malam jumat

11.1K 391 11
                                    





















Kini di sini keluarga Cemara yang di ketuai dengan kepala keluarga yaitu Papi Johny serta ada sang ratu yakni mommy jae dengan kedua buntutnya. Yang sedang berkumpul di tengah tengah ruang tamu yang sangat luas ini, melebihi kamar Kelen. Kini malam Jumat yang biasanya identik dengan hal tenang dan sunyi, tapi tidak  di rumah bapak Johhny, yang di temani dengan canda tawa mengelegar dari Jeno dan haechan dengan di susul dengan tawa papi Jho dan mommy jae karna melihat tingkah anak anaknya.

Kini Jeno tengah tertidur terlentang di atas karpet putih berbulu halus itu sembari tertawa, haechan terus saja menggelitik-i Abang nya ini, ia bahkan ikut tertawa dan tidak tertinggal dari ke-litikan papi Jho yang ikut gabung bermain dengan keduanya. Jaehyun hanya tersenyum dan tertawa melihat betapa harmonis nya keluarganya ini, sederhana tapi tidak semua orang bisa mendapatkannya.

"HAHAHAHA AUW!" suara ketawa Jeno menguar, setelahnya keluar pekikan dari mulut yang terlihat manis itu

Haechan dan Johhny berhenti tertawa begitu juga jaehyun, ia melihat kearah putra sulung nya, ia seperti meringis (?) Lalu ketiganya mendekat, dan melihat jika Jeno mulai terisak, entah apa yang terjadi pada lelaki manis ini, jaehyun mendekat dengan khawatir, lalu memeluk putra sulungnya sembari mengusap usap surai indah miliknya.

"Abang? Abang kenapa? Ko nangis?" Ucap putra bungsu keluarga Suh ini, akhirnya haechan turun tangan untuk menanyakan Abang cantikk nya ini

"Abang? Abang kenapa? Tadi ketawa ketawa loh? Ko sekarang nangis? Kenapa? Bilang aja sama papi" ucap Johhny

Jeno memeluk jaehyun dengan erat, sembari sesekali memegangi perutnya yang terasa kebas dan keram, akhirnya jaehyun mengangkat dan membenarkan posisi duduknya, lalu memperbaiki juga posisi putra sulungnya, ia usap perut itu dengan lembut, jaehyun dapat rasakan perut hangat dan ramping milik putra nya.

"Sakit ya? Abang capek ketawa ini, jadi keram perut nya, udah ah cukup segitu main nya" katanya, sembari masih mengusap perut putra nya

"Oawala Abang, maafin echan ya? Tadi echan kelitiki, sama papi"

"Ih Abang, maafin papi ya? Papi tadi kelitiki juga Abang nya, jangan nangis abangg, papi sama echan minta maaf ya?

Jeno hanya mengangguk, lalu perlahan melepaskan pelukannya pada jaehyun, lalu bibir itu menekuk cemberut, menandakan ia sedang kesal kali ini, ia usap perut nya, lalu menadah tangan nya pada haechan.

"Apa Abang?" Haechan menaikan satu alis nya, apa yang Abang manisnya ini mau?

"Abang mau Boba, ayo beliii"

Jaehyun dan Johhny melihat satu sama lain, lalu serempak mengatakan tidak, membuat bibir itu menekuk lebih dalam, sedih sekali. Ia lalu melihat kearah haechan dengan mata bak anak kadal dengan berkaca-kaca. Haechan melihat dengan gemas, lalu mendekat dan mendekap Abang lucunya ini.

"Ega boleh Boba, yang lain aja ya? Ini juga malam Jumat loh Abang, nanti ada hantu" ia usap surai lembut Abang nya, harum vanilla menguar memasuki indra penciumannya.

"Hantu? Ada hantu emagnya?" Jeno mendongak, dan mendapat angukan dari haechan

"Abang tidak mau bertemu hantu echan.. belinya besok saja ya? Tidak mau hantu" Jeno menggeleng, membuat surainya ikut bergoyang dengan lucu, pipi itu bahkan ikut bergerak saking tembem nya

"Besok juga ada hantuu, Abang Ega boleh beli, belinya besok aja"

Uhh

Bibir itu mengerucut lucu, tapi ia tetap mengangguk karna tidak mau bertemu dengan hantu, Johhny dan jaehyun tersenyum, haechan emag paling bisa membuat Jeno diam dan menurut jika sudah tidak bisa di bilang.

SUH FAMILY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang