13. Full Sungjake.

1.7K 129 13
                                    

Orang bilang kalau bahagia tidak di wujudkan lantas bahagia mana yang akan datang dengan sendirinya?

Jake percaya jika hidupnya yang tanpa arah ini bisa temukan bahagia yang sepadan dengan apa yang dia tanamkan dari dulu, walau kelakuannya sungguh blangsak setelah keluar dari zona nyaman rumah megahnya membuat Jake hampir kehilangan akal sehat. Yang ada di pikirannya saat itu kerja, kerja, dan kerja lalu kumpulkan uang dan main Wanita.

Memuaskan apa yang dia inginkan, dan lakukan tanpa pikir resiko panjangnya.

Jay yakin jika adiknya sudah tobat, buktinya sejak kehadiran Sunghoon malahan adiknya tidak ada tuh main Wanita lagi. Ada sih, hanya saja sekali kan?

Kalau Jake punya pribadi yang keras kepala, lalu Jay level dewa nya dalam hal keras kepala. Bahkan terkadang Jake iri dengan sikap Jay yang bisa buat kedua orang tuanya bungkam dengan keterampilan yang ia punya dalam menangani perusahaan.

Jangan pikir Jake iri karena mau memegang kendali perusahaan, tetapi Jake dulu iri setengah mati walau di pendam karena Jake ingin bebas seperti Jay. Tetapi teringat suatu alasan yang membuatnya di protektifkan keluarga, Jake rasa harus mengubur rasa irinya untuk sekarang karena tak ada gunanya sama sekali.

"Melamun saja."

Tepukan di bahunya membuat Jake menoleh menatap sang empu yang sedang memberikan cengiran khas nya. Acara memberikan gelar keanggotan Sunghoon menjadi anggota LAFD ditetapkan hari ini. Ketua organisasi sempat datang, menemui Seungwoo dan memberi kata selamat pada Sunghoon yang mampu melewati masa trainee nya. Lelaki jangkung nan pucat itu tersenyum kecil membalas sapaan hangat para keluarga anggota yang berkumpul untuk ikut merayakan. Jungwon sendiri sudah bermain dengan Sunoo, mereka berdua anak yang aktif. Sedari tadi kalau Jake perhatikan bersama Gaeul, Jungwon dan Sunoo berganti-ganti destinasi mengelilingi markas unit 118.

"Tidak melamun, aku cukup damai saat ini. Aku awalnya tak mengerti kenapa semudah itu mendapatkan kebahagiaanku kembali, ketika kedua orang tuaku datang menghampiri ku pikir detik itu juga aku akan di tampar oleh Ayah." Mengangkat bahunya acuh, ia melambai seraya tersenyum ketika Karina, kakaknya Heeseung menoleh padanya sembari menyenggol lengan Sunghoon. Lelaki jangkung itu menatapnya dengan senyum manis, membuat perasaan Jake semakin tidak karuan hebatnya.

"Jake, percayalah. Hadirnya kau disini dan bekerja sama dengan kami sudah mendatangkan kebahagiaan kecil disini."

Heeseung merangkul pundaknya diikut Gaeul yang membawa sepotong kue lalu disuapkannya pada Jake dan diterima dengan senang hati oleh pemuda manis itu. Matanya tak lepas pandang dari Jungwon yang berlarian dengan tawa riang, sesekali anak imut itu sengaja menabrak kaki Sunghoon membuat Ayahnya menggeram gemas dan seakan ingin memangsanya bersamaan dengan Sunoo yang berteriak nyaring. Mengundang tawa dari mereka semua.

Dan kehadiran Sunghoon pun menjadi bahagia untuk Jake, bersama dengan Jungwon sebagai pelengkapnya.

Jake patut syukuri hadirnya mereka, membawa kembali kebahagiaan Jake yang berasal dari orang tuanya dan juga Jay sebagai keluarga lengkap.



.


.

.


.



"Jake, ingin mendengar sesuatu tidak?"

Sunghoon menghampirinya, dalam keadaan segar bugas sehabis membersihkan diri. Jake langsung terduduk dan mengambil handuk yang Sunghoon kenakan seraya menyuruh Sunghoon menunduk di hadapannya.

Kedua tangannya terulur mengeringkan rambut Sunghoon yang masih basah, seraya berdehem kecil menjawab pertanyaan Sunghoon.

"Hampir semua kabar baik, kasus penculikkan kemarin sudah clear di tangan kepolisian." Sunghoon rasakan usapan Jake terhenti sejenak, ia menghela nafas dan mendongak untuk menatap Jake dengan pandangan lembut.

LAFD || Sungjake.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang