Suasana resto begitu ramai siang ini, rintik hujan diluar membasahi kota dengan hawa dingin yang menusuk. Bermodalkan hoodie abu-abu kesayangan miliknya, Jake memakai kupluk jaketnya di kepala. Alchemist Coffee Project, dengan interior yang simple dan menenangkan. Sunghoon mengajaknya dengan bertujuan menghilangkan rasa stres yang di miliki Jake seharian ini.
"Aku heran, Kapten mengijinkan kita pergi makan siang. Biasanya ia akan menahan kita dan memilih order makanan lewat online. Terlebih hujan seperti sekarang." Ujar Jake seraya menyuapi sepotong chessecake pada Jungwon yang terduduk di pangkuan.
Entahlah, Jake tak mengerti kenapa Jungwon menempel erat padanya. Bahkan saat Sunghoon ingin menggendongnya, anak imut itu berontak kesal. Tidak sampai yang parah, masih dibilang wajar. Hanya saja Sunghoon kan Ayahnya? apa Jungwon mau berganti Ayah. Oh tidak, Jake belum siap menjadi Ayah siapapun.
"Biarkan saja, kita makan dulu. Nanti juga Kapten memberi perintah pada kita." Toh apa yang di katakan Sunghoon memang faktanya, kemarin saja setelah mereka semua baru sampai markas panggilan dari 911 langsung membuat mereka bergegas pergi lagi ke tempat lokasi kejadian. Entah kecelakaan, kebakaran. Yang paling sering mereka temui memang korban kecelakaan, tidak bisa di hindari memang. Kecelakaan hampir setiap harinya ada di wilayah mereka.
"Jake." Panggil Sunghoon seraya menatap Jake yang menoleh padanya.
Tangan Jake dengan cekatan membersihkan noda keju di pinggiran bibir mungil Jungwon, dan semua itu bisa Sunghoon lihat betapa pedulinya Jake terhadap anak-anak.
"Ada apa, Hoon?" Tanya Jake seraya menatap Sunghoon yang terdiam melihat dirinya dan Jungwon bergantian, wah Jake jadi was-was.
"Kau tinggal sendirian dirumah?" Bodoh, pertanyaan yang ia lontarkan sendiri membuat Sunghoon merutuki kebodohannya, sudah jelas pasti Jake tinggal sendiri mengingat statusnya yang masih melajang? Sunghoon tahu sendiri saat ia memperhatikan Jake yang bercengkrama dengan Gaeul dan Heeseung.
Disana Seungwoo menghampirinya, memberi tahu bahwa status Jake masih single alias melajang. Walau tabiatnya agak sulit dihilangkan. Menjadi playboy gila bermain dengan banyak wanita. Sunghoon hanya mengangguk paham, padahal hatinya bertanya-tanya. Mengapa Seungwoo memberitahu detail tentang Jake yang mungkin saja hanya baru sebagian tentang pria kecil itu.
"Tentu, kedua orang tuaku di Washingto-" Kedua mata Jake terpaku, bibirnya seketika bungkam melihat 3 orang berpakaian formal berjalan ke arah mejanya.
Berkedip cepat, menetralkan wajah terkejutnya seraya mengalihkan pandangannya dari mereka.
"Jake."
Penekanan dalam panggilan namanya, membuat Jake menggeram kesal dalam hati. Wajahnya mendongak menatap sang Ayah dan Ibunya yang berdiri di hadapannya, Jay memasang raut wajah tidak bersahabat menatap Sunghoon dengan ekspresi tak terbaca. "Jake, ini siapa?" tunjuknya pada Sunghoon yang hanya dibalas wajah datar Sunghoon.
"Rekan kerjaku di LAFD, namanya Sunghoon." Jawab Jake seraya menatap langsung pada Ayahnya, Ibunya menghampirinya perlahan seraya memeluk tubuh Jake yang ia rindukan. Terlihat di kedua mata cantik Ibunya, Jake tahu. Ia yang terlalu menjadi pembangkang.
"Ayah jika ingin marah jangan disi-" Lidahnya kelu ketika kedua lengan Ayahnya memeluknya dengan erat, bersamaan dengan Ibunya yang menangis. Bahunya bergetar, isakkan lirih bisa Jake dengar.
Ah dia benci jadi pusat perhatian seperti ini, beberapa orang diresto ini mulai mencuri perhatian pada drama dadakan keluarganya. Kedua matanya berkaca-kaca, pelukan hangat kedua orang tuanya begitu ia rindukan. Ruang hampa di hatinya seakan hilang begitu saja, merasakan elusan lembut disurainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAFD || Sungjake.
ActionIntinya kehadiran Sunghoon bikin Jake kesal! Start, 13 jan 2024.