16. (end)

1.8K 138 21
                                    

Lamunannya terhenti ketika sebuah pelukan ia rasakan di tubuhnya, ia menoleh mendapati Jay yang berwajah muram dengan kedua matanya yang berkaca-kaca. Jake terkejut bukan main, ia langsung menghadapkan tubuhnya pada Jay yang berdiri.

"Jay, ada apa denganmu?"

Yang ditanya hanya diam, dia memeluk tubuh Jake dengan erat seraya terisak kecil.

"Jay, jangan menakutiku. Besok sudah hari pern-"

"HUAAAAAAAA HIKS JAKEE!"

Jake melongo seraya menepuk punggung Jay yang bergetar, ah Jake jadi mengerti. Apa karena Jake duluan menikah maka dari itu Jay kesepian nanti saat tak ada dirinya huh? Padahal dia dan Sunghoon sudah sepakat walaupun sudah menikah mereka akan tetap di LAFD sampai waktunya. Toh saling bekerja satu sama lain, mengumpulkan uang untuk keluarga bukankah lebih baik daripada Jake harus dirumah dan bermalas-malasan?

Jake merasa tenang jika tetap seperti biasanya walau nanti status dirinya dan Sunghoon berubah. Lagipula Sunghoon tak melarangnya, bukankah itu lebih baik daripada Sunghoon menolak gagasannya untuk tetap bekerja. Jake juga jadi leluasa memantau suster atau beberapa warga yang ditolong Sunghoon untuk tidak sok cantik dan sok imut depan Sunghoon. Berita soal pernikahan mereka tersebar di media, untungnya Sunghoon pilih tempat yang cukup privasi membuat Jake merasa tenang. Malas jika harus berurusan dengan wartawan.

"Jangan menangis, Jay. Coba bayangkan saja seperti biasa aku dan Sunghoon masih berpacaran. Ya walau aku tidak berpacaran tetapi langsung menikah dengannya setidaknya kan aku masih bekerja dan tetap mengunjungi dirimu dan Ayah Ibu."

Isakkannya masih terdengar, Jake menarik Jay untuk duduk di sampingnya seraya mengambil sekotak tissue di nakas. Dalam hati Jake terkekeh kecil, yaampun kakaknya ini bisa nangis juga huh? Padahal waktu kecil semisal Jay yang ditegur atau di beri wejangan pasti Jake yang menangis. Sebab Ayah atau Ibu memberi wejangan dengan nada tegas dan menegur, tetapi Jay malah menunduk saja tanpa ekspresi apapun. Memang dasarnya Jake yang lebih cengeng dulu, saat tumbuh besar perlahan dia sudah tidak cengeng. Walau hatinya mudah tersentuh dan juga sensitif setidaknya ia sudah bisa mengontrol perasaan sedihnya.

"Masih mau nangis?"

Jay menggelengkan kepalanya, hidung memerah dengan bibirnya yang kecil mengerucut lucu. Tangannya menghapus air mata dengan tissue yang Jake berikan, dia menatap adiknya yang terlihat lucu dalam balutan pakaian hangat.

"Jay, cepat atau lambat pun. Heeseung juga akan melamarmu, dan bisa saja kan setelah dirimu yang menikah nanti malah Ayah dan Ibu yang kesepian tanpa kita."

Sempat Jake pikirkan cara agar Ayah dan Ibunya tidak kesepian, tetapi perlahan Jake juga mengerti keadaan. Bukankah walaupun kedua anak Jason dan Camellia menikah Ayah Ibunya bisa menghabiskan waktu berdua dirumah atau traveling kemanapun yang mereka mau? Perusahaan saja diteruskan ke Jay, jadi Ayah tidak akan pusing lagi kan dengan hal apapun?

"Tapi jujur, Jake. Aku memang rela dirimu menikah terlebih dia pantas untukmu dan menjagamu sepenuhnya. Hanya saja aku ternyata tidak bisa bayangkan bagaimana nanti kita akan dipisahkan lagi huhu."

Kan baru juga di bilang, kedua mata Jake ikut memanas. Bayangan masa kecilnya bersama Jay terlintas di otak, tetapi Jake pertahankan diri untuk tidak menangis. Besok sudah hari pernikahannya, tidak boleh matanya bengkak karena mau di rias. Jake menepuk bahu Jay, sedangkan yang ditepuk berusaha tersenyum dan mengusak gemas surai Jake. Tak menyangka adiknya sudah sedewasa ini.

"It's okay, buddy. Kalau kau pergi ke markas menemui Heeseung pun akan tetap bertemu denganku."

Dan percakapan itu ditutup oleh pelukan hangat dari Jake untuk Jay yang meringsek masuk dalam pelukannya, walau terbilang Jay tubuhnya sedikit lebih besar dari Jake tapi jika disandingkan dengan Heeseung dan Sunghoon keduanya seperti menyusut mungil. Dalam hati Jake berharap, semuanya akan lancar begitu saja. Keyakinannya saat ini ialah, bahwa pilihannya tidak salah. Sunghoon menyayanginya Jungwon juga menyanginya, dan Jake juga menyayangi keduanya.

LAFD || Sungjake.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang