Tidak ada status yang berubah, Jake sendiri juga tak mempermasalahkan hal tersebut. Setiap hari, ada saja kelakuan Sunghoon yang membuat Jake mati-matian menahan malu. Iya malu, karena mulut lelaki jangkung itu tak bisa diam jika tidak menggombali Jake barang sejam saja.
"Jake, kau cantik sekali hari ini."
"Ok, ralat. Kau terlalu menawan sayang."
"Jake, menikah yuk?"
"Jake, jangan dengan yang lain. Kau milikku."
"Jake, jangan tersenyum seperti itu. Oh tidak! aku terpesona."
"Jake-"
Dan masih banyak lagi, Seungwoo selaku sang kapten sudah mengetahui hal ini. Karena dari awal interaksi mereka sudah di curigai semua orang, terlebih mereka tidak bodoh dengan sikap terang-terangan yang Sunghoon lakukan pada Jake.
Gumoh akan tingkah Sunghoon, Jake terus mengabaikannya. Tetapi pria jangkung itu bersikap profesional ketika terjun dalam tugas. Sungguh Jake ingin seharian ini terus - menerus dapat tugas saja agar Sunghoon tak mengganggunya ketika di markas.
"Kasus tadi, siapa yang menangani?"
Salah satu anggota kepolisian setempat menghampiri mereka, wanita itu menghela nafas ketika berhadapan dengan Seungwoo. Sudah tak heran unit 118 selalu menjadi yang paling cepat merespon segala kasus, sejak dulu sampai sekarang walau berganti Kapten selama 10 tahun terakhir hanya Seungwoo yang mempunyai track record baik. Iya, semua orang yang mencalonkan diri jadi Kapten akan selalu di cari detail baik-baik datanya. Tidak dengan latar belakang kemiliteran yang bisa menjadi anggota pemadam. Gaeul sendiri hanya seorang apoteker dan terjun dalam dunia medis ketika Sunghoon atau Jake mengurusi tugas lain. Wanita cantik itu pintar dalam segala bidang, Seungwoo acungi jempol kecekatan seorang wanita disini Gaeul masuk dalam nomor satu.
Ah, masa kelam. Jika diingat sebelum Seungwoo datang Gaeul menjadi bulan-bulanan kapten sebelumnya. Terlebih orientasi seksualnya yang menjadi lesbian tidak mudah bagi Gaeul yang terdiam ketika teman-teman semarkasnya merundungnya dengan sindiran halus, terlebih Kapten yang menjabat waktu itu selalu membuat Gaeul kesusahan di markas dan berakhir Gaeul tidak ikut terjun tugas diluar. Disana Gaeul bertemu Heeseung, lelaki jangkung itu menjadi anggota unit 118. Gaeul pikir Heeseung akan bernasib sama, nyatanya seorang Kapten patriarki tidak menyamaratakan ia. Heeseung di sayang oleh Kapten sebelumnya, namun lelaki itu tak pernah absen menyapa Gaeul. Heeseung mengetahui orientasi seksual Gaeul, karena bagi dia itu bukan aib. Banyak kok di kota ini yang gay atau lesbian. Sudah jadi hal lumrah dengan kebebasan negara ini.
Namun entah bagaimana, 2 orang yang menjadi salah satu perundung Gaeul melaporkan semua hal yang di lakukan sang Kapten. Iya, Kapten itu di sidang. Track record bagus, tetapi ternyata hanya topeng yang ia pakai ketika bersikeras menjadi Kapten. Gaeul di haruskan jujur, apa saja yang di lakukan sang Kapten. Namun ia hanya mengatakan sebagian saja, sejujurnya Gaeul mengerti kata-kata bahwa wanita tidak cocok berada di sini. Setelahnya bergantilah Seungwoo, wajahnya yang tampan semua orang akan berpikir bahwa Seungwoo termasuk jajaran visual di beberapa tahun belakangan untuk LAFD. Gaeul juga berpikir bahwa Seungwoo akan sama seperti Kapten sebelumnya, namun ternyata ia salah. Ketika ia coba terbiasa membersihkan segala hal di markas, dan ada panggilan alarm dari 911. Seungwoo menoleh padanya, lelaki itu tersenyum dan berteriak pada Gaeul.
"Hey, ayo bekerja! Jika tidak, besok jangan datang lagi."
Untuk pertama kalinya Gaeul merasakan keberadaannya di sambut baik, karena dibawah kepemimpinan Seungwoo.
Tidak terasa sampai dimana Jake datang dengan sejuta senyuman mempesonanya, anak yang begitu lugu kalau Gaeul lihat. Terlebih wajah khas miliknya yang begitu di gandrungi wanita-wanita ketika pertama kali terjun ke tugas luar. Dia di sambut dengan baik kedatangannya, tidak dengan Kapten Seungwoo yang sengaja berpura-pura tidak ingin mendidiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAFD || Sungjake.
ActionIntinya kehadiran Sunghoon bikin Jake kesal! Start, 13 jan 2024.