2.

1.8K 194 53
                                    

"Jadi kau ingin membawa anakmu kesini?" Tanya Jake seraya mengangkat barbel yang sedang ia gunakanuntuk olahraga. Seperti biasa, di hari santai seperti ini mereka gunakan waktu untuk tetap berolahraga. Termasuk Sunghoon tentunya, ia dulu pun saat di Tentara tak ada waktu untuk berolahraga dengan intens. Hanya sesekali, karena sebagai Tentara pun bisa membuatnya tidak tidur nyenyak.

Sunghoon mengangguk seraya membersihkan keringat yang membasahi pelipisnya, ia menegak sebotol air mineral.

"Jungwon yang memintaku, dia ingin mengetahui pekerjaan Ayahnya." Sunghoon terkekeh kecil teringat wajah sungut Jungwon setelah ia pulang kerumah.

Jungwon terlihat kesal kepadanya, lalu ia bertanya kepada sang bibi. Alasannya cukup simpel, Jungwon mau tahu dimana tempat kerja Sunghoon yang baru.

Dan alasan lainnya, jika Sunghoon tidak pulang ia bisa menjemput Ayahnya. Begitu katanya, yang mana membuat Sunghoon tahu dan peka. Jungwon tak ingin ditinggal seorang diri lagi.

Tumbuh besar tanpa pengawasan seorang Ayah dan Ibu membuat Jungwon jadi anak yang mandiri, walau sedikit cerewet.

"Bawa saja kalau begitu. Aku suka dengan anak kecil." Jawab Heeseung seraya memasukkan ponselnya di saku dan berdiri menyandar di tembok.

"Tentu, Kapten juga menyukai seorang anak kecil." Ujar Jake seraya menatap Seungwoo yang menghampiri mereka dengan wajah bingung.

"Ada apa?" Tanya Seungwoo sembari menatap mereka, tampilannya sudah segar dengan rambut yang masih sedikit basah.

"Sunghoon ingin membawa anaknya kesini, katanya rewel ingin melihat markas kita."

Mereka semua terkekeh, seraya Seungwoo mengangguk dan menepuk bahu tegap Sunghoon. "Kemarin Sunoo saja datang mampir menemui mamanya. Tidak apa, tak ada yang melarang."

Sunghoon menghela nafas lega, ia menganggukkan kepalanya seraya memberi pesan kepada Bibinya bahwa besok anak nakalnya bisa mengunjungi.

.

.

.

Sering kali Jake tertangkap basah mengunjungi salah satu diskotik untuk melepas penatnya. Seungwoo, selaku sang Kapten yang menjabat jadi Ayah angkat jika di markas. Menegurnya agar berhenti melakukan hal seperti itu, terbiasa akan dunia malam. Seungwoo tahu jika Jake masih dalam masa puber ingin menginjak dewasa, tapi Seungwoo tak ingin salah satu anggota yang ia anggap seorang anak semakin terjerumus ke hal negatif.

"Kau boleh mabuk, asal jangan sampai kutemukan dirimu telanjang dengan wanita berbeda setiap malam berganti."

Perkataan Seungwoo terngiang di otak Jake, membuatnya urung jika pulang bekerja dan berbelok ke arah yang berbeda dari blok rumahnya. Ujung-ujungnya ia duduk termenung di meja mini bar dapurnya. Segelas vodka berada di tangannya, pikirannya terdistrak saat ini. Salahkan saja nafsunya yang selalu tersulut membuatnya mudah mengencani para wanita malam itu.

"Hahhh...."

Helaan nafasnya terdengar begitu lelah, ia mengetikkan sebuah nama di ponselnya. Lalu mengklik ikon panggilan, tentu saja menghubungi kakaknya.

Dering pertama di angkat langsung, bunyi piring di letakkan membuat Jake tertawa kecil. Ia yakin jika kakaknya sedang memasak makan malam.

"Kau sedang apa Jay?"

"Sedang masak makan malam, Jake. Bagaimana pekerjaanmu? Tak ada kendala kan?"

Jake terdiam beberapa saat, ia menaruh minumannya di atas meja seraya berjalan menuju sofa ruang tamu. Ia merebahkan tubuhnya sembari mengambil bantal untuk ia taruh dibawah kepalanya.

LAFD || Sungjake.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang