15.

1.5K 122 15
                                    

"Siap memulai tugas baru?"

Sunghoon terkekeh kecil dan mengangguk, merapikan seragam yang ia kenakan seraya melangkah turun dari tangga menuju truk besar Damkar mereka yang sudah dinyalakan, kerlingan jahil Heeseung lakukan saat tak sengaja menatap sebuah pin lambang unit 118 yang terlihat di bagian lengan seragam Sunghoon. Ia merangkul bahu Sunghoon seraya masuk ke dalam dibagian kursi belakang, dengan Seungwoo yang mengendarai didepan. Spesial katanya, karena Sunghoon sudah resmi jadi anggota LAFD.

Kasus pertama mereka jalankan menuju sebuah pelabuhan, terlihat dari jarak beberapa ratus meter kepulan asap hitam memenuhi udara dengan api yang menyala besar. Beberapa dari warga setempat berteriak, dan beberapa warga lainnya membantu menyiram api tersebut menggunakan air laut disekitar mereka.

Jake bergegas mendobrak pintu sebuah kantor yang sering mengirim dan menerima pesan-pesan dari para nelayan yang ingin berlayar disana. Asap mengepul dengan tangisan seorang anak perempuan di ujung dekat loker penyimpanan berkas-berkas, kedua tungkainya bergegas menghampiri anak yang meringkuk takut itu dan menggendongnya langsung keluar dari sana.

Tubuhnya melemah, dengan denyut nadinya yang berdenyut samar. Dibaringkannua lamgsung di atas tandu, membuat Jake langsung melakukan CPR ketika detak jantungnya tak terdeteksi. Di belakangnya terdapat Sunghoon membawa tandu bersama Heeseung mengangkut seorang pria paruh baya dengan luka robekan cukup besar di area tulang kering kakinya.  Matanya memindai cepat, bukan hanya 1 luka yang didapatinya ada.

"Kemungkinan kecil arus pendek listrik jadi salah satu sebabnya, Kap."

Sang Kapten melirik sekilas ke arah pria tua itu, ia berjalan menuju pinggiran rumah tersebut, sisi yang sama sekali tidak di injakkan oleh warga setempat disini. Sangat aneh memang hanya sebab alasan itu saja yang keluar dari mulut para warga dan keterangan saksi di tempat pun tidak bisa banyak bicara karena tak mengetahui dengan detail bagaimana kebakaran itu terjadi. Jadi ini saksi atau bukan sebenarnya sampai tidak tahu detail bagaimana percikan api itu berasal?

"Kap, dia hampir kehabisan darah. Kurasa kita harus segera membawanya."

Radio talkie mereka berbunyi. Seungwoo langsung meminta bantuan kepada rumah sakit yang terdekat disana untuk menyiapkan kamar bagi para korban ini. Jujur saja yang Sunghoon bingungkan ialah kenapa pria paruh baya ini terluka parah sedangkan anak perempuan yang dibawa Jake tadi tidak terluka fisik hanya ya sesak nafas itu pasti ada.

Pinset besi yang dipakai Gaeul berpindah tangan ke Sunghoon, ia membuka lapisan daging yang terkoyak dengan serpihan besi-besi kecil di dalam sana. Rekan 118 lainnya, membawa lebih dulu anak kecil tersebut, seraya tandu yang membawa pria paruh baya ini di angkut oleh Heeseung dan Jake. Didalam mobil medis cadangan, Sunghoon dengan tekun mengambil serpihan besi tersebut diiringi ringisan si pemilik kaki yang hampir sekarat karena darahnya terkuras hampir habis.

"Katakan apa yang terjadi."

Posisinya Jake disamping Sunghoon, membantu pria itu dengan mengganti-ganti kapas alkohol yang sudah ada rembasan darah. Sedangkan Gaeul, ia memegang oksigen manual yang ia tekan-tekan dibagian balon yang berisi udara berharap bahwa rasa sesak dari pasca asap tadi bisa menghilang dari tubuh pria tua itu. Gelengen lemah diberikan, kedua matanya berair menahan rasa sakit di kedua kakinya yang hampir mati rasa.

Sebelum ledakan terjadi, Pria paruh baya itu sebut saja Alex sedang bersantai di dekat dermaga. Ia memperhatikan sekitar seraya berbincang sesekali dengan para nelayan yang berada disini. Awalnya ia mau mencoba menaiki salah satu kapal yang siap berlayar mengantar orang-orang, anggap sebagai balas budi bahwa keberadaan Alex disana pun banyak membantu para nelayan yang bekerja (ceritanya tuh Alex di gratisin naik kapal buat jalan-jalan kaya antar turis tapi sama Nahkodanya langsung, kapal disana bukan buat pengangkut ikan aja tapi ada kapal buat jalan-jalan juga). Belum sempat ia naik menuju kapal, ledakan terjadi sekali dan lumayan besar bunyi ledakannya. Di barengi dengan teriakkan warga bahwa kantor Kesyahbandaran -kantor petugas pelayaran dan pengawasan- terbakar dengan api yang awalnya kecil lalu disusul asap yang semakin mengepul di udara dan lagi, orang tua anak perempuan tadi pun histeris memanggil warga karena sempat di tanyakan jika anak kecil tersebut izin untuk bermain di dalam sana yang semestinya patut di larang oleh petugas disitu.

LAFD || Sungjake.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang