangku ditengah bagian barisan kanan mereka.

"Apaan? Ngapain liatin orang pacaran"

"Au ah males" ucap Salma yang sudah badmood.

Tak lama lampu dinyalakan dan beberapa para pemain film itu mengucapkan beberapa kata dan ucapan terimakasih.

"Sal itu kayak Nabila, tapi Yang sebelahnya mirip Paul yah" ucap Rony membuat Salma menggelepak tangan Rony dengan sedikit kencang, Rony hanya bisa meringis sambil mengusap bekas pukulan kekasihnya yang sangat sedapp.

"Itu yang tadi aku tunjuk Rony Parulian" ucap Salma dengan penuh penekanan disetiap kata.

"Mangkanya bilang dong sayang"

"berisik Rony" ucap Salma yang masih sebal, membuat Rony yang tadinya ingin menyaut menjadi bungkam kembali.

"Tapi Bisa-bisanya Nabila bohong sama aku ron" kata Salma dengan sedikit amarah ditambah kesal dengan si Rony Parulian.

"Pasti ada alasannya sal" ucap Rony menenangkan.

"Tapi Nabila ga pernah bohong kalau soal izin main ronn" sahut Salma dengan perasaan kecewa.

"Berarti ini hasutan Paul sal!" Kompor Rony dengan wajah serius.

Perasaan baru tadi jadi air sekarang udah jadi api aja si Rony, memang kompor sekali.

"Parah banget si Paul!" Ucap Rony yang semakin menyalakan api kompornya.

Karna terus memperhatikan kedua sejoli itu mereka sangat kaget ketika Nabila sedikit berbalik menatap ka arah belakang.

Dengan reflek Rony merosotkan badannya secara perlahan ke bawah, sedangkan Salma mengikuti yang lain untuk tepuk tangan namun tepuk tangan yang menutupi semua wajahnya.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang