Prolog.

4.6K 250 24
                                    

Siapa yang tidak menginginkan sebuah mimpinya jadi kenyataan? tentu saja Jake. Dia tidak menginginkan mimpinya yang sedari kecil ingin menjadi anggota kepolisian, entah setempat atau yang sering kerap kali kita temui berpatroli di jalanan tengah malam. Untungnya, pelajaran yang ia dapatkan selama 22 tahun hidupnya terlewati, impian atau yang sering dibilang cita-cita tidak akan pernah menetap sekalipun dalam otak.

Jake menganggap itu hanya sebuah pengalihan disaat kita fokus belajar menempuh pendidikkan, di kadang kala guru menanyakan apa cita-cita setiap murid. Di usianya yang menginjak 22 tahun, ia tak terpikirkan akan menjadi seorang petugas pemadam kebakaran di kota yang ia tinggali saat ini. Los Angeles, negara yang begitu meriah dengan kejahatan yang selalu menghantui para warganya.

Kehidupan yang Jake jalani terbilang biasa, ia hanya seorang pemuda yang melarikan diri dari cengkraman kedua orang tuanya yang begitu peduli dengannya. Karakter yang terbangun di dalam dirinya begitu membara, membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang begitu santai walau sedikit pemarah. Membara dalam artian menggebu-gebu, jiwanya begitu muda dan bergelora. Sejak terlepas dari belenggu keluarganya yang keras, apapun yang ia lakukan sebenarnya sudah diluar batas.

Having sex dengan banyak wanita menjadi salah satu kebiasaannya sekarang, silih berganti ia ke diskotik hanya untuk menyewa perempuan malam untuk memuaskan rasa lelahnya.

Ia begitu tampan, katanya.

Padahal, Gaeul selalu melihatnya sebagai anak anjing ketika Kapten mereka memarahi Jake karena terlalu bebas menjadi hypersex. Gayanya tidak begitu urakan kok, dia selalu casual dan trendy dalam fashion.

Merokok pun tidak, ia menjaga kesehatan paru-parunya karena pekerjaan pemadam kebakaran itu berat. Harus kuat dalam segala hal dan juga cepat tanggap.

"Damn, aku tak pernah terpikirkan bahwa ada acara tahunan di sini." Ujar Jake dengan langkah kaki yang santai, penampilannya begitu segar. Harum shampoonya yang begitu menguar, membuat teman sekelompoknya hanya tersenyum maklum.

Sang Kapten tersenyum seraya memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana, ia melirik "Memang menjadi kebiasaan disetiap unit pemadam kebakaran Los Angeles mengadakan foto tahunan terbaik sebagai pahlawan dalam 5 tahun sekali."

Yang lain mengangguk mengerti, sementara Gaeul. Wanita satu satunya di unit 118 Los Angeles, hanya tersenyum aneh menatap ke arah mereka.

"Aku yakin bisa memenangkan kontes juara itu!"

Ucapan Jake membuat sang Kapten tertawa, ia bergerak merangkul anak anjingnya yang begitu penurut walau terkadang keras kepala.

"Tapi Jake, aku tak yakin kau akan memenangkannya. Karena aku juga ikut meriahkan event itu." Tukas Heeseung seraya memamerkan bisepnya yang begitu kuat, tenang saja jika bekerja disini Markas unit 118 begitu canggih sehingga tempat gym khusus anggota 118 di adakan didalamnya.

"Eitsss guys, tapi tahun ini bukan hanya kalian loh yang bisa ikut kontes eventnya. Melainkan . . . . " Gaeul menggantungkan bicaranya, lalu Han Seungwoo selaku sang Kapten terkekeh kecil dan memandang pada ruangan loker dimana ada seorang pemuda jangkung berkulit pucat sedang berganti baju, bisep otot yang kuat serta otot perut yang bergitu menonjol menampilkan abs nya yang terbentuk sempurna.

Rambut hitam legamnya begitu lembut terjatuh, rahangnya tegas, tatapan matanya pun begitu tajam saat terfokus pada suatu objek. Pahatan yang sempurna, sampai-sampai Jake menyipitkan matanya. Ia menoleh ke arah Seungwoo yang hanya dibalas acuhan bahu tanda tak ingin menjelaskan.

"Siapa dia?" Heeseung membuka suaranya. Dia pun ikut memajukan tubuhnya dan bergerak ingin menghampiri pemuda jangkung tersebut, tepat selesai memakai seragamnya ia keluar dengan langkahnya yang begitu tegas dan tertata.

Seperti tentara saja, pikir Jake seraya melihat bagaimana tegapnya punggung anak baru itu.

"Kapten, melapor. Saya Sunghoon, ditugaskan menjadi anggota baru unit 118 disini."

Dengan senyum tipis yang terpantri, suara berat khasnya dan juga telapak tangannya yang terangkat di udara memberi salam kepada Seungwoo dilihat semua anggota unit 118 yang berkumpul secara tiba-tiba.

"Baiklah Sunghoon, siapa yang mengirimmu ke unitku?" Tanya Seungwoo seraya melirik ke arah Jake yang masih terbengong melihat Sunghoon.

Memang begitu rupawan, tentu saja. Bahkan Gaeul sendiri pun bisa mengiyakan jika nanti banyak yang tergila-gila dengan Sunghoon ini. Yakin deh, banyak juga kok wanita yang tergila dengan Heeseung dan Jake di tambah sekarang Sunghoon? Wow visual sekali trio 118 nanti.

"Kapten Brandon, ada kesepakatan saat ia mengirimku kesini. Jika aku berbuat hal yang tak bisa mengikuti peraturanmu. Aku akan di drop out langsung dari masa pelatihanku."

Tepukan lampu hijau pemberi tanda bahwa ia di terima oleh Seungwoo saat ini, senyuman khas seorang Kapten terbit kala mendengar tepuk tangan yang meriah dan tangan mereka yang tertaut sebagai tanda penerimaan anggota baru.

Kedua netra berbeda warna itu bertemu, yang satunya menatap dengan polos. Yang satunya, menatap penuh tanda tanya.

Kenapa ada puppy yang tersasar disini heh?

Sunghoon tersenyum tipis kepada Jake, mengabaikan geraman kesal Jake didalam hati. Pemuda jangkung itu pun membalas sapaan para amggota disana, dan berbicara dengan luwes.

Sialan posisi Jake terancam, dia dapat saingan baru! Awas saja jika Sunghoon merebut posisinya, akan ia buat Sunghoon bertekuk lutut padanya.

Lihat saja!

















Halo guys? Ini cerita pertamaku ya. Sepertinya akan beberapa chapter saja memantau kegiatan Sungjake hihihi. Terinspirasi dari film 911 guys! Pastinya ada beberapa scene nanti yang sama (mungkin), support aku ya? Terimakasih!

Leconim, 13 Januari 2024 - 23:38.

LAFD || Sungjake.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang